Posted by : Unknown Senin, 26 Mei 2014


Nama              : Dhevy Ratna Sari
NIM / Kelas   : 120210302095 / B

REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika adalah suatu revolusi politik penumbangan suatu susunan sosial. Dan pada hakikatnya adalah hasil tambahan dari suatu perjuangan untuk kemerdekaan politik dan untuk menegakkan nasionalisme Amerika yang dipimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomi yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris. Revolusi Amerika tidak menghadapkan kelas terhadap kelas dan menolak untuk menyesuaikan diri dengan pola Marxisme. Untuk mempertemukan susunan pemerintahan sendiri Grenville tahun 1763 menyusun suatu pemerintahan yang menerobos semua garis kepartaian dan meletakan dasar bagi suatu sistim kepartaian baru. Pendudukan dibagian Barat oleh pemerintah Inggris telah membantu bertambahnya perlawanan terhadap Inggris di Amerika. Setelah mengalami kesulitan keuanggan akibat Perang Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya di daerah koloni.
Untuk menyelesaikan masalah pembatasan tanah maka ada suatu perjanjian yaitu Perjanjian Eaton (1758). Shelburne (1737-1805) mengusulkan supaya daerah Appalachia menjadi garis pembatas sementara antara jajahan dan tanah yang disediakan untuk orang Indian dan daerah baru supaya dibentuk 3 propinsi: Quebec, florida Timur, Florida Barat, namun tidak terlaksana karena terjadi peristiwa di Inggris dan di Amerika. Sebelum mulainya revolusi, Inggris melakukan tindakan provokatif yang pertama suatu instruksi dari North bulan Februari 1774 yang membatasi pemberian hak-hak tanah didalam daerah jajahan, yang kedua adanya UU Quebec.
Setelah berakhirnya Perang Dunia Inggris mengalami masalah keuangan yang sangat luas. Inggris mengusahakan supaya perdagangan di tanah – tanah jajahan menyesuaikan diri dengan system mercantilisme yaitu menyediakan bahan mentah dengan harga rendah bagi negara induk. Inggris juga mengadakan pajak – pajak baru yang diundangkan atas perintah Grenville yaitu UU Gula yang ditujukan untuk New England tahun 1764 dan UU tentang Keuangan yang ditujukan untuk Virginia. Penentangna yang dilihatkan oleh Amerika mempunyai tiga macam cara: kaum intelektual melakukan perang suatu pamflet yang ideologis, kaum pedagang melakuakn pemboikotan terhadap bangsa Inggris, dan rakyat biasa melakukan tindakan kekerasan. Adanya penghapusan dan pelaksanaan kembali UU Materai, orang-orang Amerika mungkin akan mengadakan persekutuan dengan Prancis.
Anti militerisme ditanah jajahan timbul karena tidak senang terhadap tentara dan militerisme, yang terdapat markas tentara Inggris ditanah jajahan. Ketegangan memuncak di kota-kota dimana pasukan ditempatkan. Kurang dari dua bulan sesudahnya pertempuran di New York sebuah insiden yang lebih genting meletus di Boston. Tahun 1767, Townshend mengusulkan beberapa macam cukai impor untuk kertas, teh, dan cat. Townshend mendapat kritik bahwa telah menghidupkan kembali api dibawah persoalan pajak tanpa harapan mendapat keuntungan fiskal, kemerdekaan konstitusionil ditanah jajahan, karena UU yang dibuat Townshend mengatur penghasilannya harus dipergunakan untuk mengadakan persedianan yang lebih pasti dan cukup. Dickinson menyatakan bahwa cukai yang dipaksakan Townshend itu tidak konstitusionil. Pertempuran konstitusionil dilangsungkan dalam dua medan: dalam pengadilan dan dewan perundangan. Tahun 1767 persoalan dihidupkn kembali oleh peraturan UU Townshend yang memberikan kekuasaan mengeluarkan surat-surat perintah dan Dewan Komisaris Pabean di Amerika. Hakim Tory dan hakim Whig juga menentang surat perintah itu. Samuel Adams (1722-1803) menyusun sebuah surat edaran yang disetujui oleh DPR Massachusetts tahun 1768, surat tersebut mengutuk UU Townshend. DPR Virginia George Washington juga melakukan perjuangan mengusulkan sekumpulan revolusi. Disamping perjanjian menghentikan impor, perdaganagn ditanah jajahan menghadapi pembatasan sebagai akibat UU Townshend.
