- Back to Home »
- Sejarah Amerika "Kehidupan Koloni di Amerika"
Posted by : Unknown
Senin, 26 Mei 2014
KEHIDUPAN KOLONI-KOLONI
DI AMERIKA
Kedatangan
Spanyol dan Portugis di Amerika Selatan/Latin lebih didorong oleh keinginan
untuk melakukan penjajahan dan pengeksplotasian terhadap sumber daya alam di
wilayah jajahan (Amerika Latin).
Kawasan Amerika
latin dikembangkan/diselidiki oleh kaum petualang. Kaum petualang ini dalam
melakukan ekspedisinya dengan biaya dari negara mereka asal (Spanyol dan
Portugis), maka kawasan yang ditemukan berusaha untuk ditaklukkan dan dikuasai.Wilayah
yang dikuasai tersebut dibentuk dalam sebuah koloni.Nampaknya ada persamaan
antara Inggris dengan Spanyol serta Portugis.Motif ekonomi mengambil peran di
belakang terjadinya migrasi.Inggris untuk mengatasi pengangguran, walau yang
mendominasinya adalah penindasan keagamaan terhadap kaum Puritans. Sementara
Spanyol dan Portugis membutuhkan bahan baku untuk produksi dan djual di pasaran
Eropa.
Proses
penaklukan terhadap penduduk Pribumi Amerika Selatan dilakukan dengan perang.
Misalnya: seperti kawasan Meksiko yang di taklukan oleh Spanyol pada 13 Agustus
1521 dalam sebuah pengepungan, setelah takluk wilayah ini disebut dengan Neuva
Espana (Spanyol Baru).
Orang-orang
yang datang belakangan dibandingkan
dengan orang Spanyol , Perancis dan Portugis mulai berdatangan di Amerika pada awal abad XVII. Para pendatang
tersebut saling berebut untuk memperoleh daerah pemukiman.Pada waktu perjalanan
Sir Walter Raleigh yang datang mencari emas, ternyata yang diketemukan adalah
tunmbuhan aneh.Oleh orang Indian setelah digulung, di bakar dan dimasukkan
kedalam mulut yang menimbulkan kecanduan (merokok) yang menjadi kegemarannya.
Koloni-Koloni Awal
Seperti sudah
dijelaskan di pembahasan sebelumnya bahwa perintis kolonisasi di Amerika
Serikat adalah Sir Humphrey Gilbert dan saudara tirinya Sir Walter
Raleigh.Mereka berdua adalah teman Richard Hakluyt dan Ratu Elizabeth.
John Smith,
pendiri dari koloni Virginia, 1607, mengatakan: “Heaven and earth never agreed
better to frame a place for man’s habitation”. (Langit dan bumi tak pernah
sesepakat merancang tempat untuk pemukiman manusia). Ungkapan John Smith tadi
merupakan ekspresi bahwa Benua Baru yang kemudian dikenal sebagai Amerika
Serikat mendukung sekali sebagai tempat pemukiman baru yang sangat menjanjikan:
kaya akan sumber alam.
Tahun 1600-an
merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi dari Eropa ke Amerika Utara
secara besar-besaran. Selama lebih dari tiga abad, gerakan perpindahan penduduk
ini tumbuh dari hanya beberapa ratus orang Inggris menjadi banjir berjuta-juta
pendatang baru. Terdorong oleh motivasi yang kuat dan berbagai alasan
lainnya,mereka pun membangun peradaban baru di kawasan utara benua tersebut.
Imigran pertama
Inggris yang datang ke tempat yang sekarang diebut Amerika Serikat melintasi
Laut Atlantik cukup lama setelah Spanyol membentuk koloninya di Maeksiko, India
Barat, dan Amerika Selatan.Sama seperti para pendatang yang datang ke Benua
Baru, mereka datang dalam kapal-kapal kecil yang berjubel penuh sesak.Selama
pelayran antara 6 sampai 12 minggu, mereka hidup dalam ransum makanan yang
terbatas. Banyak sekali yang tewas karena penyakit, sementara kapal-kapal kecil
itu juga sering dihantam badai, dan beberapa diantaranya hilang di laut.
Terdapat
beberapa latar belakang mengapa orang-orang Eropa melakukan migrasi ke Amerika
Utara.Diantaranya karena mereka melarikan diri dari penindasan politik, demi
mencari kemerdekaan dalam melakukan ibadah, atau pun untuk mencari petualangan
dan mencari peruntungan yang lebih baik daripada di negeri mereka sendiri.Di
antara tahun 1620 dan 1635, kesulitan ekonomi melanda Inggris.Banyak orang
tidak mendapatkan pekerjaan.Bahkan para tukang yang terampil pun hanya
mendapatkan upah sekedar cukup untuk menyambung hidup.Kegagalan panen menambah
parah kesengsaraan. Selain tiu, Revolusi Industri telah menciptakan industri
tekstil yang berkembang pesat, yang terus menuntut pemasokan wol agar pabrik
bisa terus beroperasi. Karena ingin beternak biri-biri, para tuan tanah
memagari tanah pertanian mereka dan mengusir para petani. Tak pelak, perluasan
wilayah jajahan menjadi jalan keuar bagi kaum petani yang tersingkir ini.
Pemandangan
pertama bagi orang-orang yang saat itu tiba di tanah baru adalah panorama hutan
lebat. Para pendatang ini pasti sulit bertahan hidup kalau saja tidak dibantu
oleh orang-orang Indian ramah yang mengajari mereka cara bercocok tanam
tumbuhan sli daerah itu seperti labu, labu siam, buncis, dan jagung. Selain
itu, kawasan hutan perawan sangat luas membentang hampir 2.100 kilometer
sepanjang tepi pantai Timur menyediakan banyak binatang buruan dan kayu api.
Kawasan ini juga berkelimpahan bahan mentah untuk membangun rumah, perabotan,
kapal-kapal, dan beraneka barang yang menguntungkan untuk diekspor.
Ø Kehidupan
Perekonomian Daerah Koloni
Pengenalan akan
tembakau oleh penduduk anak negeri ini ternyata digemari juga oleh Raleigh dan
orang-orang Eropa termasuk orang inggris. Dalam perkembangannya daerah
sepanjang sungai Potomac yang merupakan penghasil tembakau tersebut adalah
Virginia. Sekalipun emas yang ditemukann disana, akan tetapi tanaman tembakau
merupakan prospek komoditi perdagangan masa depan yang menjanjikan untuk
dipasarkan ke negara-negara Eropa.
