Posted by : Unknown Senin, 26 Mei 2014


KEHIDUPAN KOLONI-KOLONI DI AMERIKA

Kedatangan Spanyol dan Portugis di Amerika Selatan/Latin lebih didorong oleh keinginan untuk melakukan penjajahan dan pengeksplotasian terhadap sumber daya alam di wilayah jajahan (Amerika Latin).
Kawasan Amerika latin dikembangkan/diselidiki oleh kaum petualang. Kaum petualang ini dalam melakukan ekspedisinya dengan biaya dari negara mereka asal (Spanyol dan Portugis), maka kawasan yang ditemukan berusaha untuk ditaklukkan dan dikuasai.Wilayah yang dikuasai tersebut dibentuk dalam sebuah koloni.Nampaknya ada persamaan antara Inggris dengan Spanyol serta Portugis.Motif ekonomi mengambil peran di belakang terjadinya migrasi.Inggris untuk mengatasi pengangguran, walau yang mendominasinya adalah penindasan keagamaan terhadap kaum Puritans. Sementara Spanyol dan Portugis membutuhkan bahan baku untuk produksi dan djual di pasaran Eropa.
Proses penaklukan terhadap penduduk Pribumi Amerika Selatan dilakukan dengan perang. Misalnya: seperti kawasan Meksiko yang di taklukan oleh Spanyol pada 13 Agustus 1521 dalam sebuah pengepungan, setelah takluk wilayah ini disebut dengan Neuva Espana (Spanyol Baru).
Orang-orang yang datang belakangan dibandingkan  dengan orang Spanyol , Perancis dan Portugis mulai berdatangan di  Amerika pada awal abad XVII. Para pendatang tersebut saling berebut untuk memperoleh daerah pemukiman.Pada waktu perjalanan Sir Walter Raleigh yang datang mencari emas, ternyata yang diketemukan adalah tunmbuhan aneh.Oleh orang Indian setelah digulung, di bakar dan dimasukkan kedalam mulut yang menimbulkan kecanduan (merokok) yang menjadi kegemarannya.



Koloni-Koloni Awal
Seperti sudah dijelaskan di pembahasan sebelumnya bahwa perintis kolonisasi di Amerika Serikat adalah Sir Humphrey Gilbert dan saudara tirinya Sir Walter Raleigh.Mereka berdua adalah teman Richard Hakluyt dan Ratu Elizabeth.
John Smith, pendiri dari koloni Virginia, 1607, mengatakan: “Heaven and earth never agreed better to frame a place for man’s habitation”. (Langit dan bumi tak pernah sesepakat merancang tempat untuk pemukiman manusia). Ungkapan John Smith tadi merupakan ekspresi bahwa Benua Baru yang kemudian dikenal sebagai Amerika Serikat mendukung sekali sebagai tempat pemukiman baru yang sangat menjanjikan: kaya akan sumber alam.
Tahun 1600-an merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi dari Eropa ke Amerika Utara secara besar-besaran. Selama lebih dari tiga abad, gerakan perpindahan penduduk ini tumbuh dari hanya beberapa ratus orang Inggris menjadi banjir berjuta-juta pendatang baru. Terdorong oleh motivasi yang kuat dan berbagai alasan lainnya,mereka pun membangun peradaban baru di kawasan utara benua tersebut.
Imigran pertama Inggris yang datang ke tempat yang sekarang diebut Amerika Serikat melintasi Laut Atlantik cukup lama setelah Spanyol membentuk koloninya di Maeksiko, India Barat, dan Amerika Selatan.Sama seperti para pendatang yang datang ke Benua Baru, mereka datang dalam kapal-kapal kecil yang berjubel penuh sesak.Selama pelayran antara 6 sampai 12 minggu, mereka hidup dalam ransum makanan yang terbatas. Banyak sekali yang tewas karena penyakit, sementara kapal-kapal kecil itu juga sering dihantam badai, dan beberapa diantaranya hilang di laut.
Terdapat beberapa latar belakang mengapa orang-orang Eropa melakukan migrasi ke Amerika Utara.Diantaranya karena mereka melarikan diri dari penindasan politik, demi mencari kemerdekaan dalam melakukan ibadah, atau pun untuk mencari petualangan dan mencari peruntungan yang lebih baik daripada di negeri mereka sendiri.Di antara tahun 1620 dan 1635, kesulitan ekonomi melanda Inggris.Banyak orang tidak mendapatkan pekerjaan.Bahkan para tukang yang terampil pun hanya mendapatkan upah sekedar cukup untuk menyambung hidup.Kegagalan panen menambah parah kesengsaraan. Selain tiu, Revolusi Industri telah menciptakan industri tekstil yang berkembang pesat, yang terus menuntut pemasokan wol agar pabrik bisa terus beroperasi. Karena ingin beternak biri-biri, para tuan tanah memagari tanah pertanian mereka dan mengusir para petani. Tak pelak, perluasan wilayah jajahan menjadi jalan keuar bagi kaum petani yang tersingkir ini.
Pemandangan pertama bagi orang-orang yang saat itu tiba di tanah baru adalah panorama hutan lebat. Para pendatang ini pasti sulit bertahan hidup kalau saja tidak dibantu oleh orang-orang Indian ramah yang mengajari mereka cara bercocok tanam tumbuhan sli daerah itu seperti labu, labu siam, buncis, dan jagung. Selain itu, kawasan hutan perawan sangat luas membentang hampir 2.100 kilometer sepanjang tepi pantai Timur menyediakan banyak binatang buruan dan kayu api. Kawasan ini juga berkelimpahan bahan mentah untuk membangun rumah, perabotan, kapal-kapal, dan beraneka barang yang menguntungkan untuk diekspor.
Ø  Kehidupan Perekonomian Daerah Koloni
Pengenalan akan tembakau oleh penduduk anak negeri ini ternyata digemari juga oleh Raleigh dan orang-orang Eropa termasuk orang inggris. Dalam perkembangannya daerah sepanjang sungai Potomac yang merupakan penghasil tembakau tersebut adalah Virginia. Sekalipun emas yang ditemukann disana, akan tetapi tanaman tembakau merupakan prospek komoditi perdagangan masa depan yang menjanjikan untuk dipasarkan ke negara-negara Eropa.
