Posted by : Unknown Senin, 26 Mei 2014








DOKTRIN MONROE
“DOKTRIN MONROE, IMPERIALISME AMERIKA
DAN
 KETERLIBATAN AMERIKA DALAM PERANG DUNIA II”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampuh DrSurantoM.Pd




Disusun Oleh:

Dhevy Ratna Sari          120210302095
Kelas B


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2014






Kata Pengantar

Puji  syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , berkat limpahan karunia – Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Doktrin Monroe, imperialism amerika dan keterlibatan Amerika dalam perang dunia II. Makalah ini dibuat untuk memenuhi penyelesaian materi kuliah Sejarah Amerika.
Di era globalisasi ini, era yang penuh persaingan, baik persaingan lokal, nasional dan global. Oleh karena itu kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Bekal ilmu pengetahuan saja tidak cukup karena dalam era globalisasi sekarang ini sistem kerja tidak hanya mengandalkan individu, tetapi juga jaringan kerjasama dengan pihak -pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan.
Makalah ini dibuat untuk memberikan arahan dan tuntutan kepada pembaca agar mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat belajar secara aktif dan kreatif dan mampu mengetahui pentingnya belajar sejarah Amerika khususnya mengenai Doktrin Monroe, imperialism amerika dan keterlibatan Amerika dalam perang dunia II. Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selesainya pembuatan makalah ini. Selain itu, kami pun mengucapakan terima kasih kepada Dosen Pengampu Dr. Suranto M.Pdyang telah memberikan bimbingan  dan arahan dalam pembuatan makalah ini.
            Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih berkompeten dalam komunikasi memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran materi Sejarah Amerika.

Jember, 28 April 2014

                    Penulis,







BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Doktrin Monroe, sebenarnya dari nama seorang Presiden Amerika Serikat. Nama lengkapnya adalah James Monroe, Presiden Amerika Serikat yang ke-5 ( 1817-1825 ).Ia dilahirkan pada tanggal 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun , ia turut berjuang dalam tentara revolusi Amerika. Namun keluar dari tentara setelah 4 tahun bertugas . Sewaktu belajar hukum , ia mengikat persahabatan dengan Thomas Jeffreson , yang ketika itu menjadi Gubernur negara bagian Virgina. Ikatan persahabatan itu menjadi erat dan berkat bimbingan Thomas Jefferson-lah James Monroe memasuki lapangan politik.
Keterlibatan amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam.Tanggal 2 September 1945 Jepang secara resmi menyerah.

1.2. Rumusan Masalah?
1.      Bagaimana Latar Belakang Doktrin Monroe di Amerika?
2.      BagaimanakahPrinsip Doktrin Monroe di amerika?
3.      Tujuan Doktrin Monroe di amerika?
4.      BagaimanakahPeranan Doktrin Monroe dalam Pelaksanaan Politik di Amerika Serikat dan Amerika latin?
5.      Bagaimanakah Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat?
6.      Bagaimana Doktrin Monroe dalam Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat?
7.      Apa yang Melatar Belakangi Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia II?
8.      Bagaimana Jalannya perang Amerika dalam Perang Dunia II?
9.      Apa Dampak dengan Terlibatnya Amerika Serikat Dalam Perang Dunia ke II?

1.3    Manfaat dan Tujuan
1.      Memahami Latar Belakang Doktrin Monroe di Amerika.
2.      Memahami Prinsip Doktrin Monroedi amerika.
3.      Memahami Tujuan Doktrin Monroe di amerika.
4.      Memahami Peranan Doktrin Monroe dalam Pelaksanaan Politik di Amerika Serikat dan Amerika latin.
5.      Memahami Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat.
6.      Memahami Doktrin Monroe dalam Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat.
7.      Memahami latar Belakang Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia II.
8.      Memahami Jalannya perang Amerika dalam Perang Dunia II.
9.      Memahami Dampak dengan Terlibatnya Amerika Serikat Dalam Perang II?







