- Back to Home »
- Sejarah Amerika "Perbudakan dan Rasialisme di Amerika"
Posted by : Unknown
Senin, 26 Mei 2014
PERBUDAKAN DAN RASIALISME DI
AMERIKA
“PERBUDAKAN TERHADAP KULIT HITAM DI
AMERIKA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampuh DrSurantoM.Pd
Disusun Oleh:
DhevyRatna
Sari 120210302095
Kelas
B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , berkat
limpahan karunia – Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Perbudakan dan rasionalisme di Amerika. Makalah ini dibuat untuk memenuhi penyelesaian materi kuliah
Sejarah Amerika.
Di era globalisasi ini, era yang
penuh persaingan, baik persaingan lokal, nasional dan global. Oleh karena itu
kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Bekal ilmu
pengetahuan saja tidak cukup karena dalam era globalisasi sekarang ini sistem
kerja tidak hanya mengandalkan individu, tetapi juga jaringan kerjasama dengan
pihak -pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan.
Makalah ini dibuat untuk
memberikan arahan dan tuntutan kepada pembaca agar mampu berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat
belajar secara aktif dan kreatif dan mampu mengetahui pentingnya belajarsejarahAmerikakhususnya mengenai Perbudakan
dan rasinalisme kulit hitam di Amerika.Terakhir, ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selesainya
pembuatan makalah ini. Selain itu, kami pun mengucapakan terima kasih kepada Dosen Pengampu Dr. Suranto M.Pd yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam
pembuatan makalah ini.
Kami
berharap makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih berkompeten dalam
komunikasi memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran materi Sejarah Amerika.
Jember, 1 April 2014
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Awalnya
Kedatangan orang-orang Inggris ke Amerika disebabkan
karena kecintaan mereka akan kemerdekaan. Mereka pindah ke Amerika pada
dasarnya ingin meninggalkan peraturan-peraturan keaagamaan, pemerintahan dan
kebebasan ekonomi yang selama ini terkekang. Alasan politik yang yang
melatarbelakangi kedatangan orang Inggris adalah karena terjadinya kehidupan
yang tidak stabil akibat dari tekanan pemerintah Inggris, alasan ekonomi adalah
alasan paling kuat bagi orang Inggris untuk pergi mendirikan koloni di amerika
sebagai tempat tinggal baru. Para pedagang mempunyai alasan ekonomi yaitu bahwa
mereka ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kebanyakan imigran dari
Inggris meninggalkan tanah air mereka untuk mendapatkan kesempatan ekonomi yang
lebih luas. Alasan agama yang melatarbelakangi kedatangan orang-orang Inggris
ke amerika adalah keinginan mereka untuk menjalankan kehidupan keagamaan yang
diyakini secara bebas.
Melihat perekonomian di Amerika
yang berkembang dengan pesatnya,pasca kemerdekaan. Kemajuan dibidang
industri di bagian utara,dan perkebunan di bagian selatan,mengingat akan
dibutuhkanya jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit. Namun Perbudakan telah
menjadi pembahasan tersendiri dalam sejarah kelam masyarakat Amerika Serikat,
Perbudakan dan segala sejarahnya menjadi sebuah dunia tersendiri dalam cermin
pribadi Amerika Serikat yang mengaku sebagai Negara paling demokratis di Dunia. Oleh kerenanya
Perbudakan kulit hitam dengan segala deskriminasinya akan menjadi kenangan yang
perlu diketahui semua generasi masyarakat Amerika
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth, Ratu Elizabeth dapat menyatukan antara kaum Puritan dan Gereja
Anglikan. Selama pergolakan agama pada abad 16-17 kaum puritan menginginkan
adanya suatu pembaharuan gereja resmi yaitu dengan cara menuntut Protestanisasi
menyeluruh terhadap gereja nasional dengan cara penyederhanaan di bidang
upacara keagamaan. Namun keinginan tersebut ditolak oleh James I, penolakan
tersebut membuat ketegangan antara kaum puritan dan pemerintahan James I yang
menyebabkan kaum puritan keluar dari kegerejaan Anglikan. Setelah orang-orang
Inggris datang ke Amerika dan mendirikan koloni, maka diperlukan tenaga kerja
yang murah dan ulet di bidang perkebunan. Tenaga kerja dari Inggris jumlahnya
terbatas sehingga mereka memutuskan untuk mengambil orang-orang negro Afrika
sebagai tenaga kasar di perkebunan dan dijadikan sebagai budak.
Perdagangan budak yang dilakukan inggris yang melakukan hubungan dengan penguasa dan penduduk pribumui afrika yang
memperjualbelikan budak untuk ditukar dengan
persenjataan, texti ataupun anggur, yang kemudian budak hasi perdagangan dengan
penguasa afrika tersebut dipekerjakan di amerika untuk mengerjakan pekerjaan
perkebunan dan pertanian yang membutuhkan tenaga lebih besar.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
latar belakang perbudakan yang terjadi di amerika serikat?
2. Bagaimana perkembangan perbudakan di amerika?
3. Bagaimanakah
praktik perbudakan yang di apikasikan di amerika?
4. Apa saja yang menjadi faktor penyebab perbudakan di amerika?
5. Bagaimanakah
usaha penghapuskan perbudakan?
6. Bagaimanakah
proses pemberontakan yang dilakukan
budak?
7. Bagaimana cara orang Amerika
Serikat memperlakukan para budak?
1.3
Manfaat
dan Tujuan
1. Mengetahui latar belakang
perbudakan yang terjadi di amerika serikat.
2. Mengetahui
perkembangan
perbudakan di amerika
3. Mengetahui
praktik
perbudakan yang di apikasikan di amerika.
4. Mengetahui faktor penyebab
perbudakan di amerika.
5. Mengetahui usaha penghapuskan
perbudakan
6. Mengetahui proses pemberontakan
yang dilakukan budak.
7. Mengetahui cara orang Amerika
Serikat memperlakukan para budak.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Latar belakang perbudakan yang
terjadi di Amerika Serikat
Perbudakan di Amerika dimulai ketika Christopher
Columbus menemukan benua Amerika lalu disusul dengan bertempat
tinggalnya imigran Inggris di sana. Dimensi mengerikan dari sistem perbudakan
ini semakin parah dengan terbentuknya daerah baru yang kini dikenal dengan
nama Amerika Serikat.Lebih dari 200 tahun kapal-kapal yang memuat budak-budak dari afrika yang berkulit hitammerapatdipelabuhan-pelabuhan
Amerika.Sejak itu pula manusia diperlakukan seperti hewan dan bahkan diperjual
belikan. Seluruh ahli sejarah meyakini keberhasilan Amerika saat ini merupakan
hasil dari pekerjaan jutaan budak Afrika. Kepedihan yang dialami oleh budak-budak
Amerika sejatinya merupakan kisah menyedihkan.
Amerika
sebagai Benua yang mapan secara Sumber daya alam, telah menjadi daya tarik
tersendiri bagi banyak imigran dari seluruh dunia, baik itu yang mencari
kebebasan maupun yang mencari kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini amerika
sebagai tanah harapan bagi
orang-orang tersebut.Setelah Amerika merdeka 1776, tahun 1850 adalah
periode yang ditandai dengan wilayah Amerika Serikat yang semakin bertambah,
jumlah penduduknya kira-kira 23 juta orang, dari 31
negara bagian. Pola
perekonomian pun terstruktur dengan baik, antara lain kemajuan Industri di
utara, pertanian di bagian tengah dan Selatan, daerah pantai barat seperti
California, berkembang dengan tambang emasnya, di South
Carolina. Tanaman
tebu di Lousiana,pertanian tembakau di Maryland dan yang paling utama diantara nya
adalah tanaman kapas.Sehingga tanaman ini
menjadi mascot wilayah selatan.Bahkan
pada tahun 1850 selatan Amerika serikat adalah produsen 80% kapas dunia.Terlebih lagi setelah
ditemukan mesin pemisah biji kapas di tahun 1973 semakin memperkokoh posisi sentral
ekonomi Amerika serikat.