Kreativitas petualang dalam pemanfaatan dan pengolahan tanah kosong adalah pada mulanya banyak mengalami kesulitan.Daerah yang masih hutan rimba yang subur diperlukan penanganan yang luar biasa dan serius. Pada awalnya sampai dengan tahun ke tujuh banyak yang tidak kerasan tinggal di Amerika, akan tetapi dalam perkembangannya mereka dapat menikmati hidup yang baik berkat usaha kerasnya untuk menaklukan hutan belantara. Para tenaga kerja untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan tembakau banyak yang didatangkan dari Afrika dan Hindia Barat. Di daerah Selatan seperti Virginia,Georgia, Maryland, Carolina tumbuh sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Keberadaan sungai besar seperti Potoimac yang dalam merupakan jalur lalulintas dagang yang sangat menguntungkan.
Perkembangan pertanian dan perkebunan di Amerika pada masa awaltidak lepas juga peranan dari usahawan-usahawan besarvyang ada di negeri induk.Berkembangnya perdagangan dan hubungan antara koloni dengan negeri induk mendorong tumbuh suburnya jaringan dagang. Banyaknya “Agents of  Trade” (agen-agen dagang) dibuka, para pedagang datang dan pergi ke Amerika dengan bahagia, karena keuntungan mereka yang besar.kemakmuran yang dicapai oleh para kolonis berkat alamnya yang subur, kerja keras, ulet dan semangat pantang menyerah.
Sampai dengan tahun 1750 terjadi triagulasi pedagangan yang harmonis antara kolonis diAmerika- Inggris dan Afrika. Jaringan dagang yang sangat baik tersebut terutama untuk komoditimanufaktur seperti: Wine, (minuman anggur), Fruit (buah-buahan), Tabacco (tembakau), Rice (gandum), Salt (garam), Fish (ikan daging),  Textil (kain-kapas), dan Indigo (nila pewarna) serta hasil hutan seperti kayu dari Amerika sangat bagus kualitasnya untuk galangan kapal.
Ø  Peternakan
Dalam bidang peternakan, di Amerika tersedia padang rumput yang sangat luas. Para pemburu harta banyak yang memulai usahanya dari nol. Mereka akhirnya dapat menemukan sumber-sumber baru kehidupan di dunia baru. Di bagian barat dengan tektur tanah yang terdiri dari kombinasi tanah padang pasir, merupakan padang rumput yang sangat luas dan subur. Hewan ternak seperti sapi banyak sekali dijumpai di Amerika.
Dalam sejarah peternakan sapi yang mengaggumkan di wilayah barat adalah “Texas longhorn” (sapi bertanduk panjang) dari Texas.Diyakini hewan-hewan ini berasal dari nenek moyangnya bangsa Spanyol, dan mempunyai tubuh yang besar merupakan penghasil daging yang banyak. Sapi-sapi jenis longhorn dikenal sebagai sapi liar dan setelah berhasil ditangakap kemudian ditandai dengan menggunakan cap atau tanda pengenal lainnya.
Lambang kebanggaan para pengembala sapi di padang rumput hijau nan luas yang hampir tak terhingga luasnya disebut “Cowboy”. Senjatanya menjadi lambang kebandelan dan kepercayaan diri yang khas. Sementara itu untuk sapi-sapi di wilayah Timur para peternak Eropa  biasanya memanjakan ternak mereka. Ternak-ternak tersebut dipelihara seperti model Eropa, diberi makan, dimandikan, dikandangkan. Menurut certita para koboi sapi-sapi yang banyak dipelihara di daerah Timur tersebut “Shorthorn” (sapi bertanduk pendek) dan jinak.Hasil peternakan mereka dalam perkembangannya menjadi sangat menguntungkan, selain daging, kulitnya juga susunya.
Ø  Pendidikan  di Daerah Koloni
Para kolonis Amerika hidup atas dasar etika Kristen.Mas-sachusetts Bay Colony mempunyai perhatian yang sangat besar dalam bidang pendidikanbagi anak mereka. Di kota ini setiap 50 keluarga, mendirikan sekolah dengan guru laki-laki dengan pelajaran utama : membaca, menulis, dan aritmatika. Sedangkan untuk setiap 100 keluarga membangun “Grammar School” (sekolah bahasa), sebagai persiapan pendirian sebuah College (sekolah menengah).
Dalam tahun 1636, di Massachusset pada pemukiman awal telah memikirkan perlunya sekolah bagi anak mereka.Di sinilah lahirnya Harward Collage, di perguruan inilah banyak anak-anak petani yang dididik dalam ilmu hukum.Lain halnya dengan yang terjadi di New England, para kolonis tidak secepat Massachusset dalam mengusahakan persekolahan.
Antara tahun 1746 sampai dengan 1769, berdiri beberapa lembaga pendidikan seperti: Collage of New Yerssey (Princeton), University of Pennsylvania, King’s Collage di Colombia. Dengan pertemuannya dengan kebudayaan dan etniklain membentuk “American Nations Charter” (watak bangsa Amerika).
Ø  Imigran Bangsa-Bangsa Diluar Orang Inggris
Amerika Serikat merupakan komunitas yang besar dengan etnik yang majemuk.Dari sekian banyak komunitas yang terbesar dan paling berpengaruh adalah yang berasal dari Great Britain (Inggris Raya) yang kental dengan budaya Anglo Saxon. Setiap etnik antara satu dengan yang lain berbeda, ia dipengaruhi oleh faktor-faktor lokasi, asal mula, kondisi saat mereka datang, keterampilan dan kebudayaan serta pola pikirnya.
Pengusiran terhadap orang-orang Indian sering kali dilakukan oleh para pendatang Eropa.Pada masa revolusi kemerdekaan orang Indian ini memihak Inggris.Keberpihakan terhadap Inggris dilatar belakangi karena pada hakekatnya takut kehilangan wilayahnya. Setelah revolusi kemerdekaan selesai, dengan berbagai cara orang-orang kulit putih melakukan pengusiran baik secara legal maupun ilegal terhadap masyarakat Indian. Pertentangan antara kulit putih dengan Indian biasanya diselesaikan dengan suatu perjanjian dimana perjanjian tersebut seringkali merugikan orang Indian.Perjuangan untuk mempertahankan diri dari tekanan para pendatang sering terjadi pertempuran.Namun karena tingkat kemampuan mereka kalah, akhirnya kalah dan sepakat berunding dengan pihak orang kulit putih atau pemerintahan Amerika Serikat.
Orang Irlandia merupakan etnik minoritas terbesar pertama di kota-kota Amerika.Orang-orang yang berasal dari Irlandia pada masa awal banyak yang tidak dapat berbahasa Inggris, hal ini menyulitkan orang Irlandia pada masa awal.Daerah hunian terbesar bagi etnis asal Irlandia di daerah Pennsylvania, lembah Shenandoah di Virginia, wilayah Piedmon di Carolina.Mata pencaharian utama adalah petani yang bebas, teetapi mereka bukan pemilik perkebunan atau budak.