BAB II PEMBAHASAN

2.1. DOKTRIN MONROE
       2.1.1 Latar Belakang Doktrin Monroe
Doktrin Monroe, sebenarnya dari nama seorang Presiden Amerika Serikat. Nama lengkapnya adalah James Monroe, Presiden Amerika Serikat yang ke-5 tahun 1817-1825.Ia dilahirkan pada tanggal 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun , ia turut berjuang dalam tentara revolusi Amerika. Namun keluar dari tentara setelah 4 tahun bertugas.Sewaktu belajar hukum, ia mengikat persahabatan dengan Thomas Jeffreson, yang ketika itu menjadi Gubernur negara bagian Virgina. Ikatan persahabatan itu menjadi erat dan berkat bimbingan Thomas Jefferson-lah James Monroe memasuki lapangan politik.
Sejak koloni-koloni Inggris berhasil mencapai kemerdekaan, Bangsa-bangsa Amerika Latin mulai memperjuangkan kemerdekaannya, Sebelum tahun 1821, Argentina dan Cili telah berhasil mencapai kemerdekaannya dan pada tahun 1822, di bawah pimpinan Jose de San Martin dan Simon Bolivar, lain-lain Negara di Amerika Latin juga mendapatkan kebebasannya.
Sejumlah kekuatan inti Eropa pada saat itu membentuk suatu Persekutuan Suci untuk melindungi diri sendiri terhadap revolusi.Caranya adalah dengan mengadakan campur tangan dalam negara-negara dimana gerakan rakyat membahayakan tahta raja-raja.Kebijakan politik ini bertentangan prinsip penentuan nasib sendiri yang di anut Amerika Serikat .
James Monroe diangkat mejadi presiden pada tahun 1817 hasil yang terbesar dari pemerintahannya adalah kesuksesannya dalam pelaksanaan politik luar negeri. Sejak semula, Presiden James Monroe sangat bersimpatik terhadap gerakan kemerdekaan di negara bagian jajahan Spanyol di Benua Amerika .Ia sebenarnnya ingin mengakui sesegera mungkin kemerdekaan negara-negara baru itu, tetapi ia menundanya agar perundingan- perundingan dengan Spanyol mengenai wilayah Florida jangan sampai gagal.Sesudah perundingan-perundingan itu berakhir dan Florida menjadi daerah Amerika Serikat, ia segera bertindak dan mengakui negara- negara baru itu.Ia bahkan mengambil tindakan lebih lanjut lagi. Ia menyusun naskah yang terkenal sebagai Doktrin Moenroe, yang menjadi salah satu naskah terpenting bagi Amerika dalam urusan politik luar negerinya dan sumber dari banyak tindakan berdasarkan prinsip yang tercantum dalam naskah itu .
2.1.2 Prinsip Doktrin Monroe
Tanggal 2 Desember 1823 dihadapan Kongres, Monroe menyampaikan amanat tahunannya dimana beberapa bagiannya merupakan Doktrin Monroe :
( 1 ) Berdasarkan keadaan bebas dan merdeka yang telah mereka perjuangkan dan pelihara, benua-benua Amerika untuk selanjutnya tidak dapat dijadikan subyek guna kolonisasi di kemudian hari oleh negara Eropa manapun
 ( 2) Sistim politik negara-negara persekutuan tadi secara hakiki sudah berbeda dengan sistem Amerika.Kita akan menganggap setiap usaha untuk merluaskan sistem ke bagian yang manapun dalam belahan bumi disini sebagai membahayakan perdamaian dan keamanan kita
 ( 3) Kita tidak pernah ikut campur tangan dalam koloni atau wilayah kekuasaaan negara Eropa manapun yang telah ada.
( 4 ) Kita tidak pernah ikut campur, dan memang tidak sesuai dengan politik kita untuk berbuat begitu, dalam peperangan antara negara Eropa yang menyangkut urusan mereka sendiri.
Empat prinsip Doktrin Monroeyaitu:pertama kembali kepidato perpindahan George Washington, yang menyatakan bahwa Amerika Serikat akan bersikap netral dalam konflik di Eropa.Kedua : menyatakan bahwa sesudah ini, Amerika Serikat akan menganggap Amerika Utara dan Amerika Selatan  diluar batas penaklukan oleh Eropa di sisi lain Doktrin Monroe intinya adalah “Amerika for the Americans “ yaitu Politik isolasi, artinya dunia luar Amerika jangan mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika jangan ikut-ikut dalam soal-soal di luar Amerika,Pelopor Pan-Amerikanisme, artinya seluruh negara-negara di Amerika harus merupakan satu keluarga Bangsa Amerika dibawah pimpinan Amerika. Dalam tinjauan lain dikemukakan bahwa “Amerika for the Americans”, berarti orang Amerika jangan ikut-ikut dalam soal-soal di luar Amerika (berarti merupakan politik isolasi), Amerika for the Americans, berarti orang luar Amerika jangan ikut campur masalah intern Amerika (juga berarti menerapkan politik isolasi), Amerika for the Americans berarti supremasi atau imprealisme USA dalam Benua Amerika yang berujud dalam bentuk Pan Amerika