Kreativitas
petualang dalam pemanfaatan dan pengolahan tanah kosong adalah pada mulanya
banyak mengalami kesulitan.Daerah yang masih hutan rimba yang subur diperlukan
penanganan yang luar biasa dan serius. Pada awalnya sampai dengan tahun ke
tujuh banyak yang tidak kerasan tinggal di Amerika, akan tetapi dalam
perkembangannya mereka dapat menikmati hidup yang baik berkat usaha kerasnya
untuk menaklukan hutan belantara. Para tenaga kerja untuk dipekerjakan di
perkebunan-perkebunan tembakau banyak yang didatangkan dari Afrika dan Hindia
Barat. Di daerah Selatan seperti Virginia,Georgia, Maryland, Carolina tumbuh
sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Keberadaan sungai besar seperti
Potoimac yang dalam merupakan jalur lalulintas dagang yang sangat
menguntungkan.
Perkembangan
pertanian dan perkebunan di Amerika pada masa awaltidak lepas juga peranan dari
usahawan-usahawan besarvyang ada di negeri induk.Berkembangnya perdagangan dan
hubungan antara koloni dengan negeri induk mendorong tumbuh suburnya jaringan
dagang. Banyaknya “Agents of Trade”
(agen-agen dagang) dibuka, para pedagang datang dan pergi ke Amerika dengan
bahagia, karena keuntungan mereka yang besar.kemakmuran yang dicapai oleh para
kolonis berkat alamnya yang subur, kerja keras, ulet dan semangat pantang
menyerah.
Sampai dengan
tahun 1750 terjadi triagulasi pedagangan yang harmonis antara kolonis
diAmerika- Inggris dan Afrika. Jaringan dagang yang sangat baik tersebut
terutama untuk komoditimanufaktur seperti: Wine, (minuman anggur), Fruit
(buah-buahan), Tabacco (tembakau), Rice (gandum), Salt (garam), Fish (ikan
daging), Textil (kain-kapas), dan Indigo
(nila pewarna) serta hasil hutan seperti kayu dari Amerika sangat bagus
kualitasnya untuk galangan kapal.
Ø Peternakan
Dalam bidang
peternakan, di Amerika tersedia padang rumput yang sangat luas. Para pemburu
harta banyak yang memulai usahanya dari nol. Mereka akhirnya dapat menemukan
sumber-sumber baru kehidupan di dunia baru. Di bagian barat dengan tektur tanah
yang terdiri dari kombinasi tanah padang pasir, merupakan padang rumput yang
sangat luas dan subur. Hewan ternak seperti sapi banyak sekali dijumpai di
Amerika.
Dalam sejarah
peternakan sapi yang mengaggumkan di wilayah barat adalah “Texas longhorn”
(sapi bertanduk panjang) dari Texas.Diyakini hewan-hewan ini berasal dari nenek
moyangnya bangsa Spanyol, dan mempunyai tubuh yang besar merupakan penghasil
daging yang banyak. Sapi-sapi jenis longhorn dikenal sebagai sapi liar dan
setelah berhasil ditangakap kemudian ditandai dengan menggunakan cap atau tanda
pengenal lainnya.
Lambang
kebanggaan para pengembala sapi di padang rumput hijau nan luas yang hampir tak
terhingga luasnya disebut “Cowboy”. Senjatanya menjadi lambang kebandelan dan
kepercayaan diri yang khas. Sementara itu untuk sapi-sapi di wilayah Timur para
peternak Eropa biasanya memanjakan
ternak mereka. Ternak-ternak tersebut dipelihara seperti model Eropa, diberi
makan, dimandikan, dikandangkan. Menurut certita para koboi sapi-sapi yang
banyak dipelihara di daerah Timur tersebut “Shorthorn” (sapi bertanduk pendek)
dan jinak.Hasil peternakan mereka dalam perkembangannya menjadi sangat
menguntungkan, selain daging, kulitnya juga susunya.
Ø Pendidikan di Daerah Koloni
Para kolonis
Amerika hidup atas dasar etika Kristen.Mas-sachusetts Bay Colony mempunyai
perhatian yang sangat besar dalam bidang pendidikanbagi anak mereka. Di kota ini
setiap 50 keluarga, mendirikan sekolah dengan guru laki-laki dengan pelajaran
utama : membaca, menulis, dan aritmatika. Sedangkan untuk setiap 100 keluarga
membangun “Grammar School” (sekolah bahasa), sebagai persiapan pendirian sebuah
College (sekolah menengah).
Dalam tahun
1636, di Massachusset pada pemukiman awal telah memikirkan perlunya sekolah
bagi anak mereka.Di sinilah lahirnya Harward Collage, di perguruan inilah
banyak anak-anak petani yang dididik dalam ilmu hukum.Lain halnya dengan yang
terjadi di New England, para kolonis tidak secepat Massachusset dalam
mengusahakan persekolahan.
Antara tahun
1746 sampai dengan 1769, berdiri beberapa lembaga pendidikan seperti: Collage
of New Yerssey (Princeton), University of Pennsylvania, King’s Collage di Colombia.
Dengan pertemuannya dengan kebudayaan dan etniklain membentuk “American Nations
Charter” (watak bangsa Amerika).
Ø Imigran
Bangsa-Bangsa Diluar Orang Inggris
Amerika Serikat
merupakan komunitas yang besar dengan etnik yang majemuk.Dari sekian banyak
komunitas yang terbesar dan paling berpengaruh adalah yang berasal dari Great
Britain (Inggris Raya) yang kental dengan budaya Anglo Saxon. Setiap etnik
antara satu dengan yang lain berbeda, ia dipengaruhi oleh faktor-faktor lokasi,
asal mula, kondisi saat mereka datang, keterampilan dan kebudayaan serta pola
pikirnya.
Pengusiran
terhadap orang-orang Indian sering kali dilakukan oleh para pendatang
Eropa.Pada masa revolusi kemerdekaan orang Indian ini memihak
Inggris.Keberpihakan terhadap Inggris dilatar belakangi karena pada hakekatnya
takut kehilangan wilayahnya. Setelah revolusi kemerdekaan selesai, dengan
berbagai cara orang-orang kulit putih melakukan pengusiran baik secara legal
maupun ilegal terhadap masyarakat Indian. Pertentangan antara kulit putih
dengan Indian biasanya diselesaikan dengan suatu perjanjian dimana perjanjian
tersebut seringkali merugikan orang Indian.Perjuangan untuk mempertahankan diri
dari tekanan para pendatang sering terjadi pertempuran.Namun karena tingkat
kemampuan mereka kalah, akhirnya kalah dan sepakat berunding dengan pihak orang
kulit putih atau pemerintahan Amerika Serikat.
Orang Irlandia
merupakan etnik minoritas terbesar pertama di kota-kota Amerika.Orang-orang
yang berasal dari Irlandia pada masa awal banyak yang tidak dapat berbahasa
Inggris, hal ini menyulitkan orang Irlandia pada masa awal.Daerah hunian
terbesar bagi etnis asal Irlandia di daerah Pennsylvania, lembah Shenandoah di
Virginia, wilayah Piedmon di Carolina.Mata pencaharian utama adalah petani yang
bebas, teetapi mereka bukan pemilik perkebunan atau budak.