Orang-orang belanda berhasil membangunsebuah koloni New Amsterdam yang nantinya menjadi New York pada tahun 1620.Sedang Etnis Jerman mempunyai pengaruh dalam kehidupan Amerika cukup besar. Bahasa Jerman banyak digunakan untuk nama fasilitas umum, pohon natal merupakan tradisis Jerman yang selanjutnya diadopsi di Amerika. Pada masa revolusi kemerdekaan peran orang-orang etnis Jerman memberikan sumbangan yang berarti.Mereka dikenal sebagai prajurit yang memiliki tradisi militer yang tangguh.
Orang Yahudi yang datang di Amerika pada masa kolonial adanya golongan orang yahudi Sephradik, yang sudah berabad-abad meninggalkan tanah leluhurnya dan menyebar kenegara-negara Eropa. Salah satu yang menarik untuk dicermati adalah, bahwa bangsa Yahudi mempunyai pengalaman yang sama sebagai bangsa minoritas dengan perlakuan yang kurang baik. Pada abad ke-17, kebijakan pemerintah Inggris di koloni Amerika memberi kebebasan yang lebih besar terhadap orang yahudi.Jumlah orang Yahudi yang berada di Amerika makin lama makin banyak terutama pada abad ke-19.
Orang Italia yang datang ke Amerika berasal dari bagian selatan, daerah ini merupakan tanah agraris, pedesaan dan mereka hidup sederhana dan melarat.Ciri khas orang Italia adalah hidup dengan sangat sederhana dan hemat, mereka kurang memperhatikan keperluannya sendiri.
Kehidupan etnis China di Amerika dapat mengubah kehidupan-nya secara spektakuler.Mereka dapat hidup, berhasil dan lebih makmur dibandingkan dengan warga China yang tetap tinggal di negeri induknya.Seringkali dengan melihat keberhasilan etnis China membuat orang kulit putih merasa iri. Hubungan antara Amerika dengan China mulai efektif terutama adanya keterkaitan akan sutera yang memiliki kualitas tinggi yang dibawa oleh pedagang yankee.
Kehidupan awal orang China di Amerika, biasanya mereka adalah buruh kontrak.Orang China dikenal sebagai pekerja pertanian yang ulet, tekun dan rapi.Pada umumnya mereka sebagai tenaga kerja yang murah menurut pandangan Amerika.Dalam perkembangan selanjutnya etnis ini ditakuti sekaligus dibenci oleh orang-orang Amerika sebagai sesama pekerja.
·        Bangsa Spanyol
 Latarbelakang kedatangan Spanyol untuk melakukan kolonisasi dalam bentuk penjajahan di Amerika Selatan/Latin yaitu :
1.      Pengeksplotasian kekayaan yang ada.
2.      Memperkuat perdagangan
3.      Mencari tenaga kerja murah
4.      Political Image, rasial, dan kebudayaan.
5.      Kehidupan Koloni Inggris di Amerika Utara
Selama awal abad ke-17 sampai dengan abad ke-18 yang menjadi koloni Inggris mengalami banyak perkembangan dalam masyarakat koloni itu sendiri. Pada sekitar 1763 kata “ orang-orang Amerika “ pada umumnya adalah untuk menandai penduduk koloni Inggris di Amerika. Yang disebut orang Amerika adalah merupakan percampuran dari berbagai bangsa, ras, tradisi yang telah bercampur baur.Meskipun nyatanya, bahasa dan kebudayaan Inggris sangat dominan di Amerika.


Ø  Kehidupan Koloni Inggris di Amerika Utara
      Selama awal abad ke-17 sampai dengan abad ke-18 yang menjadi koloni Inggris mengalami banyak perkembangan dalam masyarakat koloni itu sendiri. Pada sekitar 1763 kata “ orang-orang Amerika “ pada umumnya adalah untuk menandai penduduk koloni Inggris di Amerika. Yang disebut orang Amerika adalah merupakan percampuran dari berbagai bangsa, ras, tradisi yang telah bercampur baur. Meskipun nyatanya, bahasa dan kebudayaan Inggris sangat dominan di Amerika
Ø  Kultur Wilayah Koloni
Selama masa koloni Inggris di Amerika Utara sampai dengna menjelang terjadinya Revolusi Amerika pada 1776, Inggris memiliki daerah Quebec dan Nova Scotia yang kemudian dijadikan propinsi, terletak di Kanada. Bangsa tersebut memperoleh wilayah Kanada berkat kemenangannya dalam perang laut melawan Prancis. Selain itu, Inggris juga memiliki daerah-daerah asli sebanyak 13 koloni yang kemudian dijadikan 13 propinsi yang kemudian menjadi sebuah negara yang sekarang dikeal dengan  Amerika Serikat.
Berdasar pendekatan geografi sejarah Amerika, maka pada masa koloni sampai terjadinya Perang Saudara di Amerika Serikat ( 1861-1865 ), wilayah itu terbagi menjadi dua bagian besar yakni wilayah yang terletak di sebelah  Selatan dan yang terletak di bagian Utara. Penduduk koloni Selatan tidak sebesar penduduk koloni di New England ( Utara ), tetapi lebih besar dibanding dengan koloni di bagian Tengah. Sampai abad ke-18 ( tahun 1725 ), penduduk Virginia sebagian besar terdiri dari orang Inggris dan Negro.
Di Virginia bagian barat banyak daerah perkebunan yang dihuni oleh unsur-unsur dari orang Irlandia-Scotlandia dan Jerman.Mereka mulai berdatangan dari daerah Pennsylvania menuju kearah selatan setelah tahun 1725.Selain menuju ke Virginia, mereka juga berdatangan ke wilayah lain seperti North Carolina, South Carolina, dan Georgia. Timbulnya perbudakan di Selatan pada masa koloni mempengaruhi kultur para kolonis terhadap status orang-orang Negro yang sebagian besar menjadi budak. Jumlah penduduk yang berasal dari orang-orang kulit hitam itu di koloni Selatan seperti North Carolina, Georgia, dan juga Maryland, kesemuanya hampir merata.
Pemukiman koloni di Carolina berkaitan dengan pemukiman para kolonis Inggris setelah mereka berhasil mendirikan kota koloni Jameston, di Virginia. Pada tahun 1660-1685 Raja Charles II menganugerahi kepada sahabat raja suatu wilayah yang terletak diarah selatan Virginia. Pada tahun 1670, mereka bermukim di wilayah baru dan menyebutnya nama koloni itu Charles Town. Nama itu lebih akhir berubah menjadi Charleston.