2.1.3 Tujuan Doktrin Monroe
Tujuan pokok Doktrin Monroe adalah mencegah Perancis atau Spanyol untuk meluaskan kembali kekuasaan kolonialisasinya atas kelas koloni Spanyol di Amerika Tengah dan Selatan, serta mencegah Rusia untuk memperluas wilayahnya di Amerika Utara. Pada waktu itu, meskipun bekas koloni Spanyol telah memperoleh kemerdekaanya, namun menurut Inggris dan Amerika Serikat sifat kemerdekaan itu yang dapat memungkinkan Spanyol dan Perancis kembali menjajahbekas-bekas koloninya. Ketika Inggris mengusulkan pernyataan bersama, akan tetapi menolak untuk mengakui republik-republik di Amerika Selatan, Monroe mengambil tindakan sepihak. Ini membuktikan bahwa Monroe sama sekali menginginkan kebebasan dari Negara Eropa manapun, ia sama sekali tidak menghendaki adanya campur tangan pihak luar dalam masalah-masalah intern (Utara, Selatan), meskipun di satu pihak Monroe menginginkan dominasi Amerika Serikat terhadap negara-negara Benua Amerika.
Pentingnya doktrin ini dari sudut sejarah telah diramalkan oleh Thomas Jefferson, ketika dimintai nasihatnya oleh Presiden Monroe pada tanggal 24 oktober 1823, ia mengatakan bahwa : “ Masalahnyaialah yang paling penting pernah diberikan kepada saya untuk direnungkan sejak kemerdekaan. Itu yang menjadikan kita suatu bangsa. Ini menetapkan pedoman dan menunujukkan arah yang kita rintis dalam melintasi samudera waktu yang akan terbuka di hadapan kitaGaris kebijaksanaan kita yang pertama dan yang utama ialah, bahwa kita tidak akan pernah melibatkan diri dalam kancah pertikaian di Eropa, tidak  pernah membolehkan Eropa mencampuri (Sisi sebelah sisi) masalah Atlantik. Amerika, Utara dan Selatan, mempunyai seperempat kepentingan yang berbeda dengan kepentingan Eropa serta mempunyai cirinya sendiri. Oleh karena itu, Amerika harus mempunyai sistemnya sendiri, terpisah dan terlepas yang dimiliki Eropa. Selagi Eropa bekerja keras untuk menjadi domisili kelaliman (despotisme), usah kita tentu saja harus menjadikan belahan bumi kita domisili kebebasan”
Pada tahun 1823 Amerika mempertaruhkan yaitu yang Pertama, negara baru itu memerlukan waktu itu untuk mengembangkan lembaga-lembaganya yang membebaskan dirinya ketergantungan ekonomi dari Eropa, khususnya Inggris. Tidak ada pilihan lain kecuali politik netralistis. Kedua, pedagang Amerika ingin dapat memasuki (akses) pasar di Karibia dan Amerika Latin. Kolonialisme membatasi akses perdagangan ke negara induk. Republik-republik yang merdeka menawarkan pasar terbuka kepada pedagang yang banyak akal itu. Masalah ini sama penting untuk Inggris, sebab pada waktu itu kapal-kapal mereka menguasai lautan.
Doktrin Monroe menangani kedua masalah  ini. Doktrin ini memperkuat tekad Amerika untuk tetap menjauhi persekutuan yang menjerat dan menjelaskan politiknya terhadap diperkenalkannya kembali kolonialisme.TidakmengherankanDoktrin Monroe itu mencoba nemadukan idealisme politik dengan kepentingan kapitalis. Selagi melindungi negara-negara yang baru merdeka dari Spanyol dan Perancis, Amerika Serikat memperoleh persamaan akses ke pasar Amerika Latin, dengan demikian menjadi saingan untuk para pedagang Yankee. Akan  tetapi, yang menarik keuntungan ialah orang Inggris bukan orang Amerika. Dengan pelayaran yang besar dan kuat di laut dan modal mereka di London, Inggris mampu memonopoli perdagangan di Amerika Serikat selama sisa abad ini.