Pada awalnya perbudakan orang kulit
putih terhadap orang–orang negro serta prakrik-praktiknya telah berlangsung
sejak zaman kuno. Dimana praktik tersebut dilakukan oleh orang mesir terhadap
orang negro di afrika. Budak tersebut digunakan tenaganya didaerah pertanian
dan di tempat kuil-kuil.
Perbudakan merupakan suatu lembaga sosial,
dimana seluruh hak dan sifat dasar kemanusiaannya dikuasai mutlak oleh
tuannya. Baik fisik maupun hak kemanusiaan telah beralih kepada penguasaan
mutlak pemiliknya. Kemudian makna budak itu sendiri adalah oarang yang dianggap
dan disamakan dengan barang milik, hak kemanusiaan sebagai hak dasar yang
bersifat kodrati telah dirampas oleh orang lain (pemiliknya). Banyak faktor
yang menyebabkan seorang harus menjalani hidup sebagai seorang budak, antara lain faktor ditawan karena kalah
dalam suatu peperangan, dijual atau dilahirkan oleh orang tua yang berstatus
sebagai budak dan juga berhutng kemudian tidak mampu melunasinya.
Perbudakan yang terjadi diamerika
selatan dianggap sebagai lembaga legal, ini juga diperkuat dengan undang-undang
mengenai perbudakan, yang telah diatur bersama oleh negara bagian yang
dinamakan the black codes. Didalam
masyarakat pertanian terutama didaerah bagian amerika sebelah selatan yang
banyak bermata pencaharian sebgai masyarakat perkebunan dan pertanian sangat
membutuhkan jasa budak untuk diperkerjakan sebagai alat produksi, yang
tujuannya tidak lain adalah memperoleh keuntungan yang seluas-luasnya. Dengan
keadaan tanpa kebebasan ini para budak juga mendapat perlakuan yang kejam dan
sewenang-wenang dari majikannya, bisa dibayangkan kehidupan budak pertanian dan
perkebunan saat itu sangat tragis dan menderita.
Pada awalnya budak yang dipekerjakan
di amerika bagian selatan berasal dari afrika barat. Dimana di afrika barat ini
penduduk bekerja dari hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu.
Hasil pertanian diwilayah afrika barat ini biasanya gandum, kapas, padi dan
ketela. Kerajaan yang berdiri pada masa itu adalah kerajaan shonghai, ghana,
wangdhudhu, hausa dan mandingu, yang nantinya dikenal dengan nama ghana. Dari
kerjaan ini dapat diambil sebuah fakta bahwa setiap penguasa mempunyai
budak-budak, seperti hasil dari tawanan perang yang telah di jadikan sebagai
hak milik negara atau kerajaan, budak tersebut difungsikan sebagai pekerja
tanah pertanian dan perkebunan
2.2. Perkembangan perbudakan di
amerika
Salah satu tokoh pemerintahan Amerika
Serikat yang menarik untuk diamati adalah Abraham
Lincoln.la dilahirkan di kota kecil Kentucky, Illinois, tanggal
12 Februari 1809 Amerika serikat sebagai
negara federal terancam keselamatannya karena adanya masalah dalam
negerinya. Perkembangan perbudakan sejak
masa kolonial tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan yang banyak dibuka di daerah selatan.Para budak bekerja di perkebunan-perkebunan,
pertanian.Diberlakukannya sistem
perbudakan di daerah selatan berkaitan dengan belum adanya tenaga yang mampu untuk menggantikan
tenaga budak yang memadai.Dengan demikian lembaga perbudakan di samping mutlak diperlukan demi kelangsungan
perkebunan juga sangat mcnguntungkan.
Perkebunan-pertanian tumbuh subur
di daerah Virginia.South Carolina, North Carolina, Arkansas. Georgia dan Loussiana.Sementara pertanian dan perkebunan tumbuh subur di daerah selatan, di
negara-negara bagian utara tumbuh dan berkembang menjadi daerah bisnis
dan industri.Kota-kota perdagangan mulai
muncul di New Yorkdan Detroit.
Amerika telah terlibat dalam
perdagangan budak sejak abadXVII.Kedatangan para budak
berakibat munculnya tatanan kehidupan yang berjalan atas
dasar warna kulit, antara kulit hitam dengan kulit
putih.Kesan pada waktu budak identik dengan kulit hitam.Dalam sejarah perkembangan perbudakan, perlakuan yang tidak
manuisawi menimbulkan munculnya gerakan anti perbudakan.Perdagangan budak tidak hanya berakibat bagi
Amerika saja.Di negara asal budak di
Afrika timbul masalah yang serius.Hal ini dikarenakan antara suku sering
terlibat pertempuran. Dari peperangan
inilah, yang kalah akan dijadikan tawanan, terutama yang muda usia kemudian dijual sebagai budak
belian kepada yang membutuhkan.
Keadaan ini memacu suburnya "Slave Trade"
Tidak semua
imigran yang datang ke Amerika atas kemauan sendiri.Dalam sejarah imigrasi ke
amerika ada diantaranya sebagai imigran
paksaan.Banyak pria dan wanita kulit hitam dari Afrika yang datang ke Amerika
karena diculik dari desa-desa mereka
oleh para pemburu budak.Kemudian mereka
dijebloskan ke kapal-kapal budak, yang selanjutnya mereka diangkut ke Amerika.Rombongan pertama yang
datang dari Afrika tiba di Jamestown
dan Virginia pada tahun 1609.Mereka
diangkut dengan kapal-kapal Belanda.Pada mulanya mereka bersatus sebgai ht/i
kontrak.Akan tetapi dalam perkembangannya status orang-orang kulit hitam
tersebut berubah.Mereka dianggap dihadapan
hukum sebagai milik tuan-tuan mereka
yang membelinya, termasuk anak-anak yang mereka lahirkan.Para budak ini tersebar baik di Amerika bagian utara maupun bagian selatan.Jumlah para budak di negara
bagian selatan semakin hari semakin banyak, lebih-lebih setelah perkebunan-perkebunan tembakau, nila, padi
dibuka.Setelah kapas mulai ditanam, perkembangan perbudakan semakin merajalela dan menjadikan tanaman yang sangat
menguntungkan.Dalam perkembangannya
masalah budak ini menjadi lembaran sejarah hitam dalam sejarah Amerika.
Bentuk-bentuk perlakuan terhadap
budak, menumbuhkan kepekaan yang dalam pada hak-hak asasi manusia.Tradisi
Amerika yang lekat dengan semangat kebebasan
dan kesamaan terdesak oleh
kepentingan keuntungan. Konsep kesamaan bagi orang Amerika berarti bahwa semua orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kemakrnuran, kesempatan
yangsama untuk mencari kehidupan. Semangat kebebasan dan kesamaan ini,
sebenarnya apabila ditelusuri merupakan tradisi intelektual dan politik yang merupakan warisan budaya bangsa
Inggris di amerika. Tradisi itu
antara lain perlunya pembatasan kekuasaan monarki melalui hukum dan
konstitusi.
Generasi perintis memberikan
teladan yang berarti bagi genarasi yang lebih muda.Generasi
tua mempelopori perjuangan kemerdekaan yang menjunjung
tinggi semangat kebebasan dan kesamaan. Semangat ini tidak
hanya terjadi dalam tata nilai politik saja, namun
juga sebagai nilai yang mencerminkan harkat dan martabat manusia, serta memungkinkan
terjadinya proses demokratisasi yang lebih nyata. Keyakinan akan semangat kebebasan dan kesamaan para perintis. tercermin
dengan jelas dalam struktur
pemerintahan nasional atas dasar konstitusi.
Pada akhir abad XVIII, merupakan
kurun waktu yang rumit dalam sejarah
Amerika.Hasil revolusi ditandai dengan banyak hal yang tidak menentu
Paham individualisme, leberalisme.kapitalisme,
demokrasi bercampur baur dengan idealisme praktis. Keberhasilan revolusi
memunculkan tiga transformasi yang berupa
sifat, flingsi dan pemerintahan.Dalam praktek
penyelenggaraannya sering terjadi ambiguitas Mobilitas geogarafi.Perpindahan penduduk dari Timur ke Barat
membawa tradisi masing-masing.Perkembangan inimenimbulkan
kebingungan terutama mengenai keabsahan tatanan masyarakat auatu koloni
yang dibangun dan status warganya.