Dalam perkembangannya Koloni Carolina, setelah dihuni lebih dari setengah abad, maka kemudian pada 1729 wilayah itu dibagi menjadi dua bagian yakni North Carolina dan South Carolina. Para pemukim di North Carolina sebagian besar terdiri dari para petani miskin dengan beberapa budaknya.Mereka hidup dalam rumah-rumah yang sederhana terbuat dari bahan kayu dan mereka menanam tembakau untik dikirim ke negeri induk.
Koloni di South Carolina beribukota di Charleston, tetapi menggunakan nama awal Carolina sebelum terbagi menjadi dua wilayah. Sementara itu, wilayah North Carolina yang sebelum Carolina terbagi wilayahnya, terdapat derah yang bernama Wilmungton kemudian dijadikan sebagai kota koloni, ibu kota propinsi.
Dalam 1763, ibu kota South Carolina, Charleston, dihuni oleh penduduk sebanyak 10.000 waarga dan daerah- daerah kecil seperti daerah Norfolk, Winchester, dan Savannah. Di Maryland dan Virginia hasil panen utamanya adalah tembakau, setiap tahun berhasil memanen sebanyak 100 juta pound di ekspor dari daerah Chesapeake. Di South Carolina, hasil utamanya berupa padi dan nila, komoditas tersebut sangat menguntungkan bagi pemerintah kolonial Inggris. Di Koloni Selatan seperti Maryland dan Virginia terdapat hasil tambang besi.Bagaimanapun juga, hasil pabrik di selatan tidaklah seefektif seperti di koloni Utara.Hasil-hasil pabrik hanya digunakan sendiri untuk kepentingan membuat pakaian, senjata, alat-alat rumah tangga dan jenis-jenis minuman keras kesemuanya itu untuk konsumsi lokal.
Ø  Kultur Koloni Selatan
Wilayah Selatan memiliki karakter kultur yang berbeda dibanding dengan koloni-koloni di New England dan di Bagian Tengah. Kehidupan wilayah koloni wilayah selatan terbesar adalah menggantungkan pada bidang pertanian dan perkebunan lebh berfokus pada status propinsi milik Inggris.Mulai muncul sikap para kolonis yang berasal dari para intelektual mengkritisi praktik pemerintah kolonial Inggris yang bersifat eksploitatif.
Masyarakat pemilik perkebunan di Selatan terdiri dari ratusan keluarga adalah berasal dari kaum aristrokat.Mereka terpusat di pemukiman pantai Teluk Chesapeake dan di dataran rendah South Carolina.Mereka merupakan kelas elit dalam masyarakat perkebunan, kelas sosial mereka didasarkan pada kekayaan, urtamanya kepemilikan tanah-tanah perkebunan dan para budak.Mereka merasa sebagai ras yang super, bahwa kedudukan orang kulit putih dalam masyarakat lebih tinggi dan unggul dibanding dengan orang-ornag non-putih.Menurut isi dogma itu dikatakan, bahwa moral dan mental bangsa Negro dianggap rendah tingkat derajatnya.
Virginia, sebagai koloni pertama Inggris di Selatan, pada 1619 telah menghasilkan tembakau mencapai 20.000 pound, dan pada 1688 mencapai 18 juta pound. Virginia menempatkan para pemilik perkebunan menjadi orang yang sangat berpengaruh dalam masyarakat koloni.
Masyarakat di Selatan terdiri dari para pemilim perkebunan, petani, udak-budak, juga didapati sebagian masyarakat terdidik, para negarawan, dan pendeta.Sumber penghasilan wilayah Selatan yang mendasarkan pada sistem ekonomi perkebunan memerlukan faktor tenaga kerja, yaitu orang-ornag Negro yang sangat bermanfaat untuk mengerjakannya.
Struktur sosial di Selatan yang berbasis ekonomi perkebunan menempatkan kelompok aristokrat sebagai the ruling class.Di bawah sisitem aristokrasi di Selatan itu substansinya adalah dari kelas menengah, terdiri dari pemilik perkebunan biasa, petani-petani kecil, para saudagar dan padagang, kelompok profesional, dan orang-ornag teknik.Pribadi-pribadi dalam kelas menengah berperan sebagai penggerak kegiatan kehidupan dalam barisan bentuk aristokrasi; George Washington adalah seorang negarawan pada masa koloni.Lapisan sosial setelah kelas menengah disebut sebagai “orang kulit putih miskin yang tidak berharga“.Mereka itu digambarkan sebagai orang miskin, bodoh, dan seringkali sakit-sakitan. Mereka banyak yang bekerja sebagai pebantu rumah tangga baik di kota maupun di desa. Kelas terbawah dari struktur sosial dalam masyarakat perkebunan adalah, orang-ornag Negro yang berstatus sebagai budak.
Kultur wilayah koloni di Selatan yang berdasar pada ekoplogi, telah menempatkan perkebunan sebagai lembaga ekonomi berbagai propinsi dari negara induk.Pertanian dan perkebunan pada masa koloni sampai dengan akhir abad ke-19, merupakan sumber penghasilan dan kemakmuran rakyat di wilayah tersebut.Selain tembakau sebagai komoditas unggulan, juga banyak didapati hasil gula, nila, padi, dan kapas.Pada masa koloni, di berbagai daerah perkebunan di Selatan sering dipekerjakan tidak saja budak laki-laki tetapi juga wanita-wanita dan anak-anak.

Ø  Kultur Koloni di New England dan di Bagian Tengah
Kepemilikan koloni Inggris di Amerika Utara setelah berhasil menguasai Virginia dan Maryland, kemudian bangsa tersebut berusaha mencari koloni lain. Para kolonis mendapatkan daerah baru yag disebut dengan The New England. Wilayah The New England meliputi Massasusetts, Rode Island, New Hampshire, dan Connecticut. Kelompok-kelompok orang Inggris yang berjasa mendapatkan daerah New England berasal dari kelompok agamawan yang tersisih di Inggris. Mereka itu adalah kelompok orang-orang Puritan ( orang-orang protestan yang penganut theologi Calvinist ), yang ingin memurnikan Gereja Inggris dari sisa-sisa kekuasaan khatolik yang masih dipertahankan dalam gereja itu sebagai hasil kompromi Elizabeth. Kelompok Puritan pada masa pemerintahan James I ( 1603-1625 ) dan pemerintahan Charles I ( 1625-1649 ) menjadi musuh utama dari kerajaan Inggris. Mereka juga diikuti oleh para pedagang London dan juga sebagian dari para bangsawan.Orang-orang Puritan menduduki koloni di New England ini agar luput dari pengejaran pasukan-pasukan raja Inggris.