Orang-orang
belanda berhasil membangunsebuah koloni New Amsterdam yang nantinya menjadi New
York pada tahun 1620.Sedang Etnis Jerman mempunyai pengaruh dalam kehidupan
Amerika cukup besar. Bahasa Jerman banyak digunakan untuk nama fasilitas umum,
pohon natal merupakan tradisis Jerman yang selanjutnya diadopsi di Amerika.
Pada masa revolusi kemerdekaan peran orang-orang etnis Jerman memberikan
sumbangan yang berarti.Mereka dikenal sebagai prajurit yang memiliki tradisi
militer yang tangguh.
Orang Yahudi
yang datang di Amerika pada masa kolonial adanya golongan orang yahudi
Sephradik, yang sudah berabad-abad meninggalkan tanah leluhurnya dan menyebar
kenegara-negara Eropa. Salah satu yang menarik untuk dicermati adalah, bahwa
bangsa Yahudi mempunyai pengalaman yang sama sebagai bangsa minoritas dengan
perlakuan yang kurang baik. Pada abad ke-17, kebijakan pemerintah Inggris di
koloni Amerika memberi kebebasan yang lebih besar terhadap orang yahudi.Jumlah
orang Yahudi yang berada di Amerika makin lama makin banyak terutama pada abad
ke-19.
Orang Italia
yang datang ke Amerika berasal dari bagian selatan, daerah ini merupakan tanah
agraris, pedesaan dan mereka hidup sederhana dan melarat.Ciri khas orang Italia
adalah hidup dengan sangat sederhana dan hemat, mereka kurang memperhatikan
keperluannya sendiri.
Kehidupan etnis
China di Amerika dapat mengubah kehidupan-nya secara spektakuler.Mereka dapat
hidup, berhasil dan lebih makmur dibandingkan dengan warga China yang tetap
tinggal di negeri induknya.Seringkali dengan melihat keberhasilan etnis China
membuat orang kulit putih merasa iri. Hubungan antara Amerika dengan China
mulai efektif terutama adanya keterkaitan akan sutera yang memiliki kualitas
tinggi yang dibawa oleh pedagang yankee.
Kehidupan awal
orang China di Amerika, biasanya mereka adalah buruh kontrak.Orang China
dikenal sebagai pekerja pertanian yang ulet, tekun dan rapi.Pada umumnya mereka
sebagai tenaga kerja yang murah menurut pandangan Amerika.Dalam perkembangan
selanjutnya etnis ini ditakuti sekaligus dibenci oleh orang-orang Amerika
sebagai sesama pekerja.
·
Bangsa Spanyol
Latarbelakang kedatangan Spanyol untuk
melakukan kolonisasi dalam bentuk penjajahan di Amerika Selatan/Latin yaitu :
1. Pengeksplotasian
kekayaan yang ada.
2. Memperkuat
perdagangan
3. Mencari
tenaga kerja murah
4. Political
Image, rasial, dan kebudayaan.
5. Kehidupan
Koloni Inggris di Amerika Utara
Selama awal
abad ke-17 sampai dengan abad ke-18 yang menjadi koloni Inggris mengalami banyak
perkembangan dalam masyarakat koloni itu sendiri. Pada sekitar 1763 kata “
orang-orang Amerika “ pada umumnya adalah untuk menandai penduduk koloni
Inggris di Amerika. Yang disebut orang Amerika adalah merupakan percampuran
dari berbagai bangsa, ras, tradisi yang telah bercampur baur.Meskipun nyatanya,
bahasa dan kebudayaan Inggris sangat dominan di Amerika.
Ø Kehidupan
Koloni Inggris di Amerika Utara
Selama awal abad ke-17 sampai dengan abad
ke-18 yang menjadi koloni Inggris mengalami banyak perkembangan dalam
masyarakat koloni itu sendiri. Pada sekitar 1763 kata “ orang-orang Amerika “
pada umumnya adalah untuk menandai penduduk koloni Inggris di Amerika. Yang
disebut orang Amerika adalah merupakan percampuran dari berbagai bangsa, ras,
tradisi yang telah bercampur baur. Meskipun nyatanya, bahasa dan kebudayaan
Inggris sangat dominan di Amerika
Ø Kultur
Wilayah Koloni
Selama masa
koloni Inggris di Amerika Utara sampai dengna menjelang terjadinya Revolusi
Amerika pada 1776, Inggris memiliki daerah Quebec dan Nova Scotia yang kemudian
dijadikan propinsi, terletak di Kanada. Bangsa tersebut memperoleh wilayah
Kanada berkat kemenangannya dalam perang laut melawan Prancis. Selain itu,
Inggris juga memiliki daerah-daerah asli sebanyak 13 koloni yang kemudian
dijadikan 13 propinsi yang kemudian menjadi sebuah negara yang sekarang dikeal
dengan Amerika Serikat.
Berdasar
pendekatan geografi sejarah Amerika, maka pada masa koloni sampai terjadinya
Perang Saudara di Amerika Serikat ( 1861-1865 ), wilayah itu terbagi menjadi
dua bagian besar yakni wilayah yang terletak di sebelah Selatan dan yang terletak di bagian Utara.
Penduduk koloni Selatan tidak sebesar penduduk koloni di New England ( Utara ),
tetapi lebih besar dibanding dengan koloni di bagian Tengah. Sampai abad ke-18
( tahun 1725 ), penduduk Virginia sebagian besar terdiri dari orang Inggris dan
Negro.
Di Virginia
bagian barat banyak daerah perkebunan yang dihuni oleh unsur-unsur dari orang
Irlandia-Scotlandia dan Jerman.Mereka mulai berdatangan dari daerah
Pennsylvania menuju kearah selatan setelah tahun 1725.Selain menuju ke
Virginia, mereka juga berdatangan ke wilayah lain seperti North Carolina, South
Carolina, dan Georgia. Timbulnya perbudakan di Selatan pada masa koloni
mempengaruhi kultur para kolonis terhadap status orang-orang Negro yang
sebagian besar menjadi budak. Jumlah penduduk yang berasal dari orang-orang kulit
hitam itu di koloni Selatan seperti North Carolina, Georgia, dan juga Maryland,
kesemuanya hampir merata.
Pemukiman
koloni di Carolina berkaitan dengan pemukiman para kolonis Inggris setelah
mereka berhasil mendirikan kota koloni Jameston, di Virginia. Pada tahun
1660-1685 Raja Charles II menganugerahi kepada sahabat raja suatu wilayah yang
terletak diarah selatan Virginia. Pada tahun 1670, mereka bermukim di wilayah
baru dan menyebutnya nama koloni itu Charles Town. Nama itu lebih akhir berubah
menjadi Charleston.