Perubahan sosial selama abad XIX terus berlangsung secara cepat, yang
cenderung melamahkan kaidah tradisional dari pemerintahan
yang konstitusional.Begitu cepatnya perubahan yang terjadi, sehingga kelas-kelas sosial menjadi tidak jelas dan sulit uatuk ditandai.Dua masalah yang paling
sulit dan amat penting bagi Amerika
Serikat adalah keselarasan dan integrasi ras.Di daerah utara para ahli
kebudayaan menganggap sebagai melting
pol, yaitu suatu kawasan bertemunya berbagai budaya menjadi satu.Sedangkan di bagian selatan keadaan
seperti ini tidak terjadi.Di Selatan
cenderung berbudaya homogin dan agraris,
yang dicirikan kelas majikan dan buruh/budak. Masalah budak ini dalam
perkembangannya menjadi masalah yang semakin tajam
Dalam meninjau keragaman ras, terutama bangsa kulit hitam (negro), sebenamya tidak dapat dilepaskan dengan tradisi yang tumbuh sejak masa kolonial Inggris. Antara orang Inggris dan Amerika sebenarya sama-sama kabur pengertiannya dalam perlakuannya terhadap budak. Keadaan ini membuat bangsa Amerika tumbuh menjadi bangsa yang bebas dan dewasa dalam memperlakukan
terhadap budak menjadi tidak sama. Ada kalangan
yang menerima perbudakan sebagai sesuatu yang wajar terutama di daerah selatan.Ada juga yang
menentang lembaga perbudakan sebagai
lembaga yang tidak manusiawi, terutama di negara-negara bagian utara.
Perlakuan
terhadap budak terdapat paradoksal, antara harapan dengan realita, terdapat
jurang yang dalam.Suatu paradoksal terjadi
begitu kuat, sehingga seorang ahli sejarah Amerika George Bancrqf (1801-1891), alumni Harvard University menjadi sejarawan terkemuka, menyatakan
bahwa "Virginia yang didirikan sebagai koloni yang
berlandaskan Perubahan sosial selama
abad XIX terus berlangsung secara cepat, yang cenderung melamahkan
kaidah tradisional dari pemerintahan yang
konstitusional.Begitu cepatnya perubahan yang terjadi, sehingga kelas-kelas sosial menjadi tidak jelas dan sulit untuk ditandai.Dua masalah yang paling
sulit dan amat penting bagi Amerika
Serikat adalah keselarasan dan integrasi ras.Di daerah utara para ahli
kebudayaan menganggap sebagai melting
pol, yaitu suatu kawasan bertemunya berbagai budaya menjadi satu.Sedangkan di bagian selatan keadaan
seperti ini tidak terjadi.Di Selatan
cenderung berbudaya homogin dan agraris,
yang dicirikan kelas majikan dan buruh/budak. Masalah budak ini dalam
perkembangannya menjadi masalah yang semakin tajam
Dalam meninjau keragaman ras, terutama bangsa kulit hitam (negro), sebenarya tidak dapat dilepaskan dengan tradisi yang tumbuh sejak masa kolonial Inggris. Antara orang Inggris dan Amerika sebenamya sama-sama kabur pengertiannya dalam perlakuannya terhadap budak.Keadaan ini membuat bangsa Amerika tumbuh menjadi bangsa yang bebas dan dewasa dalam memperlakukan
terhadap budak menjadi tidak sama. Ada kalangan
yang menerima perbudakan sebagai sesuatu yang wajar terutama di daerah selatan.Ada juga yang
menentang lembaga perbudakan sebagai
lembaga yang tidak manusiawi, terutama di negara-negara bagian utara.
Perlakuan terhadap budak
terdapat paradoksal, antara harapan dengan realita, terdapat jurang yang dalam.
Suatu paradoksal terjadi begitu kuat,
sehingga seorang ahli sejarah Amerika
George Bancrqf (1801-1891), alumni Harvard University menjadi sejarawan terkemuka, menyatakan
bahwa "Virginia yang didirikan sebagai koloni yang
belandaskan kebebasan, narmm sebagai akibat dari salah satu sikap vans atieh dan tidak menentu terjadi dalam kehidupan
manusiajustru menjadi pusat
perbudakan yang terbesar ". Keadaan
ini jelas bertentangan dengan
prinsip dasar koloni. Pernyataan senada juga dikemukakan oleh sejarawan Inggris DrSamuelJohnson, dengan mengajukan perlanyaan yang pedas "Bagaimana
kita sampai mendengar teriakan yang paling lantang untuk
kebebasan, di tengah-tengah mereka yang menunggangi orang-orang Negro? ".
Perlakuan yang tidak manusiawi
sering dialami oleh para budak. Salah satu pendeta Amerika Cotton Mather, dalam
suatu mimbarnya mengatakan: jika kita memiliki pembantu atau budak di rumah kita, kita harus memperlakukan mereka dengan rasa kemanusiaan, kita harus memperlakukan mereka sedemikian rupa agar
perbudakan mereka sungguh-sungguh merupakan kebahagiaan mereka.
Presiden amerika Serikat ke
tiga, '/nomas Jefferson (1801-1809),
berkaitan dengan perbudakan juga memahami adanya ketegangan dan pertikaian yang
berkaitan dengan masalah perbudakan. Namun
ia yakin bahwa sejalan dengan kemajuan dan
kemakmuran yang berhasil dicapai, maka secara berangsur-angsur perbudakan itu akanhilang dengan sendirinya.
Keadaan kontradikif nampak semakin parah, terutama dalam tata hubungan masyarakat Salah satu contoh kasus adalah dalam tingkah laku dalam hubungan seksual.Orang kulit putih yakin bahwa percampuran darah atau asimilasi ras tidak mereka
inginkan.Akan tetapi di balik itu hubungan seksual antara kedua belah pihak berlangsung dengan subur.Sehingga kondisi ini dapat dilukiskan sebagai hubungan antara rasa kasih sayang dan inci.
2.3 Praktik
perbudakan yang di apikasikan di amerika
Impor budak ke amerika pada 31
agustus 1616 oleh jhon roulfe, bangsa belanda telah menjual sebanyak 20 orang
negro ke virginia, pada saat itu masih koloni inggris, orang negro diwilayah
tersebut dipekerjakan sebagai pelayan rumah tangga, wilayah amerika serikat
bagian selatan pada periode kolonial inggris terbentang dari marieland sampai
georgia yang mempunyai penghasilan pokok pertranian dan perkebunan yang
merupakan penghasilan utama dari koloni inggrris. Berbagai hasil industri inggris
ditukar dengan hasil daerah koloni untuk mengusahakan jenis tanaman tembakau,
koloni mulai menggunakan tenaga budak, latarbelakang perbudakan di amerika
serikat bagian selatan, sesungguhnya sangat berkaitan dengan kondisi
geografisnya seperti keadaan ekologi yang sangat subur. Yang menghasilkan tebu,
nila, kapas, gandum dan juga tembakau sesuai dengan lingkungan alamnya. Ternyata
dapat mendorong terjadinya perbudakan didaerah pertanian. Perkebunan diselatan
sangat memerlukan tenaga budak. Hal-hal yang mendorong kolonis menggunakan
tenaga kulit hitam adanya problem tenaga kerja diberbagai perkebunan, karena
orang kulit putih gagal menggunakan gagal menggunakan pekerja dari orang indian
yang sudah hidup bebas didaerah bebas dan perkebunan. Tenaga kulit putih
diperkebunan tidak efektif karena tidak tahan dengan iklim panas dan harganya
juga begitu mahal. Tenaga budak negro bila ditempatkan diperkebunan sangat
efektif dan juga murah.
Perbudakan sebagai lembaga sosial,
mula-mula tumbuh di daerah virginia, kemudia tersebar luas ke wilayah lain.