Dalam 1629, sekelompok orang Puritan dan para pedagang meyakinkan Raja Charles I agar memberikan dana bantuan untuk memperoleh daerah baru bagi kongsi perdagangannya yang disebut Masachusetts Bay Company. Sebenarnay, awal perjalanan oarang-orang Puritan sudah mulai berlayar sekitar 1629 telah sampai di New England  dengan menumpang dua buah kapal, masing-masing bernama the Speedwell dan the Myflower, pada 5 Agustus 1619.
Sebelum Massachusetts resmi menjadi koloni kerajaan pada 1691, koloni tersebut dikuasai oleh para pemuka agama Puritan dengan bantuan sebagian dari para pedagang.Perlu diketahui, bahwa kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat kolonial menjadi dasar pembangunan koloni, umumnya menjadi pegangan kuat dalam masyarakat dan pemerintahan.Agama dan Gereja di Amerika Utara memperoleh tempat yang termuka.
Dalam periode 1629-1640, persekutuan Dagang yang dimotori oleh par apedagang London sangat giat mengadakan pelayaran menuju ke Teluk Endicott, John Cotton, dan John Winthrope. Selama itu mereka membawa ribuan orang Puritan dan kelompok agama lain melakukanemigrasi ke koloni tersebut dengan lebih banyak pertimbangan aspek ekonomi. Para kolonis dengan disponsori oleh para pemuka agama berhasil menyusun suatu kota koloni sebagai ibukota Massachusetts, yakni di kota Boston. Dalam beberapa tahun saja Boston menjadi pusat koloni baru.
Di bawah New England pada masa koloni sering terjadi pertikaian antara sekte-sekte agam Nasrani sebagai pewaris dari negara induk.Berbagai pertikaian itu terjadi pada orang-orang Katolik, Aglikan, Prebyterian, dan Protestan.Meskipun pada masa koloni telah terjadi berbagai pertikaian, namun dalam mencita-citakan wilayah yang bebas dan merdeka lepas adri kungkungan pemerintah kolonial Inggris, mereka bersatu menghendaki suatu negara yang bebas dan merdeka.
Rhode Island yang mempunyai ibukota di Providence, pada awalnya didapatkan oleh seorang tokoh gerejani yang menganut agama Puritan.Orang tersebut bernama Roger William yang datang ke wilayah Plymouth pada 1631.Ketika masih berada di Inggris, ia merasa tersisih oleh perlakuan dari kelompok orang-orang Anglikan.Atas nasihat dari para sahabatnay, William yang berpendidikan tinggi dari Universitas Cambridge Inggris, dianjurkan untuk segera meninggalkan Inggris.
Roger Wiliam sebagai tokoh penting di Koloni Rhode Island, mendamaikan persengketaan tanah antara para pendatang dan orang-orang Indian. Demikian pula ia telah memikirkan adanya Konfederasi beberapa koloni di New England dalam menata pemerinthan koloni. Apa yang dilakukan William dikoloni itu menjadikan pemerintahan Inggris bersikeras dan mengancam akan segera menjatuhkan hukuman yang diperintahkan untuk segera balik lagi ke Inggris.
Lima tahun setelah kedatangannya di Plymouth, ia beserta pendukungnya mulai membangun kota di Rhode Island. Kota Providence sebagai ibukota propinsi berhasil dibangun pada 1636.Rhode Island juga dijadikan sebagai area pertanian dan perkebunan.Ia dikenal sebagai pendiri Gereja Baptis Amerika, hal itu berhasil dilakuakn pada 1638.
Di Connecticut juga memiliki latar belakang yang sama dari para migran yang sebagian besar berasal dari kelompok Puritan. Motif ekonomi lebih banyak mendorong terjadinya migrasi sebelum melakukanpenjelajahan ke New England itu, ia beserta rombongannya terlebih dahulu meminta izin pada pemerintah Inggris untuk melakukan migrasi pada 1634. Mereka menemukan Connecticut pada 1636 di bawah pimpinan Thomas Hooker. Mereka mengorganisasi pemerintah koloni di Connecticut pada 1637 sebagai respon dari ancaman orang-orang Indian Suku Pequot, yang hidup disebelah timur sungai Connecticut. Sebelumnya, keberadan orang-orang Pequot pernah menyerang terhadap pemukiman para migran.
Pada 1639, pemerintah koloni di Connecticut mulai menyusun peraturan yang disebut sebagai “Fundamental Orders Connecticut”, berisi sekumpulan undang-undang untuk menata pemerintahan. Dibentuk suatu Majelis Umum ( Genaeraal Court ) yang anggotanya terdiri dari para wakil kota, dipimpoin oleh seorang gubernur dan wakilnya, mereka itu dipilih secara berkala. Pemerintha orang-orang Puritan di Connecticut memiliki undang-undang yang liberal, mereka menolak hak veto gubernur yang dianggap sebagai representasi dari pemerintah kolonial Inggris. Dewan gereja orang-orang Puritan ikut mengawasi sampai terciptanya Piagam Kerajaan tahun 1691 mengenai tuntutan kaum Dissnters agar terjadi rasa toleransi beragama. Piagam Kerajaan 1691 merupakan rentetan dari terjadinya The Glorious Revolution 1689, hal itu menghasilkan disusunnya undang-undang yang disebut Toleration Act.
Peristiwa penting yang amat mencolok dalam sejarah New England adalah dibentuknya Konfederasi New England 1643 yang anggota-anggotanya terdiri dari Connecticut, New Heaven, Plymouth, dan Massacusetts. Tujuan dibentuknya Konfederasi itu adalah untuk menggalang kekuatan dalam menghadapi ancaman dari orang-orang Indian terutama bangsa Narragansett.Disamping pula mewaspadai ancaman dari Prancis dan Belanda terhadap wilayah tersebut.
New Hampshire sebagai suatu koloni juga terdapat di wilayah New England. Tokoh terkemuka dalam koloni itu disebut-sebut nama Sir Verdinando Gorges dan Kapten John Mason yang pada 1622 telah telah  berhasil mempersembahkan koloni itu kepada pemerintahan Inggris. Wilayah itu terletak di lingkungan Sungai Pasticaqua. Antara kedua tokoh itu bersepakat bahwa pada 1629 membagi wilayah itu, Mason mengambil bagina sebelah Selatan yang ia namakan New Hampshire. Dalam 1630 mulai masuk imigran ke wilayah New Hampshire. Dalam perkembangnnya, pada 1691 berhasil didirikan kota koloni yakni Kota Concord sebagai ibukota Koloni New Hampshire.