Pembatalan bea-cukai Townshend untuk sementara menenangkan ketegangan antara tanah jajahan dan negara induk. Kerusuhan di New Yoerk & Boston memberi keinsyafan kepada pedagang lapisan atas tentang bahaya ayng datang dari gerombolan rakyat. Di Amerika ketenangan diganggu pada 10 Juni 1772 kapal pabean Gaspee kandas di Namquit Point. Hal ini mendorong timbulnya persatuan orang-orang ditanah jajahan lalu dibentuk panitia “Korespondensi ” untuk menentang politik Inggris. Untuk mempermudah penjualan teh perusahan berpaling kepada pemerintahan. Tetapi pembesar yang keras kepala menolak memberikan surat jalan kecuali jika kapal itu telah beres soal pabean. Penghinaan Franklin tidak kalah pentingnya untuk memperbesar jurang perpisahan antara pendapat di Amerika dan Inggris adalah skandal sekitar surat-surat Hutchinson. Undang-undang yang tak tertahan adalah undang-undang Pelabuhan Boston, Undang-undang administrasi pengadilan, undang-undang Massachusetts yang membatalkan piagam Massachusetts.
Undang-undang Quebec (20 Mei 1774) dianggap bagian dari tindakan-tindakan paksaan yang ditujukan terhadap hak-hak kemerdekaannya. Perjuangan Amerika yang berdasar pertama-tama atas hak-hak orang-orang Inggris seperti yang dibuat oleh kaum Whig dan keduanya, atas hak-hak manusia yang lebih revolusioner, ditekankan kepada umum melalui pers, surat-surat sebaran dan diatas mimbar gereja. Golongan politik radikal diatas mimbar gereja Jonathan Mayhew (1720-1766), seorang rasionalis yang pandangan-pandangan teologinya menjadi pelopor bagi doktrin sekte Unitarian. Proklamasi dan Resolusi yang diterima oleh Kongres pada tanggal 14 Oktober. Pada tanggal 9 Februari Massachusetts melakukan pemberontakan.
Tanggal 10 Mei konggres Kontinental kedua bersidang di Philadelpia, dan perang telah meletus. Pada tanggal 5 Juli, kongres menerima apa yang dinamakan “Olive Branch Petition” atau Petisi Perdamaian yang disusun oleh Dickinson. Kemerdekaan dinyatakan selama jangka waktu 14 bulan yang berlangsung dari saat mulai bersidangnya kongres kedua sampai saat diterimanya resolusi lee tentang kemerdekaan.
Penggunaan pasukan sewaan asing oleh Inggris untuk menghadapi pemberontakan di tanah jajahan. Richard Henry lee yang mengajukan sebuah resolusi dalam kongres pada tanggal 7 Juni yang menyatakan bahwa Negara-negara serikat mempunyai hak untuk menjadi Negara merdeka dan berdaulat. Putusan mengenai resolusi ini di tangguhkan hingga tanggal 1 Juli, dan kemudian persetujuan ini baru sahkan oleh konvensi Negara bagian new York pada tanggal 9 Juli. Kemerdekaan telah disetujui dengan tujuan yang jelas dari Proklamasi itu adalah untuk menyatakan alasan-alasan yang memaksa tanah jajahan untuk membubarkan ikatan politiknya dan untuk mengambil kedudukan yang tersendiri serta sedrajat di antara negara-negara di dunia.