Pada 1625 terjadi
hubungan perdagagan antara virginia
london company dengan pihak kerajaan, menyangkut masalah hasil pertanian
dan perkebunan. Organisasi perdagangan swasta di virginia pada masa kolonial
juga menyalurkan kebutuhan tenaga kerja budak berbagai daerah koloni. Selama
abad ke 17 dan ke 18, sebagian besar orang-orang negroyang diimpor dari afrika
barat dipekerjakan dalam perkebunan tembakau, nila, dan padi. Sumber
penghasilan utama bagi wilayah amerika serikat bagian selatan adalah dari hasil
pertanian perkebunan. Oleh karena itu, tenaga budak sebagai alat produksi harus
dipertahankan.
Perbudakan yang terjadi di wilayah
amerika serikat bagian selatan, merupakan lembaga sosial dimana para budak
terikat oleh sejumlah peraturan yang dipaksakan kepadanya dan harus ditaati
padanya. Praktik-praktik perbudakan menunjukan adanya suatu eksploitasi sesama
umat manusia. Budak dianggap sebagai barang milik yang dikuasai sepenuhnya oleh para pemiliknya,
sehingga mudah dapat untuk diperjual belikan. Perbudakan sebagai suatu lembaga sosial diatur dan dilindungi oleh
negara bagian diwilayah selatan.
2.4 Faktor penyebab perbudakan di amerika
·
Kapas
menimbulkan perbudakan
Faktor
utama penyebab timbulnya perbudakan yaitu bangkitnya usaha besar penanaman
kapas diselatan yang digalakkan oleh pengenalan jenis-jenis kapas baru, dan
oleh penemuan Eli Whitney yaitu mesin kapas guna menyaring biji dari
kapasnya,sehingga revolusi industri tekstil menjadi usaha besar-besaran,dan
permintaan atas kapas mentah menjadi meningkat.Pembukaan tanah-tanah baru
sangat memperluas daerah baru untuk pemeliharaan kapas sehingga penanaman kapas
berkembang secara pesat menyebar dinegara-negara bagian.
·
Tebu dan
tembakau menimbulkan perbudakan
Selain kapas,penanaman tebu juga mengembangkan
dan memperluas perbudakan,tanah-tanah panas yang subur di lousiana,sebelah
tenggara ternyata ideal untuk memelihara tebu yang menguntungkan. Pada tahun 1830
negara bagian itu menghasilkan kira-kira separuh persediaan gula seluruh
negara.Akhirnya penanaman tembakau juga bergerak ke barat,seraya membawa serta
perbudakan.
2.5 Usaha penghapuskan perbudakan
Berdasarkan data jumlah yang didapat
dari biro sensus penduduk negro oleh pemerintah federal (1790-1915),
menunjukkan bahwa jumlah penduduk negro yang berada di wilayah utara relatif kecil.
Sampai dengan 1830 orang-orang negro di amerika serikat tercatat 2.328.642
orang. Dari jumlah itu penduduk negro yang berada di utara rata-rata tercatat
10%. Tenaga-tenaga negro diutara pada umumnya digunakan sebagai pelayan rumah
tangga. Sejak 1804wilayah Utara telah melarang adanya perbudakan. Kegiatan dari
gerakan anti perbudakan sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad ke-18,
beberapa tokohnya antara lain Jhon Woolman dan Anthony Benezet masing-masing
dari wilayah New Jersey dan Philadelpia. Setelah perang kemerdekaan, dengan
dipelopori oleh kelompok Quacker,gerakan abolisi dan masyarakat antiperbudakan
mulai tersebargerakan abolisi dan masyarakat antiperbudakan mulai tersebar di
wilayah utara. Sebelum 1800 orang-orang abolisi kulit hitam seperti: Prince
Hall,Benjamin Banneker, Abrahamdi wilayah utara. Sebelum 1800, orang-orang
abolisi kulit hitam seperti : Prince
Hall,Benjamin Banneker, Abraham Jones,
dan Richard Allen mulai menyuarakan antiperbudakan dan mendirikan the African Society of Philadelpia. Pada
para pemimpin kulit putih maupun orang-orang negro di utara mendirikan suatu
gerakan abolisi yang terorganisasi dengan baik terkenal dengan nama The Underground Railroad. Gerakan ilegal
ini didirikan pada 1804, terdapat di berbagai negara bagian seperti Indiana,
Ilionis, Ohio, dan Pennsylvania.
Gerakan tersebut agar lebih aman melakukan
aktifitasnya membantu melarikan para budak selalu pada malam hari. Ada di
antaranya para budak mullato menyamar sebagai orang-orang kulit putih dan
kadang-kadang sebagai pemilik-pemilik budak. Reaksi orang-orang selatan dalam
menghdapi gerakan The Underground
Railroad diantaranya dikeluarkan perintah-perintah penangkapan terhadap
tokoh-tokoh dan anggota-anggota gerakan tersebut yang terbukti telah
menyelundupkan budak-budak ke wilayah Selatan.
Pimpinan-pimpinan selatan dalam
usahanya menentang The Underground
Railroad, sering melakukan pengejaaran terhadap budak-budak yang melarikan
diri ke utara. Dalam dokumen tertanggal 24 april, 1815, yang terdapat dalam
sejarah bangsa amerika di edit oleh H.S Commgel. Isi dokumen buku tersebut
adalah sebagai reaksi dari para pemilik budak di wilayah selatan, yang merasa
dirugikan agar berhati-hati terhadap tindakan warga Boston,Massachusetts, yang
telah menculik dan menangkap para budak untuk dibebaskan. Harap warga selatan
tetap waspada dan berhati-hati terhadap para penculik yang terdapat di daerah
Boston yang berdalih pada Fugitive Slave
Law.
2.6 Pemberontakan yang dilakukan budak
Terjadi suatu pemberontakan budak
pada hakikatnya tak lepas dari keadaan lingkungan sosial yang sangat menekan
kehidupannya yang disebabkan oleh berbagai tindakan dari pemiliknya.Disorganisasi keluarga dalam
masyarakat budak merupakan sumber utama timbulnya pemberontakan. Hal itu
berkaitan dengan faktor-faktor tidak puas dan putus asa dari kelompok
budak,terjadinya berbagai insiden dan mengenai simbol. Perasaan tidak puas dari
para budak itu karena ascribed stastus, yaitu status yang dibebankan oleh pemaksaan dan
pembenahan dalam hirarki sosial yang berlaku dalam lingkungan kulit putih di
selatan yang menggangap bahwa budak berstatus sebagai hak milik. Penerapan
peraturan yang tercantum dalam The black codes sangat menekan perasaan
para budak. Situasi psikologis yang menegangkan diciptakan oleh para tuan
dengan memperlakukan budak-budaknya secara kejam dan menakutkan. Budak-budak
yang sering mengalamitekanan jiwa akibat perlakuan kejam dari para tuannya.
Pemberontakan budak di Amerika Serikat sebenarnya telah
terjadi sejak wilayah tersebut dikuasai oleh kolonial Inggris. Pemberontakan
budak mula pertama terjadi di South Carolina pada November, 1526. Adapun
pemberontakan budak yang dianggap penting pada era kolonial Inggris di Amerika
Serikat terjadi di wilayah Virginia pada September,1663.
Selama era kolonial Inggris sampai berakhirnya perang
saudara di Amerika Serikat (1607-1865),telah terjadi 115 kali pemberontakan
budak yang terjadi di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Sebagian besar
terjadi di Selatan. Sejak wilayah Utara melarang adanya perbudakan pada tahun
1804, maka pada tahun itu pula tidak pernah terjadi pemberontakan-pemberontakan
budak.
Selama periode 1800-1864, telah terjadi 54 kali
pemberontakan budak yang kesemuanya terdapat di wilayah Selatan. Memperhatikan
tempat terjadinya pemberontakan budak,daerah Virginia merupakan tempat yang
terbanyak terjadinya pemberontakan. Sebanyak 20 kali selama periode 1800-1864,
yang lain tersebar di berbagai wilayah. Nantinya, dalam perang saudara di
Amerika Serikat (1861-1865), Virginia merupakan ibukota dari negara
konfederasi.