Apabila kultur koloni Inggris di bagian Selatan berlandaskan pada sistem ekonomi pertanian dan perkebunan, hal itu sangat berlainan kultur koloni Inggris di New England dan di koloni Inggris di New England dan di koloni Bagian Tengah. Ekologi wilayah New England tidaklah mendasarkan pada sistem ekonomi perkebunan seperti di Bagian Selatan, tetapi mengandalkan pada sistem ekonomi perdagangan dan industri .barangkali faktor iklim dan cuaca yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi ketidaksuburan kondisi tanah di wilayah tersebut. Sumber daya alam berupa kekayaan hasil laut menjadikan mereka berhasil sebagai pedangang, menyangkut pada keberadaan wilayah dan laut.
Dalam 1763, sebagian besar masyarakat New England masih sebagai petani, tetapi mulai banyak pula yang menjadi pedagang, ahli teknik, pelaut, nelayan, dan paangusaha. Keberhasilan memanfaatkan potensi hasil laut, warga New England mengembangkan jalur perdagangan maritim yang intensif. Mereka menghasilkan kayu dan ikan dikirim ke West Indies, kapal-kapal berlayar menuju Inggris, membawa minyak ikan ke wilayah Mediterania, mendatangkan tenaga-tenaga budak dari Afrika ke Amerika, mengangkut tetes dan gula dari West Indies.               
Sifat dari sudut pandang sebagai seorang merkantilis, koloni-koloni di New England sedikit menghargai kerajaan Inggris, hal itu berbeda dengan koloni di Selatan. Dalam hal perdagangannya, terjadi persaingan antara pedagang Inggris Raya dan para pedagang New England karena para pedagang New England memilih menjadi makmur bagi wilayahnay dari pada mematuhi peraturan-peraturan dan Jiwa Undang-Undang Navigasi.
Struktur sosial yang berneda antara wilayah Selatan dan New England nampak bahwa struktur masyarakat di New England keberadaan kelo mpok aristrokat tidaklah dominan seperti di Selatan. Di New England uang dan status sering kali didapat dari hasil perdagangan.Begitu meresapnya arti uang telah menempatkan keyakinannya bahwa uang merupakan ukuran strata tertinggi dalam masyarakat.Struktur sosila selain ditentukan oleh kepemilikan uang juga dipengaruhi oleh cara-cara kerja secra profesional.
Kaum Puritan sebagai suatu anggota masyarakat New England telah berhasil mentransformasi desa-desa tumbuh dan berkembang menjadi kota-kota di New England, meskipun di wilayah itu banyak sekali variasinya. Kultur yang mendasarkan pada basis kehidupan perdagangan dan industri baik di New England dan koloni-koloni di Bagan Tengah menentang sikap dan tindakan warga koloni di Selatan terhadap perlakuan kepada para tenaga budak. Mereka beralasan bahwa perbudakan jelas melanggar sendi-sendi demokrasi.Teori demokrasi berlaku bagi seluruh warga koloni di Amerika tanpa memandang perbedaan ras, kepercayaan, bangsa ataupun bahasa.
Warga New England dan koloni di Bagian Tengah tidak menginginkan orang-orang Negro tetap menjadi budak, tanpa pendidikan, sebaliknya mereka ingin memberikan hak-hak pilih seperti warga koloni. Nama John Wise pada 1717 disebut-sebut sebagai tokoh yang menganjurkan betapa pentingnya konsep demokrasi. Ada pula alasan lain mengapa para kolonis di New England dan koloni di Bagian Tengah menentang terjadinyaperbudakan. Praktik perbudakan di koloni Selatan jelas bertentangan dengan konsep Declaration of Independent.Setiap umat manusia mendapat hak kebebasan dan persamaan, demikian pula harus memperoleh perlindungan hukum.
Seperti halnya koloni di New England, kehidupan masyarakat koloni di Bagian Tengah juga mendasarkan pada sektor perdagangan dan industri.Koloni-koloni ynag termasuk wilayah Bagian Tengah adalah Propinsi New York, New Jersey, Pensylvania, dan Delaware.Penduduknya terdiri dari multi bangsa. Selain Inggris, juga didapati orang-orang Swedia, Finlandia, Belanda, dan Jerman. Di New York dan New Jersey, misalnya kultur dan bahasa Belanda masih melekat selama masa koloni. Demikian pula di koloni Delaware, telah terjadi percampuran etnis antara orang-orang Swedia dan Finlandia, ketika terjadi pemukim-pemukim awal, kemudian diikuti oleh arus imigrasi orang Inggris dan Welsh Quakers, kemudian diikuti pula oleh orang-orang Jerman dan Scotlandia-Irlandia. New York dan Philadelphia merupakan pusat-pusat perdagangan di koloni Bagian Tengah.
Ø  Warisan Kultur Kolonial
Perebedaan-perbedaan kultur secara kolonial antara wilayah Selatan dan koloni di New England dan koloni di Bagian Tenganh, adalah menyebabkan terjadinya perpecahan secara koloni. Terdapat persamaan persepsi bagi seluruh wilayah koloni Amerika.Warisan kolonial Inggris yang berlangsung hampir dua abad itu telah mematangkan sikap dan pikiran mereka untuk bersatu menentang negara induk.Berbagai warisan koloni Amerika menghendaki terbentuknya serikat negara baru.
Faktor bahasa merupakan lem perekat terbentuknya konsep serikat negara sekalipun di 13 koloni Inggris di Amerika didapatui berbagai ragam bahasa, namun bahasa Inggris sebagai warisan kolonial merupakan tali pengikat bagi persatuan antar koloni. Konsep demokrasi merupakan faktor yang telah diterima oleh sseluruh warga koloni Amerika.Setipa koloni mengakui bahwa setiap pribadi memiliki hak milik.
Kebebasan agam warga koloni merupakan unsur penting untuk trrwujudnya sebagai suatu bangsa.Jiwa optimisme warga koloni ditunjukkan oleh sifat profesional dan mandiri.Jiwa mandiri terletak jika warga koloni ingin terbebasdari ikatan kerajaan Inggris mempossikan koloni Amerika sebagai tanah jajahan.Kecuali orang-orang Negrodi Selatan masih merupakan kendala utama.
Unsur lain dari warisan kolonial bagi warga Amerika adalah unsur individualisme dan persamaan hak. Sekilas, kedua nilai itu nampak seperti saling bertentangan.Nilai individualisme dan persamaan hak merupakan dua unsur yang telah membingkai terciptanya national building warga Amerika.