Dengan pernyataan Monroe yang tegas, Amerika menjadi dewasa sebagai peserta dalam permainan politik kekuasaan. Dalam kurang dari setengah abad, Amerika Serikat telah memperoleh konsensi wilayah dari Inggris di perbatasan Kanada. Membeli wilayah Lousiania dari Napoleon dengan haraga murah (12 juta dollar) dan memaksa Spanyol untuk menyerahkam Florida hanya dengan harga 5 juta dollar. Doktrin Monroe memberikan kepada Amerika status sebagai Negara yang harus diperhitungkan
2.1.4Peranan Doktrin Monroe dalam Pelaksanaan Politik di Amerika Serikat dan Amerika latin
Doktrin Monroe ini memberikam keabsahan kepada perasaan isolanis (mengasingkan diri) orang Amerika di adad ke-19, yang sudah berpaling dari Eropa dalam usaha mencari kekayaan dan kebebasan dari lingkungan dan dominasi Eropa.Negara ini sibuk dengan pertumbuhan kota-kota, perluasan wilayah, perkembangan industri, perbudakan, trauma sebelum dan sesudah Perang Saudara. Perhatian Amerika tidak dipusatkan ke Eropa, akan tetapi pada Amerika Tengah dan Karibia serta Pasifik.
Isolasionis ini mula-mula dipegang teguh oleh Amerika, Akan tetapi dengan adanya Perang Amerika-Spanyol (1898), pada hakekatnya Amerika telah melepaskan politik isolasi ini, karena berhasil menduduki Filipina (1898), yang berarti Amerika telah keluar dari Benua Amerika. Dengan ikutnya Amerika terang mulai melepaskan Doktrin Monroenya, tetapi tidak ikut sertanya Amerika Serikat dalam Gabungan Bangsa-bangsa, Doktrin Monroe masih lagi ingin dipertahankan. Partisipasi di pihak Sekutu dalam Perang Dunia I merupakan penyimpangan singkat dari norma, yang dipacu oleh serangan kapal selam Jerman atas kapal-kapal sipil. Tahun 1920-an dan 1930-an merupakan dasawarsa isolasionis dan terdapat perlawanan yang sangat sengit terhadap bantuan Lend-Lease Roosevelt kepada Inggris di Tahun 1940 (bantuan Piagam-sewa).Dalam Perang Dunia II dan sesudah itu Amerika secara terang-terangan meninggalkn Doktrin Monroe. Serangan Jepang yang mengejutkan atas Pearl Harbour di Kepulauan Hawai (Panangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat), telah mengubah semua itu. Isolasionisme bukan lagi merupakan kedudukan yang dapat diterima oleh mayoritas rakyat Amerika. Sekiranya Manroe hidup kembali sekarang, ia mungkin akan terkejut dengan apa yang dilakukan prinsip Netralitas ini. Amerika Serikat mempunyai persekutuan yang tetap di Eropa dan seantero dunia bagaimana jaringan laba-laba yang nyata. Hal ini mudah dilihat pada dominasi Amerika Serikat di berbagi lembaga Internasional seperti PBB, NATO, ANZUS dan OAS.
Khususnya di Amerika Latin, dengan prinsip kedua Doktrin Monroe : memperingatkan kepada negara-negara Eropa supaya membiarkan Amerika dengan urusannya sendiri. doktrin ini sudah direntangkan untuk memungkinkan Amerika Serikat menganggap dirinya sebagai penjaga para Negara tetangga di bagian Selatan. Mungkin ini tidak dielakkan, oleh karena perbedaan dalam kekuatan antara Utara dan Selatan.
Kebebasan intervensi Amerika Serikat di Amerika Latin, dengan dilakukan oleh perusahaan pemerintah atau swasta, sudah diperdebatkan sejak Perang Meksiko tahun 1848. Yang sangat mendukung kegiatan itu, sementara yang lain menentang dengan penuh gairah. Peragaan di depan umum tentang perbedaan politik merupakan perilaku yang biasa dalam penghidupan di Amerika, tidak peduli dengan bagaimanapun ketidakpastian hasilnya untuk Presiden maupun Kongres, akan tetapi sudah menjadi kebiasaan, bahwa Presiden bertindak menurut keinginannya.