Dalam
perkembangannya Koloni Carolina, setelah dihuni lebih dari setengah abad, maka
kemudian pada 1729 wilayah itu dibagi menjadi dua bagian yakni North Carolina
dan South Carolina. Para pemukim di North Carolina sebagian besar terdiri dari
para petani miskin dengan beberapa budaknya.Mereka hidup dalam rumah-rumah yang
sederhana terbuat dari bahan kayu dan mereka menanam tembakau untik dikirim ke
negeri induk.
Koloni di South
Carolina beribukota di Charleston, tetapi menggunakan nama awal Carolina
sebelum terbagi menjadi dua wilayah. Sementara itu, wilayah North Carolina yang
sebelum Carolina terbagi wilayahnya, terdapat derah yang bernama Wilmungton
kemudian dijadikan sebagai kota koloni, ibu kota propinsi.
Dalam 1763, ibu
kota South Carolina, Charleston, dihuni oleh penduduk sebanyak 10.000 waarga
dan daerah- daerah kecil seperti daerah Norfolk, Winchester, dan Savannah. Di
Maryland dan Virginia hasil panen utamanya adalah tembakau, setiap tahun
berhasil memanen sebanyak 100 juta pound di ekspor dari daerah Chesapeake. Di
South Carolina, hasil utamanya berupa padi dan nila, komoditas tersebut sangat
menguntungkan bagi pemerintah kolonial Inggris. Di Koloni Selatan seperti
Maryland dan Virginia terdapat hasil tambang besi.Bagaimanapun juga, hasil
pabrik di selatan tidaklah seefektif seperti di koloni Utara.Hasil-hasil pabrik
hanya digunakan sendiri untuk kepentingan membuat pakaian, senjata, alat-alat
rumah tangga dan jenis-jenis minuman keras kesemuanya itu untuk konsumsi lokal.
Ø Kultur
Koloni Selatan
Wilayah Selatan
memiliki karakter kultur yang berbeda dibanding dengan koloni-koloni di New
England dan di Bagian Tengah. Kehidupan wilayah koloni wilayah selatan terbesar
adalah menggantungkan pada bidang pertanian dan perkebunan lebh berfokus pada status
propinsi milik Inggris.Mulai muncul sikap para kolonis yang berasal dari para
intelektual mengkritisi praktik pemerintah kolonial Inggris yang bersifat
eksploitatif.
Masyarakat
pemilik perkebunan di Selatan terdiri dari ratusan keluarga adalah berasal dari
kaum aristrokat.Mereka terpusat di pemukiman pantai Teluk Chesapeake dan di
dataran rendah South Carolina.Mereka merupakan kelas elit dalam masyarakat
perkebunan, kelas sosial mereka didasarkan pada kekayaan, urtamanya kepemilikan
tanah-tanah perkebunan dan para budak.Mereka merasa sebagai ras yang super,
bahwa kedudukan orang kulit putih dalam masyarakat lebih tinggi dan unggul
dibanding dengan orang-ornag non-putih.Menurut isi dogma itu dikatakan, bahwa
moral dan mental bangsa Negro dianggap rendah tingkat derajatnya.
Virginia,
sebagai koloni pertama Inggris di Selatan, pada 1619 telah menghasilkan
tembakau mencapai 20.000 pound, dan pada 1688 mencapai 18 juta pound. Virginia
menempatkan para pemilik perkebunan menjadi orang yang sangat berpengaruh dalam
masyarakat koloni.
Masyarakat di
Selatan terdiri dari para pemilim perkebunan, petani, udak-budak, juga didapati
sebagian masyarakat terdidik, para negarawan, dan pendeta.Sumber penghasilan
wilayah Selatan yang mendasarkan pada sistem ekonomi perkebunan memerlukan
faktor tenaga kerja, yaitu orang-ornag Negro yang sangat bermanfaat untuk
mengerjakannya.
Struktur sosial
di Selatan yang berbasis ekonomi perkebunan menempatkan kelompok aristokrat
sebagai the ruling class.Di bawah sisitem aristokrasi di Selatan itu
substansinya adalah dari kelas menengah, terdiri dari pemilik perkebunan biasa,
petani-petani kecil, para saudagar dan padagang, kelompok profesional, dan
orang-ornag teknik.Pribadi-pribadi dalam kelas menengah berperan sebagai
penggerak kegiatan kehidupan dalam barisan bentuk aristokrasi; George
Washington adalah seorang negarawan pada masa koloni.Lapisan sosial setelah
kelas menengah disebut sebagai “orang kulit putih miskin yang tidak
berharga“.Mereka itu digambarkan sebagai orang miskin, bodoh, dan seringkali
sakit-sakitan. Mereka banyak yang bekerja sebagai pebantu rumah tangga baik di
kota maupun di desa. Kelas terbawah dari struktur sosial dalam masyarakat
perkebunan adalah, orang-ornag Negro yang berstatus sebagai budak.
Kultur wilayah
koloni di Selatan yang berdasar pada ekoplogi, telah menempatkan perkebunan
sebagai lembaga ekonomi berbagai propinsi dari negara induk.Pertanian dan
perkebunan pada masa koloni sampai dengan akhir abad ke-19, merupakan sumber
penghasilan dan kemakmuran rakyat di wilayah tersebut.Selain tembakau sebagai
komoditas unggulan, juga banyak didapati hasil gula, nila, padi, dan kapas.Pada
masa koloni, di berbagai daerah perkebunan di Selatan sering dipekerjakan tidak
saja budak laki-laki tetapi juga wanita-wanita dan anak-anak.
Ø Kultur
Koloni di New England dan di Bagian Tengah
Kepemilikan
koloni Inggris di Amerika Utara setelah berhasil menguasai Virginia dan
Maryland, kemudian bangsa tersebut berusaha mencari koloni lain. Para kolonis
mendapatkan daerah baru yag disebut dengan The New England. Wilayah The New
England meliputi Massasusetts, Rode Island, New Hampshire, dan Connecticut.
Kelompok-kelompok orang Inggris yang berjasa mendapatkan daerah New England
berasal dari kelompok agamawan yang tersisih di Inggris. Mereka itu adalah
kelompok orang-orang Puritan ( orang-orang protestan yang penganut theologi
Calvinist ), yang ingin memurnikan Gereja Inggris dari sisa-sisa kekuasaan
khatolik yang masih dipertahankan dalam gereja itu sebagai hasil kompromi
Elizabeth. Kelompok Puritan pada masa pemerintahan James I ( 1603-1625 ) dan
pemerintahan Charles I ( 1625-1649 ) menjadi musuh utama dari kerajaan Inggris.
Mereka juga diikuti oleh para pedagang London dan juga sebagian dari para
bangsawan.Orang-orang Puritan menduduki koloni di New England ini agar luput
dari pengejaran pasukan-pasukan raja Inggris.