Konsep individualisme dan persamaan hak ketika Amerika masih merupakan koloni Inggris, tentunya dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak menunjukkan kesetiaan koloni terhadap negara induknya, Inggris.Aplikasi dari persamaan hak kolonial ditunjukkan untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan lepas dari pemerintahan kolonial Inggris di Amerika.
Ø  Masyarakat dan Ekonomi di Koloni-koloni Selatan
Hasil panenan tanah pertanian dan perkebunan tumbuh subur akibat iklim yang mendukungnya.Hasil pertanian perkebunan masyarakat koloni di Selatan untuk kepentingan negeri induk.Virginia sebagai suatu wilayah Selatan sangat terkenal hasil perkebunannya sangat terkenal hasil perkebunannya memang didukung selain faktor iklim juga kesuburan tanah.Dataran tinggi Bigmont cocok sebagai lahan pertanian.Berbagai hasil masyarakat disekitar daerah Bigmont seperti gandum, jagung, dan kentang, tumbuh sangat melimpah.Disana pula tumbuh subur pohon buah-buahan.Dalam 1614 para kolonis Selatan mendirikan maskapai perdagangan oleh pemerintah negara induk usaha itu disebut baik.Ketika Virginia telah menjadi koloni kerajaan pada 1624, negara induk mulai mengangkat seorang gubernur sebagai wakil kerajaan di koloni.Gubernur bersama the house of burgessts, semacam dewan pembuat undang-undang koloni telah melakukan pertemuan rutin untuk membahsa pengaturan pemerintahan koloni.
Penempatan Lord Baltimore sebagai gubernur di koloni Virginia jug aberlaku bagi wilayah-wilayah koloni lain. Secara politis ia harus dapat mengamankan wilayah koloni dan dapat memberikan keuntungan dari berbagai hasil yang diperoleh dari koloni. Namun, dalam kenyataan tentnag hadirnya badan pembuat ubndang-undang pada abad ke-17 di koloni, gubernur tidak dapat secara serta merta menentukan besarnya pajak tanpa persetujuan badan legislatif kolini.Keuangan yang digunakan oleh pemerintahna kerajaan Inggris di koloni Amerika tidak boleh melanggar undang-undang, demiian pula pemerintah kolonial tidak dapat menangkap seseorang atau beberapa porang kolonis tanpa adanya tuduhan yang jelas.
Bagaimanapun juga, pemerintahan Inggris tetap berpegang teguh bahwa basis ekonomi untuk wlayah Selatan adalah merupakan pasar yang bagi kepentingannya.Maka pemerintahan kolonial Inggris segera menginstruksikan pembukaan lahan-lahan baru untuk komoditas tembakau.
Dalam mengembangkan perkebunan tembakau para petani Virginia dihadapkan pada sulitnya memperoleh tenaga kerja. Pada awal kolonisasi para pengusaha perkebunan Virginia menggantungkan pad tenaga kerja dari Inggeris yang disebut sebagai pelayan atau servant. Namun demikian lama kelamaan para pelayan tersbut dapat mandiri dan memiliki lahan sendiri. Untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja, pengusaha perkebunan menggunakan budak negro dari Afrika.
Sistem perbudakan yang diterapkan di koloni-koloni Amerika Utara bagian selatan didasarkan atas pandangan rasial yang dianut oleh sebagian besar- masyarakat Inggeris Pada masa kolonisasi Budak-budak Afrika yang "ditemukan" melalui "discovery" pada abd ke-15 dan 16 dianggap dan diperlakukan sebagai ras yang rendah, tidak beragama (Kristen) dan tidak beradab. Sistem ini diperkuat dengan kedudukan kaum aristokrat yang menempatkan diri dalam status paling tinggi dalam struktur masyarakat dan merasa memiliki hak istimewa, termasuk dalam hal mempekerjakan para budak.Sebagian budak di koloni ini berasal dari West Indies dan Barbados.

Ø  Masyarakat dan Ekonomi di Koloni-koloni Tengah dan Utara.
Di koloni bagian tengah kaum kolonis memusatkan kegiatan ekonominya pada sektor pertanian terutama biji-bijian, babi dan sapi yang dapat dieskpor ke West Indies.Hasil pertanian tersebut dapat meningkatkan kemakmuran juga para pedagang di perkotaan seperti New York dan Philadelphia.Namun demikian tidak semua kaum kolonis di daerah itu memperoleh kemakmuran.Sebagian di antara mereka tetap miskin seperti halnya ketika hidup di negeri asalnya.Kondisi ini telah menciptakan struktur sosial baru.Sebagian petani berperan sebagai penyewa terhadap tuan-tuan tanah sehingga terbentuklah kelas petani penyewa tanah.Sedangkan di perkotaan, selain dihuni oleh golongan aristokrat dan pedagang juga terdapat kelas pekerja yang tidak memiliki ketrampilan.Kelompok terakhir ini menempati lapisan sosial paling bawah dan sulit melakukan mobilitas sosial setelah relasi sosial dengan elit politik dan pedagang kaya tertutup bagi mereka.
Di koloni-koloni utara atau daerah New England, sepereti halnya di daerah tengah dan selatan periode ekspansi konomi ditandai dengan terbentuknya stratifikasi sosial baru. Stratifikasi sosial dengan jelas terlihat di Boston dimana masyarakat terbagi tiga antara kelompok pedagang aristokrat kaya yang mendominasi perekonomian daerah koloni pada strata atas, para pekerja perkotaan menempati strata tengah dan penduduk kota yang miskin pada lapisan bawah.
Walaupun terdapat perbedaan regional di antara daerah-daerah koloni, terdapat persamaan dalam struktur sosial koloni-koloni Inggeris.Pada pertenghan abad ke-18 elit local muncul pada semua daerah koloni.Berbeda dengan pemimpin sosial pada abad sebelumnya, kelompok elit ini menampilkan sikip hormat terhadap kelompok masyarakat bawah.Sebagai contoh, College Harvard dan Yale meranking siswa berdasarkan kedudukan keluarga bukan atas dasar prestasi belajar. Di kota kota pelabuhan kaum aristokrat pedagang meniru penampilan kaum aristokrat Inggeris dan membangun rumah dengan gaya kaum aristokrat Inggeris.
Sebagian kecil kaum kolonis dapat meningkatkan status sosialnya sebagai kelas atas dengan menjadi kelompok kaya.Sebagian besar orang kaya kulit putih masih mencita-citakan memiliki status sosial lebih tinggi lagi dan oleh karena itu mereka tidak terlalu mempersoalkan keberadaan stratifikasi sosial.Sebagian besar kaum kolonis berada dalam status golongan menengah yang memiliki tingkat kemakmuran yang baik.Di daerah koloni-koloni selatan, para petani penanam tembakau mengolah lahannya sendiri sambil tetap mempekerjakan budak. Sedangkan di New England dan koloni tengah petani-petani mandiri banyak terdapat di sana dan sebagian di antaranya tinggal di kota dengan menampilkan gaya hidup golongan menengah.