2.1.5TRADISI DEMOKRASI DI AMERIKA SERIKAT
Karakter Bangsa Amerika mulai terbentuk sejak kedatangan para koloni Inggris pada awal abad ke-17. Parsudi Suparlan dengan mengacu pada pendapat Luther S.Luedke menyatakan bahwa karakter Bangsa Amerika itu terbentuk dalam tiga tahap, yaitu : tahap pertama, karakter Amerika ditandai dengan adanya corak yang beranekaragam dan majemuk, yang diselimuti oleh metafor “Melting plot”, seakan-akan keanekaragaman itu tidak terjadi atau hanya sementara saja dan semangat Puritan, serta impian kaya dalam hal materi. Tahap kedua, karakter Bangsa Amerika ditandai oleh adanya ciri-ciri yang mencolok yang menekankan pada pentingnya konsep warga negara Amerika sebagi ciri utama dari orng Amerika. Konsep warga negara ini mencakup kesetiaan pada konstitusi Amerika, hokum-hukumnya dan patriotisme Amerika. Tahap ketiga, yaitu yang berlaku sekarang ini, ciri-ciri kebudayaan dan karakter Bangsa Amerika berkaitan erat dengan sebagai kelanjutan dari tahap kedua, yaitu keterikatan pada Amerika secara hakiki dalm politik dan ediologi. Keterikatan ini menyangkut tanggung jawab dalam hal mendukung dan mempertahankan konstitusi dan system hukum Amerika Serikat yang berakar pada konsep keadilan, hak-hak individu, dan pemerintahan untuk rakyat dan oleh rakyat.
Karakter Bangsa Amerika ini besumber etika Serikat gabungan Bangsa-Bangsa, Doktrin Monroe masih lagi ingin dipertahankan. Partisipasi di pihak sekutu dalam Perang Dunia I merupakan penyimpangan singkat dari norma, yang dipacu oleh serangan kapal selam Jerman atas kapal-kapal sipil. Tahun 1920-an dan 1930-an merupakan dasawarsa isolanis, dan terdapat perlawanan yang sangat sengit terhadap bantuan Lend-Lease Roosevelt  kepada sejumlah nilai yang menjadi pegangan Bangsa Amerika, antara lain kemerdekaan, nasionalisme dan patriotisme, idealisme, dan perfeksionisme, moralitas dan perubahan, demokrasi dan lain-lain. Demokrasi, merupakan salah satu nilai yang dipegang oleh Bangsa Amerika sejak awal kedatangan mereka di koloni Amerika.
Sejak awal kedatangan. Sekiranya Manroe hidup kembali sekarang, ia mungkin akan terkejut dengan apa yang dilakukan prinsip Netralitas ini. Amerika Serikat mempunyai persekutuan yang tetap di Eropa dan seantero dunia bagaimana jaringan laba-laba yang nyata. Hal ini mudah dilihat pada dominasi Amerika Serikat di berbagi lembaga Internasional seperti PBB, NATO, ANZUS dan OAS. Begitulah nasib yang menimpa negara adikuasa dan demikianlah taruhan politik.
Salah satu pendekatan baru yang digunakan untuk memahami karakter nasional adalah lewat analisa nilai-nilai yang mendasari perilaku orang-orang Amerika. Albert dan William menawarkan sejumlah nilai yang menjadi pegangan Bangsa Amerika, antara lain kemerdekaan, nasionalisme dan parriotisme, idealisme, dan perfeksionisme, moralitas dan perubahan, demokrasi dan lain-lain. Demokrasi, merupakan salah satu nilai yang dipegang oleh Bangsa Amerika sejak awal kedatangan mereka di koloni Amerika.
Sejak awal kedatangannya di Amerika Kaum Puritan sudah memimpikan adanya suatu kebebasan dalam menjalankan agamanya di daerah baru itu. Ini berarti sejak awal datangnya koloni di Amerika, kaum Puritan telah menjadi perintis kehidupan demokrasi dalam masyarakat Amerika. Nilai kehidupan demokrasi ini terus berkembang di Amerika Serikat sampai negeri itu merdeka dan terus pula berkembang sampai sekarang. Amerika Serikat sekarang ini merupakan salah satu negara yang paling demokratis di dunia. Amerika mengembangkan nilai-nilai demokrasi karena masyarakat Amerika terdiri dari berbagai macam bangsa dan beraneka ragam kebudayaan. Pluralisme etnis dan kebudayaan itu menurut pandangan Amerika hanya bias dikendalikan melalui consensus atau kesepakatan bersama. Kesepakatan itu tidak lain adalah bagian dari  budaya Amerika.
Kehidupan demokratis di Amerika tercermin antara lain dalam pemilihan yang sifatnya umum di tingkat nasional, baik yang diselenggarakan untuk memilih Presiden maupun anggota Senat. Tentunya juga dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Amerika.