Dalam 1629,
sekelompok orang Puritan dan para pedagang meyakinkan Raja Charles I agar
memberikan dana bantuan untuk memperoleh daerah baru bagi kongsi perdagangannya
yang disebut Masachusetts Bay Company. Sebenarnay, awal perjalanan oarang-orang
Puritan sudah mulai berlayar sekitar 1629 telah sampai di New England dengan menumpang dua buah kapal,
masing-masing bernama the Speedwell dan the Myflower, pada 5 Agustus 1619.
Sebelum
Massachusetts resmi menjadi koloni kerajaan pada 1691, koloni tersebut dikuasai
oleh para pemuka agama Puritan dengan bantuan sebagian dari para pedagang.Perlu
diketahui, bahwa kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat kolonial menjadi
dasar pembangunan koloni, umumnya menjadi pegangan kuat dalam masyarakat dan
pemerintahan.Agama dan Gereja di Amerika Utara memperoleh tempat yang termuka.
Dalam periode
1629-1640, persekutuan Dagang yang dimotori oleh par apedagang London sangat
giat mengadakan pelayaran menuju ke Teluk Endicott, John Cotton, dan John
Winthrope. Selama itu mereka membawa ribuan orang Puritan dan kelompok agama
lain melakukanemigrasi ke koloni tersebut dengan lebih banyak pertimbangan
aspek ekonomi. Para kolonis dengan disponsori oleh para pemuka agama berhasil
menyusun suatu kota koloni sebagai ibukota Massachusetts, yakni di kota Boston.
Dalam beberapa tahun saja Boston menjadi pusat koloni baru.
Di bawah New
England pada masa koloni sering terjadi pertikaian antara sekte-sekte agam Nasrani
sebagai pewaris dari negara induk.Berbagai pertikaian itu terjadi pada
orang-orang Katolik, Aglikan, Prebyterian, dan Protestan.Meskipun pada masa
koloni telah terjadi berbagai pertikaian, namun dalam mencita-citakan wilayah
yang bebas dan merdeka lepas adri kungkungan pemerintah kolonial Inggris,
mereka bersatu menghendaki suatu negara yang bebas dan merdeka.
Rhode Island
yang mempunyai ibukota di Providence, pada awalnya didapatkan oleh seorang
tokoh gerejani yang menganut agama Puritan.Orang tersebut bernama Roger William
yang datang ke wilayah Plymouth pada 1631.Ketika masih berada di Inggris, ia
merasa tersisih oleh perlakuan dari kelompok orang-orang Anglikan.Atas nasihat
dari para sahabatnay, William yang berpendidikan tinggi dari Universitas Cambridge
Inggris, dianjurkan untuk segera meninggalkan Inggris.
Roger Wiliam
sebagai tokoh penting di Koloni Rhode Island, mendamaikan persengketaan tanah
antara para pendatang dan orang-orang Indian. Demikian pula ia telah memikirkan
adanya Konfederasi beberapa koloni di New England dalam menata pemerinthan
koloni. Apa yang dilakukan William dikoloni itu menjadikan pemerintahan Inggris
bersikeras dan mengancam akan segera menjatuhkan hukuman yang diperintahkan
untuk segera balik lagi ke Inggris.
Lima tahun setelah
kedatangannya di Plymouth, ia beserta pendukungnya mulai membangun kota di
Rhode Island. Kota Providence sebagai ibukota propinsi berhasil dibangun pada
1636.Rhode Island juga dijadikan sebagai area pertanian dan perkebunan.Ia
dikenal sebagai pendiri Gereja Baptis Amerika, hal itu berhasil dilakuakn pada
1638.
Di Connecticut
juga memiliki latar belakang yang sama dari para migran yang sebagian besar
berasal dari kelompok Puritan. Motif ekonomi lebih banyak mendorong terjadinya
migrasi sebelum melakukanpenjelajahan ke New England itu, ia beserta
rombongannya terlebih dahulu meminta izin pada pemerintah Inggris untuk
melakukan migrasi pada 1634. Mereka menemukan Connecticut pada 1636 di bawah
pimpinan Thomas Hooker. Mereka mengorganisasi pemerintah koloni di Connecticut
pada 1637 sebagai respon dari ancaman orang-orang Indian Suku Pequot, yang
hidup disebelah timur sungai Connecticut. Sebelumnya, keberadan orang-orang
Pequot pernah menyerang terhadap pemukiman para migran.
Pada 1639,
pemerintah koloni di Connecticut mulai menyusun peraturan yang disebut sebagai
“Fundamental Orders Connecticut”, berisi sekumpulan undang-undang untuk menata
pemerintahan. Dibentuk suatu Majelis Umum ( Genaeraal Court ) yang anggotanya
terdiri dari para wakil kota, dipimpoin oleh seorang gubernur dan wakilnya,
mereka itu dipilih secara berkala. Pemerintha orang-orang Puritan di
Connecticut memiliki undang-undang yang liberal, mereka menolak hak veto
gubernur yang dianggap sebagai representasi dari pemerintah kolonial Inggris. Dewan
gereja orang-orang Puritan ikut mengawasi sampai terciptanya Piagam Kerajaan
tahun 1691 mengenai tuntutan kaum Dissnters agar terjadi rasa toleransi
beragama. Piagam Kerajaan 1691 merupakan rentetan dari terjadinya The Glorious
Revolution 1689, hal itu menghasilkan disusunnya undang-undang yang disebut
Toleration Act.
Peristiwa
penting yang amat mencolok dalam sejarah New England adalah dibentuknya
Konfederasi New England 1643 yang anggota-anggotanya terdiri dari Connecticut,
New Heaven, Plymouth, dan Massacusetts. Tujuan dibentuknya Konfederasi itu
adalah untuk menggalang kekuatan dalam menghadapi ancaman dari orang-orang
Indian terutama bangsa Narragansett.Disamping pula mewaspadai ancaman dari
Prancis dan Belanda terhadap wilayah tersebut.
New Hampshire
sebagai suatu koloni juga terdapat di wilayah New England. Tokoh terkemuka
dalam koloni itu disebut-sebut nama Sir Verdinando Gorges dan Kapten John Mason
yang pada 1622 telah telah berhasil
mempersembahkan koloni itu kepada pemerintahan Inggris. Wilayah itu terletak di
lingkungan Sungai Pasticaqua. Antara kedua tokoh itu bersepakat bahwa pada 1629
membagi wilayah itu, Mason mengambil bagina sebelah Selatan yang ia namakan New
Hampshire. Dalam 1630 mulai masuk imigran ke wilayah New Hampshire. Dalam
perkembangnnya, pada 1691 berhasil didirikan kota koloni yakni Kota Concord
sebagai ibukota Koloni New Hampshire.