Sebagian besar golongan bawah jaman kolonial berasal dari kalangan pekerja tepas harian, pelaut, nelayan yang tidak banyak memiliki harta benda.Selama abad ke-18 kelompok ini mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas sosial.Dari kelompok ini pula sering muncul gerakan sosial yang menentang golongan elit penguasa merkantilisme ekonomi koloni.Konflik antar golongan sosial seringkali berpengaruh terhadap timbulnya konflik antar etnis Jerman dengan Skotlandia-Irlandia, Inggeris, Quaker dan penguasa Anglikan.Sedangkan kerusuhan di perkotaan sering kali disebabkan karena masalah kriminal, pengangguran dan protes sosial terhadap kemapanan.
Ø  Agama dan Pendidikan Masa Koloni
New Jerseymemiliki daya tarik bgi para pemeluk agama yang ingin mempraktikkan kepercayaannya. Kelompok Baptis, dapat hidup bebas tidak terhalangi seperti yang terjadi di Massachusetss dan New Hampshire, didirikan di pemukiman Middletown dan Pisctaway, sementara itu Queckers selalu memperhatikan kesejahteraan dan pengakuan hak milik baik di daerah New Jersey Barat dan New Jersey Timur. 
Orang-orang Queckers bagaimanapun juga, berhasil mendapat keuntungan terbaik di Pennsylvania.Apa yang digagas Penn’s itu adalah untuk menjamin warga terhadap kebebasan untuk memeluk agama yng diyakini. Wilayah koloni di Bagian Tengah organisasi sosial yang kesemuanya itu itu direfleksikan dalam religi mereka. Kebebasan memuja terhadap suatu keyakinan yang dipeluknya dijamin untuk setiap warga, dan pemerintah koloni tidak akan mencampuri masalah agama yang dianggap sebagai urusan pribadi, tak akan memberi sangsi karena beda agama. Namun demikian, kepercayaan agama yang bertalian dengan kontroversial politik di Pennsylvania menimbulkan perang antara Inggris dan Prancis.
Pendidikan di berbagai Koloni Amerika memilki sifat-sifat tradisional, artinya bahwa pendidikan dalam ide tradisional menunjukkan tatakrama masyarakat bagaimanapun dasar-dasar pendidikan masa koloni mendapat pengaruh kuat dari ajaran-ajaran gereja.Dapat disebutkan bahwa pendidikan koloni di New England membuktikan banyak didirikannnya berbagai sekolah untuk kepentingan masyarakat koloni.
Apabila kita memeperhatikan bahwa motor penggerak dalam dunia pendidikan di Koloni New England adalah orang-orang Puritan.hali itu berbeda dengan pendidikan yang terdapat di Koloni Pennsylvania yang disponsori oleh kelompok Quackers. Nama William Penn’s disebut-sebut sebgai orang yang peduli terhadap arti pentingnya pendidikan dan ia secara finansial membantu pendirian sekolah-sekolah dan memperhatikan kesejahteraan para guru. Di Selatan upaya koloni untuk mendirikan sekolah-sekolah terkendala oleh banyaknya penduduk yang tersebar.
Beberapa pemilik perkebunan yang kaya dan para pedagang dari daerah Tidewater mengirim anak-anak mereka belajar ke Inggris atau memberikan gaji pada para tutor untuk mengajar dan mendidik anak-anaknya. Di beberapa daerah yang rakyatnya sejahtera berisnisiatif secara kolektif untuk bersama-sama mendirikan sekolah-sekolah lanjutan.
Sekitar 1640-an di Kota Elizabeth, Virginia, berdiri Symes Free School. Sebagai akibat betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan pencerahan wilayah koloni, maka pendidikan merupakan hal utama bagi masyarakat koloni. Peran kelompok Puritan dan Quackers yang sebagian besar bekerja sebagai pengusaha sukses di Boston dan Philadelphia dalam memajukan pendidikan di koloni, jelas mempengaruhi di berbagai koloni lain untuk segera memperhatikan pendidikan bagi rakyatnya. Rupanya, khusus bagi kelompok intelektual terdidik, mereka lebih mengedepankan cara-cara berfikir rasional, mengabdikan sebagian ajaran-ajaran keagamaan.


·        KOLONISASI BANGSA PORTUGIS
Pada awalnya Amerika Selatan sebenarnya kurang menarik bagi Bangsa Portugis, akan tetapi dengan adanya penjelajahan Bangsa Portugis yang dilakukan oleh Pedro Alvares Cabral yang awalnya berlayar ke India, tetapi karena berlawanan dengan arus laut ia kemudian terdampar dan menemukan pantai Brasil dalam tahun 1500 dan di India didirikan pangkalan dagang. Dan ekspedisi Pedro Alvares Cabral ke Brasil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah Amerika Selatan. Yang mana para penguasa dan pedagang lokal di daerah tersebut harus tunduk pada Portugal, apabila ada perlawanan akan terjadi penyerangan maupun penaklukan. Dan untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat kendali Portugis atas Brasil, pada tahun 1553 Raja John III membentuk 12 sistem kerajaan kecil meskipun hanya Pernambuco dan Sao Vicente yang benar-benar menguntungkan.
Pelabuhan-pelabuhan penting yang awalnya dikuasai para pedagang Portugis akhirnya diserahkan pada kekuasaan tahta antara tahun 1580-1640.Pada saat itu Raja Philip II dari Spanyol berhasil merebut singgasana Portugis dan menguasai seluruh semenanjung Iberia.Raja Spanyol juga menguasai daerah jajahan Portugis di Afrika, Asia dan Amerika.Antara Portugis dan Spanyol kemudian terjadi perjanjian Tordesillas (7 Juni 1494), yang membagi daerah kekuasaan mereka menjadi dua bagian dengan satu garis demarkasi yang berawal dari garis meridian 370 sebelah Barat Kepulauan Cape Varde. Pada Perjanjian Zaragoza (22 April 1529) garis demarkasi diperluas hingga ke Samudera Pasifik, sehingga Portugis memperoleh Filipina namun kemudian ditukar oleh Spanyol dengan daerah Amerika Latin, yakni Brazil yang berada di sebelah barat demarkasi Tordesillas.

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<






    SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    BalasHapus

Popular Post

- Copyright © 2013 Dhevy Ratnasari Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan | Distributed by Rocking Templates -