Dalam membahas sekilas sekitar pemberontakan budak pada
periode 1800-1864,tiga peristiwa yang dianggap sangat penting selama terjadinya
pemberontakan. Tiga peristiwa penting dalam pemberontakan budak itu : (1)
terjadi pada 1800, di Virginia, dipimpin oleh Gabriel Prosser; (2) pada
1822,terjadi pemberontakan budak di South Carolina di bawah pimpinan Denmark
Vesey; (3) pada 1831, pemberontakan budak terjadi di Virginia di bawah Nat
Turner dan juga terdapat di berbagai wilayah. Terdapat suatu keunikan dalam
mempelajari tokoh pemimpin budak dalam menggerakkan suatu pemberontakan.
Keunikan itu nampak bahwa pemimpin budak pada umumnya berasal dari budak rumah
tangga yang kemudian ia memperoleh kebebasan dan kemerdekaannya tak lagi
berstatus budak. Pada budak rumah tangga yang melakukan suatu pemberontakan
dapat digagalkan, antara lain rahasia pemberontakan diketahui oleh para budak
rumah tangga yang kemudian segera memberitahukan rencana pemberontakan kepada
tuannya. Jadi, dalam masalah sosok budak rumah tangga, ia berpeluang menjadi
pemimpin pemberontakan, namun juga dapat berkhianat menggagalkan rencana
pemberontakan. Berikut ini secara garis besar akan dikemukakan peristiwa ketiga
pemberontakan budak yang terjadi pada 1800,1822,dan 1831.
Gabriel Posser adalah budak rumah tangga yang bekerja
sebagai sains dari seorang pengusaha perkebunan di daerah Virgimia, bernama
Thomas Prosser. Ia seorang pengikut kristiani yang amat tekun mempelajari
ajaran Injil. Ia mulai tergugah hatinya ingin membantu perjuangan bangsanya
membebaskan dari belengu perbudakan. Setelah beberapa tahun mengabdi pada
tuannya, kemudian ia memperoleh kemerdekaannya sebagai seorang negro bebas.
Perjuangan Gabriel Prosser di dalam
menentang perbudakan didasarkan pada konsep-konsep agama dan rasional. Dalam
menentang perbudakan mengartikulasi konsep injil dengan interpretasi
persaudaraan universal. Terdapat dua orang kulit putih yang ikut membantu perjuangan budak, mereka
berusaha mencari bantuan persenjataan dan bahan peledak untuk melakukan
pemberontakan. Gabriel Prosser merencanakan suatu pemberontakan di daerah
pedesaan Henrico, di Kota Richond, Virginia, pada1 September,1800. Ia membagi
seluruh pengikutnya yang berjumlah 1100 budak dalam tiga kelompok besar.
Sebagai langkah pertama, kota harus dikuasai, mereka harus berhasil merebut
gudang senjata yang berada di kota Richmond.Apabila kelompok yang di tugasi
berhasil merebut gudang senjata, terlebih dahulu menyergap para penjaganya.
Sebelum Gabriel Prosser mulai merencanakan penyeranagan kota Richmond, rahasia pemberontakan telah
bocor karena penghianatan yang dilakukan oleh dua orang budak rumah tangga. Kedua penghianat tersebut melaporkan
rencana pemberontakan yang akan dilakukan oleh Gabriel Prosser kepada pemerintah
negara bagian Virginia. Makadengan segera pemerintah negara bagian Virginia
segera menggerakkan tentaranya sebanyak 600 orang untuk mencegah pemberontakan
serta melindungi kota Richmond. Pemberontakan Gabriel Prosser dengan cepat
dapat dihancurkan, sebanyak 30 orang pengikutnya telah menjadi korban.
Komplotan Gabriel Prosser telah gagal akibat penghianatan yang dilakukan oleh
dua orang budak rumah tangga. Ia sendiri di tawan pada 25 September 1800,
kemudian di kirim ke kota Richmond. Gubernur Virginia berusaha untuk mengkorek
informasi seputar rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Gabriel Prosser
namun gubernur tersebut gagal memperoleh informasi yang dianggap penting. Ia
tidak mau mengaku dengan siapa saja pemberontakan itu dilakukan. Akhirnya,
Gabriel Prosser dijatuhi hukuman mati di tiang gantungan pada 7 Oktober1800.
Setelah pemberontakan Gabriel Prosser dapat digagalkan oleh gubernurJames
Monroe, segera melaporkan pada pemerintah Thomas Jefferson, bahwa pemberontakan
tersebut berhasil dihancurkan.
Pemberontakan yang lain dilakukan
oleh Denmark Vesey di negara bagian Shout Carolina pada 1822.Seperti halnya Gabriel Prosser, Vesey
berasal dari budak rumah tangga. Perjuanagan Denmark Vesey dalam menentang
perbudakan terpengaruh oleh konsep pemikiran Gabriel Prosser. Ia juga memberi
konsep agama dan idedari revolusi perancis. Denmark Vesey menanamkan agama dan
ide-ide dari revolusi Perancis. Vesey menanamkan pengaruhnya terhadap para anggotanya,
bahwa Tuhan telah menciptakan semua umat manusia memiliki hak-hak yang sama.
Rasa ketidakpuasan bersumber dari pengetrapan the black codes. Disamping itu, ia mendapat dukungan dari para
pemimpin Greja Metodhist yang anggotanyaterdiri dari orang-orang negro.
Berdasarkan pengalaman yang ada, gagalnya pemberontakan budak karena adanya
penghianatan dari budak rumah tangga, maka, vessey merencanakan pemberontakan
yang akan dilakukannya harus hati-hati jangan sampai bocor. Ia menetapkan bahwa
pemberontakan akan dimulai pada minggu kedua, Juli, 1822. Ia berusaha mencari bala bantuan orang-orang negro di
derah Santo Domingo, sama seperti yang pernah dilakukan oleh Gabriel Prosser.
Bala bantuan yang diharpkan Vessey, kenyataanyya menjadi terpencar sehingga sulit
dikoordinasi, mengingat jarak tempuh dari daerah Charleston dengan Santo
Domingo, terlalu jauh, 80 mil jaraknya. Rencana Vessey ternyata juga telah
dihianati oleh seorang budak yang telah mendapat kepercayaan darinya. Budak itu
bernama Devany, seorang pelayan rumah tangga yang bekerja sebagai kusir
gerobakpada bekas kolonel Prioleau. Devany mendapat uang sebanyak $ 1.000 dan
juga memperoleh kebebasan dari tuannya. Akibat kegagalan pemberontakan Vessey,
139 orang ditahan, 47 orang dimasukkan
dalam penjara termasuk 4 orang kulit putih, yang dituduh ikut membantu dan
melindungi para budak.Sebanyak 35 budak pengikut Vessey menjalani hukuman mati.Pembeontakan Vessey ditaksir
mempunyai pengikut lebih dari 9.000 orang.Denmark Vesey akhirnya harus
menjalani hukuman mati di tiang gantungan. Ia tetap menolak untuk mencantumkan
nama dari orang-orang yang ikut di dalam komplotannya.