Apabila kultur
koloni Inggris di bagian Selatan berlandaskan pada sistem ekonomi pertanian dan
perkebunan, hal itu sangat berlainan kultur koloni Inggris di New England dan
di koloni Inggris di New England dan di koloni Bagian Tengah. Ekologi wilayah
New England tidaklah mendasarkan pada sistem ekonomi perkebunan seperti di
Bagian Selatan, tetapi mengandalkan pada sistem ekonomi perdagangan dan
industri .barangkali faktor iklim dan cuaca yang berbeda sehingga dapat
mempengaruhi ketidaksuburan kondisi tanah di wilayah tersebut. Sumber daya alam
berupa kekayaan hasil laut menjadikan mereka berhasil sebagai pedangang,
menyangkut pada keberadaan wilayah dan laut.
Dalam 1763,
sebagian besar masyarakat New England masih sebagai petani, tetapi mulai banyak
pula yang menjadi pedagang, ahli teknik, pelaut, nelayan, dan paangusaha.
Keberhasilan memanfaatkan potensi hasil laut, warga New England mengembangkan
jalur perdagangan maritim yang intensif. Mereka menghasilkan kayu dan ikan
dikirim ke West Indies, kapal-kapal berlayar menuju Inggris, membawa minyak
ikan ke wilayah Mediterania, mendatangkan tenaga-tenaga budak dari Afrika ke
Amerika, mengangkut tetes dan gula dari West Indies.
Sifat dari
sudut pandang sebagai seorang merkantilis, koloni-koloni di New England sedikit
menghargai kerajaan Inggris, hal itu berbeda dengan koloni di Selatan. Dalam
hal perdagangannya, terjadi persaingan antara pedagang Inggris Raya dan para
pedagang New England karena para pedagang New England memilih menjadi makmur
bagi wilayahnay dari pada mematuhi peraturan-peraturan dan Jiwa Undang-Undang
Navigasi.
Struktur sosial
yang berneda antara wilayah Selatan dan New England nampak bahwa struktur
masyarakat di New England keberadaan kelo mpok aristrokat tidaklah dominan
seperti di Selatan. Di New England uang dan status sering kali didapat dari
hasil perdagangan.Begitu meresapnya arti uang telah menempatkan keyakinannya
bahwa uang merupakan ukuran strata tertinggi dalam masyarakat.Struktur sosila
selain ditentukan oleh kepemilikan uang juga dipengaruhi oleh cara-cara kerja
secra profesional.
Kaum Puritan
sebagai suatu anggota masyarakat New England telah berhasil mentransformasi
desa-desa tumbuh dan berkembang menjadi kota-kota di New England, meskipun di
wilayah itu banyak sekali variasinya. Kultur yang mendasarkan pada basis
kehidupan perdagangan dan industri baik di New England dan koloni-koloni di
Bagan Tengah menentang sikap dan tindakan warga koloni di Selatan terhadap
perlakuan kepada para tenaga budak. Mereka beralasan bahwa perbudakan jelas
melanggar sendi-sendi demokrasi.Teori demokrasi berlaku bagi seluruh warga
koloni di Amerika tanpa memandang perbedaan ras, kepercayaan, bangsa ataupun
bahasa.
Warga New
England dan koloni di Bagian Tengah tidak menginginkan orang-orang Negro tetap
menjadi budak, tanpa pendidikan, sebaliknya mereka ingin memberikan hak-hak
pilih seperti warga koloni. Nama John Wise pada 1717 disebut-sebut sebagai
tokoh yang menganjurkan betapa pentingnya konsep demokrasi. Ada pula alasan
lain mengapa para kolonis di New England dan koloni di Bagian Tengah menentang
terjadinyaperbudakan. Praktik perbudakan di koloni Selatan jelas bertentangan
dengan konsep Declaration of Independent.Setiap umat manusia mendapat hak
kebebasan dan persamaan, demikian pula harus memperoleh perlindungan hukum.
Seperti halnya
koloni di New England, kehidupan masyarakat koloni di Bagian Tengah juga
mendasarkan pada sektor perdagangan dan industri.Koloni-koloni ynag termasuk
wilayah Bagian Tengah adalah Propinsi New York, New Jersey, Pensylvania, dan
Delaware.Penduduknya terdiri dari multi bangsa. Selain Inggris, juga didapati
orang-orang Swedia, Finlandia, Belanda, dan Jerman. Di New York dan New Jersey,
misalnya kultur dan bahasa Belanda masih melekat selama masa koloni. Demikian
pula di koloni Delaware, telah terjadi percampuran etnis antara orang-orang
Swedia dan Finlandia, ketika terjadi pemukim-pemukim awal, kemudian diikuti
oleh arus imigrasi orang Inggris dan Welsh Quakers, kemudian diikuti pula oleh
orang-orang Jerman dan Scotlandia-Irlandia. New York dan Philadelphia merupakan
pusat-pusat perdagangan di koloni Bagian Tengah.
Ø Warisan
Kultur Kolonial
Perebedaan-perbedaan
kultur secara kolonial antara wilayah Selatan dan koloni di New England dan
koloni di Bagian Tenganh, adalah menyebabkan terjadinya perpecahan secara
koloni. Terdapat persamaan persepsi bagi seluruh wilayah koloni Amerika.Warisan
kolonial Inggris yang berlangsung hampir dua abad itu telah mematangkan sikap
dan pikiran mereka untuk bersatu menentang negara induk.Berbagai warisan koloni
Amerika menghendaki terbentuknya serikat negara baru.
Faktor bahasa
merupakan lem perekat terbentuknya konsep serikat negara sekalipun di 13 koloni
Inggris di Amerika didapatui berbagai ragam bahasa, namun bahasa Inggris
sebagai warisan kolonial merupakan tali pengikat bagi persatuan antar koloni.
Konsep demokrasi merupakan faktor yang telah diterima oleh sseluruh warga
koloni Amerika.Setipa koloni mengakui bahwa setiap pribadi memiliki hak milik.
Kebebasan agam
warga koloni merupakan unsur penting untuk trrwujudnya sebagai suatu
bangsa.Jiwa optimisme warga koloni ditunjukkan oleh sifat profesional dan
mandiri.Jiwa mandiri terletak jika warga koloni ingin terbebasdari ikatan
kerajaan Inggris mempossikan koloni Amerika sebagai tanah jajahan.Kecuali
orang-orang Negrodi Selatan masih merupakan kendala utama.
Unsur lain dari
warisan kolonial bagi warga Amerika adalah unsur individualisme dan persamaan
hak. Sekilas, kedua nilai itu nampak seperti saling bertentangan.Nilai
individualisme dan persamaan hak merupakan dua unsur yang telah membingkai
terciptanya national building warga Amerika.