Amerika mempunyai kelebihan berupa pasukan yang cukup perlengkapannya, terlatih dan disiplin tetapi ia adalah tentara yang miskin. Kelebihan ini untuk sebagian dirintangi oleh kienyataan bahwa patriot berjuang ditanahnya sendiri. Pada permulaan peperangan pertimbangan siasat tinggi inggris menolak diadakannya blockade laut yang erat terhadap ketigabelas tanah jajahan dan memutuskan untuk menggunkan angkatan darat dalam semua operasi besar. Tahun 1775 Sir Gay Carleton merencanakan untuk menyerbu ke New York dari Kanada dengan bantuan dari pasukan laut. Karena diduga akan ada serangan terhadap New York dari Kanada, kongres telah memberi kuasa kepada Philip Schuyler untuk merebut setiap kedudukan di Kanada yang dianggap penting bagi keamanan tanah jajahan. 
Sebaliknya dari pada memusatkan pasukan-pasukannya untuk memberi pukulan yang dahsyat, Inggris membuat kesalahan besar untuk membaginya antara Jendral Clinton, yang diberi tugas menyerang daerah selatan, dan Sir Willam Howe yang merebut kota New York. Ekspedisi Clinton adalah satu kegagalan seluruhnya. Karena ia menduga Howe akan menyerang new York, Washington memindahkan tentaranya dari Boston tahun 1776. Untuk menghadapi ancaman pengepungan ini, Washington terpaksa menyingkirkan induk pasukannya dari Manhatan. Bulan Februari 1777 Jendral John Burgoyne yang telah kembali lagi ke Inggris, memajukan kembali kepada Jerman rencana serangannya dari tiga jurusan untuk mengisolir New England.
Saratoga mempunyai pengaruh, di Inggris ia menyebabkan dimajukannya permintaan oleh Lord North untuk meletakkan jabatan dan penolakan yang berkeras kepala dari george III untuk menyerahkan pemerintahan kepada musuhnya yang lama, Chatam. Kemenangan Amerika di Saragota menyebabkan perubahan yang menentukan dalam siasat Inggris. Saratoga yang kemudian disusul oleh ikutnya Prancis dalam peperangan samping Amerika, menjadi ciri bagi titik peralihan Revolusi. Prancis yang dari semula timbulnya persengketaan, telah secara tidak resmi memberikan bantuan senjata dan uang kepada Amerika, kemudian dengan cepat mengadakan persekutuan dengan Amerika.
Kelanjutan Saratoga di Amerika setelah kegembiraan kaum Patriot atas kemenangan itu dating pertengkaran, inflasi dan jatuhnya moral. Pada tanggal 30 Agustus Grasse tiba di dekat Yorktown, mengadakan blockade lautan, kemudian mendaratkan pasukannya untuk bergabung dengan lafayyete yang sedang mengepung Cornwallis di daratan. Pada tanggal 17 Oktober, Cornwallis bersama dengan pasukannya menyerah. Pengusaha-pengusaha Amerika mulai merasakan bahwa penghapusan pembatasan-pembatasan dalam negeri terhadap perdagangan, jika dibarengi dengan peraturan-peraturan mengenai perdagangan antara Negara-negara bagian dari tindakan-tindakan perlindungan terhadap industri dalam negeri dari saingan luar negeri, akan meletakkan dasar bagi hidupnya kembali kemakmuran.
   Perundingan perdamaian Shelburne mendesak diadakannya perundingan melalui Oswald yang akhirnya diberi kuasa untuk mengadakan perjanjian dengan komisaris-komisaris dari tiga belas Negara serikat.
            Revolusi telah merupakan puncak dari suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari Inggris. Pertama-tama ia membuktikan kepada dunia bahwa suatu bentuk pemerintahan republic dapat bekerja dengan efektif. Yang kedua, ia menjadi cirri untuk pertama kalinya dalam sejarah bahwa dalam suatu golongan besar masyarakat telah membentuk pemerintahannya sendiri dibawah undang-undang dasar tertulis. Revolusi gagal untuk menghapuskan dasar hak-hak milik sebagai syarat memegang jabatan dan memberikan suara. Jaman revolusi telah mencetuskan kekuatan-kekuatan perikemanusiaan yang kuat. Akhirnya semangat persamaan dari jaman Revolusioner ini dicerminkan dalam sikap orang-orang Amerika terhadap budak-budak belian.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

- Copyright © 2013 Dhevy Ratnasari Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan | Distributed by Rocking Templates -