Mengenai pemberontakan yang dilakukan oleh Nat Turner pada 1831,di
Virginia, dapat di kisahkan sebagai berikut : Nat Turner adalah seorang pendeta
sangat tekun mempelajari isi injil,sering memberi khotbah dan membatis para
budak. Ia adalah seorang pendeta yang sangat fanatik, menggunakan konsep supra
irasional dalam usahanya membebaskan para budak. Kondisi masyarakat yang tidak
menentu dengan harapan dan kecemasan mereka akan mengharapkan munculnya seorang
pemimpin yang bermukjizat atau istilahnya sebagai the miracle man, rakyat menaruh kepercayaannya agar
perasaan-perasaan tidak puas, frustasi,dan putus asa dapat segera berakhir,
kemudian mengharapkan kemakmuran atau kesejahteraan sosial. Para pengikutnya
yakin, bahwa melalui kepercayaan Kristus mereka akan mendapatkan kebebassan dan
kemerdekaan bagi umatnya. Kefanatikan Nat Turner dipertebal oleh kegemaran
mengolah hal-hal yang bersifat mistik sehingga akan dapat diketahui ideologi
apakah yang akan digunakan sebagai konsep perjuangannya dalam membebaskan
perbudakan. Dapat dikatakan bahwa ia berideologi yang messianistis. Artinya, di
dalam situasi sosial yang kacau manusia sudah tidak berdaya lagi mengatasi
dengan hal-hal yang rasional seperti yang dikerjakan oleh Nat Turner. Oleh
karena itu, pemberontakan yang dilakukannya tidak direncanakan cermat dan
teliti. Tentu saja, seorang pemimpin pemberontakan yang fanatik dengan
sendirinya akan menlaksanakan perannya tak dipertimbangkan dengan masak-masak
dan tidak waspada. Nat Turner masih terkesan mengenai rencana penyerangan yang
telah mengalami kegagalan akibat terjadinya suatu penghianatan. Maka, Nat
Turner tidak akan mudah mempercayai seseorang untuk mengatakan rencana
pemberontakan. Ia akan bertindak sendiri memimpin penyerangan. Semula ia
menetapkan tanggal 4 Juli 1831, sebagai permulaan untuk melakukan pemberontakan
di pedesaan Southamton; tetapi ia menderita sakit sehingga rencana pemberontakan
ditangguhkan. Nat Turner memulai pemberontakannya baru pada 21 Agustus 1831.
Perlu diketahui, bahwa di dalam pemberontakan tersebut tidak terdapat
penghianatan-penghianatan yang dilakukan oleh budak rumah tangga. Sebagai
langkah pertama, ia beserta para pengikutnya merusak dan membakar tanah-tanah
perkebunan. Ia mengharap agar selekasnya mendapat bantuan dari para budak rumah tangga.Nat Turner beserta para
pengkutnya telah melakukan pemberontakan kejam terhadap tuannya, Joseph Travis
beserta keluarganya. Angin peberontakan lekas meniup ke daerah Southampton.
Nat Turner mendapat sebutan sebagai “Bandit Besar” di
kalangan masyarakat kulit putih di Virginia, sebab mereka melakukan pembunuhan
kejam terhadap Joseph Travis beserta keluarganya dan juga sejumlah orang-orang
kulit putih lain di daerah Southampton. Orang-orang kulit putih yang telah
dibunuh dalam pemberontakan itu kesemuanya berjumlah 60 orang. Pada masa
berkobarnya pemberontakan itu, seluruh pendeta negro di Virginia diperiksa oleh
pemerintah, sebab pemimpin pemberontakan adalah berasal dari seorang pendeta.
Sebagai tindak balasan dari waarga kulit putih para budak yang diduga terlibat
dalam pemberontakan dibinasakan, sedang 13 orang budak yang lain dijatuhi
hukuman gantung. Selama enam minggu, Nat Turner bersembunyi didaerah pegunungan
di Southampton, tetapi akhirnya ia beserta para pengikutnya berhasil ditangkap
30 Oktober 1831. Ia menjalani hukuman mati pada 11 Nopember 1831. Pemberontakan
yang dipimpin oleh Nat Turner berakhir pada 13 Oktober, 1831, dan berumur tidak
lebih dari dua bulan.
·
Perbudakan
dan perang saudara
Kemenangan
Lincoln dalam pemilihan presiden pada November1860 membuat pengunduran
diriCarolina Selatan dari Persatuan 20Desember menjadi kepastian. Negarabagian
ini telah menunggu cukup lama akan kejadian yang akan mempersatukan daerah
Selatan melawan kekuatan anti-perbudakan. Sampai 1 Februari 1861, lima lagi
negara bagian Selatan telah mengundurkan diri. Pada 8 Februari, keenam negara
bagian tersebut menandatangani undang-undang sementara untuk Konfederasi Negara
Bagian Amerika. Negara bagianSelatan lainnya masih tergabung dalam Persatuan,
walaupun Texas sedang dalam proses untuk mengundurkan diri.Kurang dari sebulan
kemudian, pada 4 Maret 1861, Abraham Lincoln disumpah menjadi presiden Amerika
Serikat. Dalam pidato pelantikannya, ia menyatakan Konfederasi sebagai “secara
hukum tidak berlaku.” Pidatonya ditutup dengan permohonan untuk pemulihan
kembali ikatan Persatuan, namun negara bagian Selatan tidak mendengarkan sama
sekali. Pada 12 April, Konfederasi menyerang benteng federal di Fort Sumter di
pelabuhan Charleston, Carolina Selatan. Perang akhirnya dimulai, di mana lebih
banyak warga Amerika terbunuh daripada konflik apa pun sebelum dan sesudahnya.
Di dalam tujuh negara
bagian yang mengundurkan diri dari persatuan, rakyat memberikan respon positif
terhadap tindakan Konfederasi dan kepemimpinan Presiden Konfederasi Jefferson
Davis.Kebabdua pihak sekarang dengan tegang menanti tindakan negara bagian lainnya
yang selama ini loyal kepada Persatuan.Virginia mengundurkan diri pada 17
April; Arkansas, Tennessee dan Carolina Utara dengan segera menyusul.Tidak ada
negara bagian yang meninggalkan Persatuan lebih enggan daripada Virginia. Para
negarawannya memiliki peran besar dalam memenangkan Revolusi dan penyusunan
Undang-undang dan telah ‘menyediakan’ Amerika Serikat lima orang presiden.
Mengundurkan diri bersama negara bagian Virginia adalah Kolonel Robert E. Lee,
yang menolak memimpin Angkatan Bersenjata Persatuan karena kesetiaannya kepada
Negara bagian asalnya. Di antara wilayah kekuasaan Konfederasi yang semakin
besar dan tanah merdeka di Utara terdapat negara-negara bagian perbatasan yang
diisi perbudakan, yaitu Delaware, Maryland, Kentucky dan Missouri, yang,
walaupun bersimpati terhadap negara-negara Selatan, namun tetap setia kepada
Persatuan di Utara. Masing-masing pihak memasuki pertempuran dengan harapan
yang besar akan kemenangan awal. Dalam hal sumber daya material, pihak Utara
memiliki keuntungan yang signifikan.Dua puluh tiga negara bagian dengan
populasi 22 juta melawan sebelas Negara bagian dengan penduduk 9 juta, termasuk
para budak.Keunggulan industrial negara-negara Utara bahkan melebihi keunggulan
jumlah penduduknya, dengan fasilitas yang melimpah dalam industry manufaktur,
amunisi, pakaian dan perlengkapan lainnya. Utara juga memiliki keunggulan
jaringan rel kereta api yang jauh lebih super dibandingkan lawannya.
Bagaimanapun, Selatan juga memiliki keunggulannya sendiri.Yang paling penting adalah
kondisi geografisnya; Selatan berperang secara bertahan di dalam daerahnya sen
diri.Mereka dapat menetapkan kebebasannya sendiri hanya dengan mengusir pasukan
Utara dari daerah-nya.Selatan juga memiliki tradisi militer yang lebih kuat,
dan memiliki pemimpin-pemimpin militer yang lebih berpengalaman.