Konsep
individualisme dan persamaan hak ketika Amerika masih merupakan koloni Inggris,
tentunya dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak menunjukkan kesetiaan koloni
terhadap negara induknya, Inggris.Aplikasi dari persamaan hak kolonial
ditunjukkan untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan lepas dari pemerintahan
kolonial Inggris di Amerika.
Ø Masyarakat
dan Ekonomi di Koloni-koloni Selatan
Hasil panenan
tanah pertanian dan perkebunan tumbuh subur akibat iklim yang
mendukungnya.Hasil pertanian perkebunan masyarakat koloni di Selatan untuk
kepentingan negeri induk.Virginia sebagai suatu wilayah Selatan sangat terkenal
hasil perkebunannya sangat terkenal hasil perkebunannya memang didukung selain
faktor iklim juga kesuburan tanah.Dataran tinggi Bigmont cocok sebagai lahan
pertanian.Berbagai hasil masyarakat disekitar daerah Bigmont seperti gandum,
jagung, dan kentang, tumbuh sangat melimpah.Disana pula tumbuh subur pohon
buah-buahan.Dalam 1614 para kolonis Selatan mendirikan maskapai perdagangan
oleh pemerintah negara induk usaha itu disebut baik.Ketika Virginia telah
menjadi koloni kerajaan pada 1624, negara induk mulai mengangkat seorang
gubernur sebagai wakil kerajaan di koloni.Gubernur bersama the house of
burgessts, semacam dewan pembuat undang-undang koloni telah melakukan pertemuan
rutin untuk membahsa pengaturan pemerintahan koloni.
Penempatan Lord
Baltimore sebagai gubernur di koloni Virginia jug aberlaku bagi wilayah-wilayah
koloni lain. Secara politis ia harus dapat mengamankan wilayah koloni dan dapat
memberikan keuntungan dari berbagai hasil yang diperoleh dari koloni. Namun,
dalam kenyataan tentnag hadirnya badan pembuat ubndang-undang pada abad ke-17
di koloni, gubernur tidak dapat secara serta merta menentukan besarnya pajak
tanpa persetujuan badan legislatif kolini.Keuangan yang digunakan oleh
pemerintahna kerajaan Inggris di koloni Amerika tidak boleh melanggar
undang-undang, demiian pula pemerintah kolonial tidak dapat menangkap seseorang
atau beberapa porang kolonis tanpa adanya tuduhan yang jelas.
Bagaimanapun
juga, pemerintahan Inggris tetap berpegang teguh bahwa basis ekonomi untuk
wlayah Selatan adalah merupakan pasar yang bagi kepentingannya.Maka
pemerintahan kolonial Inggris segera menginstruksikan pembukaan lahan-lahan
baru untuk komoditas tembakau.
Dalam
mengembangkan perkebunan tembakau para petani Virginia dihadapkan pada sulitnya
memperoleh tenaga kerja. Pada awal kolonisasi para pengusaha perkebunan
Virginia menggantungkan pad tenaga kerja dari Inggeris yang disebut sebagai
pelayan atau servant. Namun demikian lama kelamaan para pelayan tersbut dapat
mandiri dan memiliki lahan sendiri. Untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja,
pengusaha perkebunan menggunakan budak negro dari Afrika.
Sistem
perbudakan yang diterapkan di koloni-koloni Amerika Utara bagian selatan
didasarkan atas pandangan rasial yang dianut oleh sebagian besar- masyarakat
Inggeris Pada masa kolonisasi Budak-budak Afrika yang "ditemukan"
melalui "discovery" pada abd ke-15 dan 16 dianggap dan diperlakukan
sebagai ras yang rendah, tidak beragama (Kristen) dan tidak beradab. Sistem ini
diperkuat dengan kedudukan kaum aristokrat yang menempatkan diri dalam status
paling tinggi dalam struktur masyarakat dan merasa memiliki hak istimewa,
termasuk dalam hal mempekerjakan para budak.Sebagian budak di koloni ini
berasal dari West Indies dan Barbados.
Ø Masyarakat
dan Ekonomi di Koloni-koloni Tengah dan Utara.
Di koloni
bagian tengah kaum kolonis memusatkan kegiatan ekonominya pada sektor pertanian
terutama biji-bijian, babi dan sapi yang dapat dieskpor ke West Indies.Hasil
pertanian tersebut dapat meningkatkan kemakmuran juga para pedagang di perkotaan
seperti New York dan Philadelphia.Namun demikian tidak semua kaum kolonis di
daerah itu memperoleh kemakmuran.Sebagian di antara mereka tetap miskin seperti
halnya ketika hidup di negeri asalnya.Kondisi ini telah menciptakan struktur
sosial baru.Sebagian petani berperan sebagai penyewa terhadap tuan-tuan tanah
sehingga terbentuklah kelas petani penyewa tanah.Sedangkan di perkotaan, selain
dihuni oleh golongan aristokrat dan pedagang juga terdapat kelas pekerja yang
tidak memiliki ketrampilan.Kelompok terakhir ini menempati lapisan sosial
paling bawah dan sulit melakukan mobilitas sosial setelah relasi sosial dengan
elit politik dan pedagang kaya tertutup bagi mereka.
Di
koloni-koloni utara atau daerah New England, sepereti halnya di daerah tengah dan
selatan periode ekspansi konomi ditandai dengan terbentuknya stratifikasi
sosial baru. Stratifikasi sosial dengan jelas terlihat di Boston dimana
masyarakat terbagi tiga antara kelompok pedagang aristokrat kaya yang
mendominasi perekonomian daerah koloni pada strata atas, para pekerja perkotaan
menempati strata tengah dan penduduk kota yang miskin pada lapisan bawah.
Walaupun
terdapat perbedaan regional di antara daerah-daerah koloni, terdapat persamaan
dalam struktur sosial koloni-koloni Inggeris.Pada pertenghan abad ke-18 elit
local muncul pada semua daerah koloni.Berbeda dengan pemimpin sosial pada abad
sebelumnya, kelompok elit ini menampilkan sikip hormat terhadap kelompok
masyarakat bawah.Sebagai contoh, College Harvard dan Yale meranking siswa berdasarkan
kedudukan keluarga bukan atas dasar prestasi belajar. Di kota kota pelabuhan
kaum aristokrat pedagang meniru penampilan kaum aristokrat Inggeris dan
membangun rumah dengan gaya kaum aristokrat Inggeris.
Sebagian kecil
kaum kolonis dapat meningkatkan status sosialnya sebagai kelas atas dengan
menjadi kelompok kaya.Sebagian besar orang kaya kulit putih masih
mencita-citakan memiliki status sosial lebih tinggi lagi dan oleh karena itu
mereka tidak terlalu mempersoalkan keberadaan stratifikasi sosial.Sebagian
besar kaum kolonis berada dalam status golongan menengah yang memiliki tingkat
kemakmuran yang baik.Di daerah koloni-koloni selatan, para petani penanam
tembakau mengolah lahannya sendiri sambil tetap mempekerjakan budak. Sedangkan
di New England dan koloni tengah petani-petani mandiri banyak terdapat di sana
dan sebagian di antaranya tinggal di kota dengan menampilkan gaya hidup
golongan menengah.