Pertempuran
besar yang pertama, di kota Bull Run, Virginia (juga dikenal sebagai perang
Manassas pertama) dekat Washington, langsung mementahkan harapan pihak manapun
bahwa kemenangan akan diraih dengan cepat atau mudah. Ini juga membentuk pola,
setidaknya di Amerika Serikat bagian timur, tentang kemenangan yang selalu
penuh darah dari pihak Selatan, yang tidak pernah diterjemahkan sebagai
keunggulan militer yang menentukan bagi pihak Konfederasi. Kebalikan dari
kegagalannya di timur, kubu Persatuan memperoleh banyak kemenangan pada
pertempuran-pertempuran di bagian barat dan sukses strategis perlahan di
laut.Pada saat peperangan dimulai, kebanyakan dari angkatan laut berada di
bawah kendali pihak Persatuan, namun terpencar-pencar dan lemah.Pimpinan
Angkatan Laut saat itu, Gideon Welles, mengambil tindakan-tindakan yang cepat
untuk memperkuat pasukannya.Lincoln kemudian memerintahkan untuk memblokir
pantai-pantai Selatan. Walaupun awalnya efek blokade ini tidak terlalu terasa,
sampai 1863 hampir seluruh pengiriman kapas ke Eropa terhalangi, dan juga
menutup impor bahan-bahan yang diperlukan pihak Selatan, seperti amunisi,
perlengkapan militer, pakaian dan obat-obatan. Seorang komandan angkatan laut
yang brilian dari pihak Persatuan, David Farragut, memimpin dua operasi yang
luar biasa. Pada April 1862, ia membawa sepasukan kapal ke depan sungai
Mississippi dan memaksa penyerahan diri kota terbesar pihak Selatan, yaitu New
Orleans, Louisiana. Dan pada Agustus 1864, dengan teriakan, “Jangan pedulikan
torpedo-torpedo itu! Maju dengan kecepatan penuh!”, ia memimpin pasukan
melewati jalan masuk yang dijaga sangat ketat di Mobile Bay, Alabama, menangkap
kapal besi milik Konfederasi danmenguasai penuh pelabuhan tersebut.
Di lembah Mississipi, pasukan Persatuan memenangkan hampIr serangkaian kemenangan
yang tidak terputus.Mereka memulai dengan menghancurkan barisan panjang milik
Konfederasi di Tennessee, yang memungkinkan mereka menguasai hampir seluruh
bagian Barat negara itu.Ketika pelabuhan penting Sungai Mississipi di Memphis
direbut, pasukan Persatuan maju sejauh 320 kilometer menuju ke markas
Konfederasi. Dengan seorang jendral tangguh, Ulysses S. Grant, memimpin mereka,
pasukan Persatuan berhasil meredam serangan balik mendadak pihak Konfederasi di
Shiloh, di atas tebing di mana darinya terlihat seluruh Sungai Mississipi. Yang
terbunuh dan terluka di masingmasing pihak terhitung lebih dari 10.000 orang,
jumlah yang belum pernah dirasakan bangsa Amerika.Tapi ini justru baru awalnya.
Di Virginia, sebaliknya, pasukan Persatuan menderita kekalahan terus menerus
dalam usahanya merebut Richmond, ibukota Konfederasi. Pihak Konfederasi
memiliki pertahanan yang kuat denga dibantu aliran sungai yang memotong jalan
darat antara Richmonddan Washington.Dua jenderal terbaik mereka, Robert E. Lee
dan Thomas J. ‘Stonewall’ Jackson, memiliki kemampuan yang jauh melebihi
lawan-lawannya di pasukan Persatuan.Pada tahun 1862, komandan pasukan Persatuan
bernama George McClellan melakukan satu percobaan untuk merebut Richmond dengan
terlalu lambat dan terlalu berhati-hati. Namun dalam Pertempuran Tujuh Hari
antara 25 Juni sampai 1 Juli, pasukan Persatuan dipukul mundur dengan perlahan,
dan kedua pihak menderita kerusakan berat. Setelah kemenangan Konfederasi
lainnya pada Pertempuran Kedua Bull Run (atau Perang Manassas Kedua), Lee
menyeberangi sungai Potomac dan menyerang Maryland.McClellan sekali lagi
bereaksi dengan ragu-ragu, walaupun telah mengetahui bahwa Lee membagi
pasukannya dan kalah secara jumlah. Pasukan Persatuan dan Konfederasi bertemu
di Teluk Antietam dekat Sharpsburg, Maryland, pada 17 September 1862, dalam
hari paling berdarag perang ini: Lebih dari 4.000 meninggal di masing- masing
pihak dan 18.000 terluka. Walaupun memiliki keunggulan jumlah, McClellan gagal
untuk menembus pasukan Lee ataupun maju menyerang, dan Lee dapat mundur
menyeberangi Potomac dengan pasukan yang utuh.Hasilnya, Lincoln memecat
McClellan.
Walaupun Antietam tidak menentukan akhir perang, konsekuensi kejadian
ini ternyata sangat penting. Inggris Raya dan Perancis,yang keduanya sudah
hamper mendukung keberadaan Konfederasi, menunda keputusan mereka, dan pihak
Selatan tidak pernah mendapat pengakuan diplomatic dan bantuan ekonomi dari
Eropa yang sesungguhnya sangat mereka butuhkan. Antietam juga membuka
kesempatan yang dibutuhkan Lincolnuntuk mengeluarkan Proklamasi Emansipasi
awal, yang menyebutkan bahwa mulai pada 1 Januari 1863, semua budak dalam semua
negara bagian yang memberontak terhadap Persatuan dibebaskan.Dalam praktiknya,
deklarasi ini awalnya memiliki dampak yang kecil, karena hanya membebaskan para
budak yang berada di Negara bagian Konfederasi, sementara di negara-negara
bagian perbatasan, masih ada perbudakan.Namun,secara politik, selain mempertahankan
keberadaan Persatuan, penghapusan perbudakan sekarang menjadi salah satu tujuan
peperangan dari pihak Persatuan. Proklamasi Emansipasi terakhir, yang
dikeluarkan pada 1 Januari 1863, juga memberi kuasa untuk perekrutan suku
Afrika Amerika ke dalam pasukan Persatuan, gerakan yang sudah sejak awal
konflik bersenjata diperjuangkan oleh para pemimpin penghapusan perbudakan
seperti Frederick Douglas.
Pasukan Persatuan sebenarnya
sudah melindungi para budak yang melarikan diri sebagai ‘hasil selundupan
peperangan’ namun, setelah pengumuman Proklamasi Emansipasi, pasukan
Persatuanmerekrut dan melatih sejumlah besar prajurit Afrika-Amerika yang akan
bertempur dari Virginia sampai Mississipi. Sekitar 178.000 prajurit mengabdi di
bawah pasukan Amerika kulit berwarna dan 29.500 berperang dalam Angkatan Laut
Persatuan. Sekalipun pengumuman dari Proklamasi Emansipasi memberikan
keuntungan politis bagi pihak Utara, kemajuan militer
di bagianTimur tetap tidak ada perubahan,karena pasukan Jenderal Lee dariVirginia
Utara terus merongrongpasukan Persatuan di Potomac,pertama di
Fredericksburg,Virginia, pada Desember 1862dan kemudian di Chancellorsvillepada
Mei 1863.
Namun, Chancellorsville,walau dianggap sebagaisalah
satu kemenangan militerbrilian dari Jenderal Lee, jugam merupakan pertempuran palingmahal baginya. Letnan
kepercayaannya,Jenderal “Stonewall” Jackson,secara ceroboh ditembak danterbunuh
oleh pasukannya sendiri.namun tak satu pun kemenanganyang diraih pihak
Konfederasimenentukan arah perang ini. PihakPersatuan membangun kembali
pasukanyang baru dan mencoba kembali.Merasa bahwa kekalahan besarpihak Utara di
Chancellorsville membukakesempatan baginya, JenderalLee menyerang ke arah utara
kePennyslvania pada awal Juli 1863,dan ia hampir berhasil mencapaiibukota
negara di Harrisburg. Pasukanbesar Persatuan menghadangnyadi Gettysburg, di
mana, dalampertempuran dahsyat selama 3 hari yang terbesar selama Perang
Saudara ini pihak Konfederasi membuat usaha yang berani mencoba menembus
barisan pasukan Persatuan. Mereka gagal dan pada 4 Juli, pasukan Lee yang
menderita kekalahan besar, mengundurkan diri sampai ke belakang Potomac. Lebih
dari 3.000 pasukan Persatuan dan hampir 4.000 pasukan Konfederasi tewas di
Gettysburg; yang terluka dan hilang terhitung lebih dari 20.000 orang di masing
masing pihak. Pada 19 November 1863, Lincoln mendedikasi kuburan nasional yang
baru di sana, dengan mungkin pidato yang paling terkenal di dalam sejarah
Amerika Serikat. Di Mississipi, kendali Persatuan terbentur di Vicksburg, di mana
pasukan Konfederasi memperkuat diri mereka di atas dataran-dataran yang terlalu
tinggi untuk serangan dari laut. Pada awal 1863, jenderal Grant mulai bergerak
di bawah dan memutari Vicksburg dan berhasil menaklukkannya dalam pengepungan
selama enam minggu. Pada 4 Juli, ia berhasil merebut kota itu, bersama dengan
pasukan Konfederasi terkuat di bagian Barat.
Sungai Mississipi sekarang berada di bawah kendala
penuh pihak Persatuan.Pihak Konfederasi menjadi terpecah dua dan pengangkutan
perbekalan dan persediaan dari Texas dan Arkansas menjadi hampir tidak mungkin.
Kemenangan pihak Utara di Vicksburg dan Gettysburg pada Juli 1863 menandakan
perubahan arah dalam peperangan ini, walaupun pertumpahan darah tidak juga
mereda selama lebih dari satu setengah tahun. Lincoln memindahkan Jenderal
Grant ke wilayah Timur dan menempatkan seluruh kendali pasukan Persatuan di
bawah komandonya. Pada Mei 1864 Grant menusuk ke dalam Virginia dan bertemu
dengan pasukan Konfederasi pimpinan Jenderal Lee dalam tiga hari Pertempuran di
Hutan Belantara. Kejatuhan korban di kedua pihak sangat besar, namun tidak
seperti komandan-komandan Persatuan lainnya, Grant menolak untuk mundur.
Malahan, ia mencoba mengepung Lee, merentangkan garis pertahanan pihak
Konfederasi dan terus menekan dengan serangan artileri dan pasukan pejalan
kaki. “Saya mengusulkan untuk terus menghajar garis pertahanan ini walaupun
memerlukan sepanjang musim panas untuk melakukannya.”kata sang panglima
Persatuan di Spotsylvania, selama pertempuran berdarah di parit-parit yang
berlangsung selama 5 hari, sesuatu yang menjadi ciri khas pertempuran di
wilayah timur selama hampir setahun. Di wilayah Barat, pasukan Persatuan
menguasai Tennesse pada musim gugur 1863 dengan kemenangan di Chattanooga dan
Pegunungan Lookout yang berada di dekatnya, dan membuka jalan bagi Jenderal
William T. Sherman untukmenyerang Georgia.
Sherman mengalahkan beberapa pasukan Konfederasi
dengan jumlah lebih kecil, menguasai ibukota negara bagian Atlanta dan kemudian
bergerak menuju pantai Atlantic, dan dengan terarah menghancurkan rel-rel
kereta api, pabrik-pabrik, pergudangan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang ada
sepanjang perjalanannya.Pasukannya, terputus dari jalur persediaan normalnya,
merusak daerah-daerah pedesaan untuk mendapatkan makanan. Dari daerah pantai,
Sherman bergerak menuju utara; dan pada Februari 1865, ia telah berhasil
menaklukkan Charleston, Carolina Selatan, di mana tembakan-tembakan pertama
dari Perang Saudara ini ditembakkan. Sherman, lebih dari jenderal-jenderal lainnya
dari pihak Persatuan, mengerti bahwa menghancurkan semangat dari pihak Selatan
adalah sama pentingnya dengan mengalahkan pasukannya. Sementara itu, Grant
mengepung Petersburg, Virginia selama
sembilan bulan, sebelum akhirnya Lee, pada Maret 1865, sadar bahwa ia
harus meninggalkan Petersburg dan ibukota Konfederasi Richmond dan mundur ke
arah selatan. Namun ia terlambat. Pada 9 April 1865, dikelilingi pasukan
Persatuan yang sangat banyak jumlahnya, Lee menyerah kepada Grant di gedung
pengadilan Appomattox. Walaupun beberapa perlawanan kecil terjadi di beberapa
daerah yang acak selama beberapa bulan, Perang Saudara ini berakhir. Penerimaan
penyerahan diri di Appomattox berlangsung dengan mudah, dan sekembalinya dari
pertemuannya dengan Lee, Grant menenangkan para serdadunya yang memprotes
tindakannya dengan mengingatkan mereka: “Para pemberontak sekarang telah
menjadi warga negara kita lagi.” Perang untuk kemerdekaan pihak Selatan disebut
sebagai ‘tujuan yang sesat’, di mana pahlawan perangnya, Robert E. Lee,
dikagumi oleh berbagai pihak karena kehebatannya dalam memimpin dan
kebesarannya menerima kekalahan.
2.7
Cara orang Amerika Serikat memperlakukan para budak
Ada cara tersendiri bagi para
pemilik budak di Amerika Serikat dalam menjaga para budak kulit hitam. Cara
yang digunakan adalah dengan membuat
Budak atau menjaga agar Budak selamanya tidak tahu apapun pun menanamkan
sikap ketergantungan yang berlebih sehingga si Budak tidak dapat benar-benar
mandiri, para Budak sangat terbentur dengan hal kemandirian. Kebanyakan dari
para budak ini memang tidak bisa baca dan tulis. Kemungkinan besar jika Budak
ini melarikan diri dia tidak akan mampu berbuat banyak.
Budak tergantung pada
pemiliknya, baik dalam pemberian makanan maupun pakaian, sehingga terpatri
dalam benak para Budak apapun yang menjadi kebutuhannya bergantung dan meminta
dari pemiliknya, secara garis besar pola yang diterapkan para pemilik budak
bagi para budaknya adalah dengan menciptakan pola pikir budak yaitu sebuah
kebiasaan untuk sepenuhnya bergantung pada pemiliknya. atau dengan berusaha
melatih si budak untuk bekerja namun mencegahnya belajar mengurus diri sendiri.
hal ini membuat mayoritas budak tidak mengerti apa-apa kecuali dengan mentaati
setiap keinginan pemiliknya.
·
Diskriminasi yang dialami para Budak di Amerika
Keadaan para
Budak kulit hitam di Amerika Serikat adalah sebuah keadaan kenyataan sejarah
yang penuh dengan Deskriminasi.perlakuan yang kasar juga pembedaan antar ras
sudah menjadi hal yang biasa dalam cerita hidup para Budak. Gubernur
Connecticut menyatakan bahwa semua anak yang lahir dari budak perempuan kulit
hitam adalah terlahir dan tertakdirkan sebagai budak, 13 tahun setelahnya,
orang-orang budak kulit Hitam dilarang memiliki tanah di Connecticut.
Di
Kota New York, budak-budak kulit hitam ini dilarang berada di jalanan setelah
matahari terbenam. parahnya lagi para Budak ini tidak diperkenankan
menjadi saksi dihadapan siding di Pengadilan.bahkan orang negro dapat
dijatuhi hukuman mati tanpa diadili sebelumnya.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Perbudakan dengan sendirinya adalah
sebuah sistem yang brutal dan penuh pemaksaan.Pemkulan dan pemisahan keluarga
melalui penjualan individu adalah hal biasa. Namun, pada akhirnya kritik paling
tajam terhadap perbudakan bukanlah tentang prilaku majikan terhadap budak,
melainkan perbudakan melanggar secara hak asasi setiap manusia untuk hidup
Pada mulanya budak sebagai bentuk
hukuman bagi orang-orang yang telah melakukan perbuatan kriminal dan melanggar
hukum yang berlaku. Orang yang terhukum di hukum dengan cara dipaksa untuk
melakukan apapun yang disuruh oleh tuannya atau penguasanya. Akan tetapi, lama
kelamaan budak itu diperjualbelikan secara umum.
Maka timbullah perdagangan budak
yang tidak mengenal perikemanusiaan dan laut-laut antara Amerika-Afrika penuh
kapal-kapal budak. Perdagangan budak Negro memuncak pada awal pertengahan abad
ke 18 (1720-1760) sesudah pada tahun 1713 terjadi perjanjian Asiento (el pacto
del asiento de Negros) antara Spanyol dan Inggris yang memberi monopoli kepada
Inggris untuk mengimport budak Negro dari Afrika ke Amerika.
DAFTAR PUSTAKA
Sundoro,hadi 2012.sejarah amerika serikat .jember:jember
university press
Mas_Riansyah Sector
makalah perbudakan di Amerika Serikat ( sejarah Amerika Serikat ).htm
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<