Sebagian besar
golongan bawah jaman kolonial berasal dari kalangan pekerja tepas harian,
pelaut, nelayan yang tidak banyak memiliki harta benda.Selama abad ke-18
kelompok ini mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas sosial.Dari kelompok
ini pula sering muncul gerakan sosial yang menentang golongan elit penguasa
merkantilisme ekonomi koloni.Konflik antar golongan sosial seringkali
berpengaruh terhadap timbulnya konflik antar etnis Jerman dengan
Skotlandia-Irlandia, Inggeris, Quaker dan penguasa Anglikan.Sedangkan kerusuhan
di perkotaan sering kali disebabkan karena masalah kriminal, pengangguran dan protes
sosial terhadap kemapanan.
Ø Agama
dan Pendidikan Masa Koloni
New
Jerseymemiliki daya tarik bgi para pemeluk agama yang ingin mempraktikkan
kepercayaannya. Kelompok Baptis, dapat hidup bebas tidak terhalangi seperti
yang terjadi di Massachusetss dan New Hampshire, didirikan di pemukiman
Middletown dan Pisctaway, sementara itu Queckers selalu memperhatikan
kesejahteraan dan pengakuan hak milik baik di daerah New Jersey Barat dan New
Jersey Timur.
Orang-orang
Queckers bagaimanapun juga, berhasil mendapat keuntungan terbaik di
Pennsylvania.Apa yang digagas Penn’s itu adalah untuk menjamin warga terhadap
kebebasan untuk memeluk agama yng diyakini. Wilayah koloni di Bagian Tengah
organisasi sosial yang kesemuanya itu itu direfleksikan dalam religi mereka.
Kebebasan memuja terhadap suatu keyakinan yang dipeluknya dijamin untuk setiap
warga, dan pemerintah koloni tidak akan mencampuri masalah agama yang dianggap
sebagai urusan pribadi, tak akan memberi sangsi karena beda agama. Namun
demikian, kepercayaan agama yang bertalian dengan kontroversial politik di
Pennsylvania menimbulkan perang antara Inggris dan Prancis.
Pendidikan di
berbagai Koloni Amerika memilki sifat-sifat tradisional, artinya bahwa
pendidikan dalam ide tradisional menunjukkan tatakrama masyarakat bagaimanapun
dasar-dasar pendidikan masa koloni mendapat pengaruh kuat dari ajaran-ajaran
gereja.Dapat disebutkan bahwa pendidikan koloni di New England membuktikan
banyak didirikannnya berbagai sekolah untuk kepentingan masyarakat koloni.
Apabila kita
memeperhatikan bahwa motor penggerak dalam dunia pendidikan di Koloni New
England adalah orang-orang Puritan.hali itu berbeda dengan pendidikan yang
terdapat di Koloni Pennsylvania yang disponsori oleh kelompok Quackers. Nama
William Penn’s disebut-sebut sebgai orang yang peduli terhadap arti pentingnya
pendidikan dan ia secara finansial membantu pendirian sekolah-sekolah dan
memperhatikan kesejahteraan para guru. Di Selatan upaya koloni untuk mendirikan
sekolah-sekolah terkendala oleh banyaknya penduduk yang tersebar.
Beberapa
pemilik perkebunan yang kaya dan para pedagang dari daerah Tidewater mengirim
anak-anak mereka belajar ke Inggris atau memberikan gaji pada para tutor untuk
mengajar dan mendidik anak-anaknya. Di beberapa daerah yang rakyatnya sejahtera
berisnisiatif secara kolektif untuk bersama-sama mendirikan sekolah-sekolah
lanjutan.
Sekitar 1640-an
di Kota Elizabeth, Virginia, berdiri Symes Free School. Sebagai akibat betapa
pentingnya ilmu pengetahuan dan pencerahan wilayah koloni, maka pendidikan
merupakan hal utama bagi masyarakat koloni. Peran kelompok Puritan dan Quackers
yang sebagian besar bekerja sebagai pengusaha sukses di Boston dan Philadelphia
dalam memajukan pendidikan di koloni, jelas mempengaruhi di berbagai koloni
lain untuk segera memperhatikan pendidikan bagi rakyatnya. Rupanya, khusus bagi
kelompok intelektual terdidik, mereka lebih mengedepankan cara-cara berfikir
rasional, mengabdikan sebagian ajaran-ajaran keagamaan.
·
KOLONISASI BANGSA PORTUGIS
Pada awalnya
Amerika Selatan sebenarnya kurang menarik bagi Bangsa Portugis, akan tetapi
dengan adanya penjelajahan Bangsa Portugis yang dilakukan oleh Pedro Alvares
Cabral yang awalnya berlayar ke India, tetapi karena berlawanan dengan arus
laut ia kemudian terdampar dan menemukan pantai Brasil dalam tahun 1500 dan di
India didirikan pangkalan dagang. Dan ekspedisi Pedro Alvares Cabral ke Brasil
pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah
Amerika Selatan. Yang mana para penguasa dan pedagang lokal di daerah tersebut
harus tunduk pada Portugal, apabila ada perlawanan akan terjadi penyerangan
maupun penaklukan. Dan untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat kendali Portugis
atas Brasil, pada tahun 1553 Raja John III membentuk 12 sistem kerajaan kecil
meskipun hanya Pernambuco dan Sao Vicente yang benar-benar menguntungkan.
Pelabuhan-pelabuhan
penting yang awalnya dikuasai para pedagang Portugis akhirnya diserahkan pada
kekuasaan tahta antara tahun 1580-1640.Pada saat itu Raja Philip II dari
Spanyol berhasil merebut singgasana Portugis dan menguasai seluruh semenanjung
Iberia.Raja Spanyol juga menguasai daerah jajahan Portugis di Afrika, Asia dan
Amerika.Antara Portugis dan Spanyol kemudian terjadi perjanjian Tordesillas (7
Juni 1494), yang membagi daerah kekuasaan mereka menjadi dua bagian dengan satu
garis demarkasi yang berawal dari garis meridian 370 sebelah Barat Kepulauan
Cape Varde. Pada Perjanjian Zaragoza (22 April 1529) garis demarkasi diperluas
hingga ke Samudera Pasifik, sehingga Portugis memperoleh Filipina namun
kemudian ditukar oleh Spanyol dengan daerah Amerika Latin, yakni Brazil yang
berada di sebelah barat demarkasi Tordesillas.
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<