2.1.6Doktrin Monroe dalam Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat
Dalam satu segi, semua Presiden Amerika Serikat sejak Eisenhower, Presiden ke-34 tahun 1961-1963, kembali kepada perhatian Monroe semula tentang intervensi Eropa di Amerika Latin, yakni yang bersangkutan dengan Revolusi Uni Soviet saat itu dengan paham Komintern, yang diterapkan sebagai bagian dari politik luar negerinya. Setiap pemerintah mencoba menangani bahaya ancaman yang tersimpul dalam agresi komunis di belahan bumi kita. Akan tetapi dalam hal ini sekali lagi rakyat Amerika terpecah dalam tanggapannya terhadap masalah ini. Ada yang menganggap Doktrin Monroe itu secara implisit melarang Amerika Serikat maupun negara-negara lain untuk mencampuri urusan negara-negara tetangga. Yang lain lagi berpendapat bahwa kita mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memperluas ciri demokrasi kita di belahan bumi ini. Yang lain beranggapan bahwa terlepas dari maksud Monroe, ancaman terhadap keamanan  kita adalah tidak berarti dan oleh karena itu kita tidak boleh intervensi.
Berbagai pandangan yang berbeda itu, akhirnya dimenangkan oleh anggapan bahwa Amerika Serikat mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memperluas ciri demokrasi tidak hanya di belahan bumi Amerika, melainkan ke luar itu. Sikap ini dibuktikan dengan pendudukannya atas Filipina (1898), keterlibatannya pada Perang Dunia I (1914-1918), Pendudukan Hawai(1894), pendudukan Guam, Midway dan Wake (1894), pemilikan hak tunggal atas terusan Panama (1914). Sejak akhir abad ke19 Amerika Serikat mulai meninggalkan Doktrin Monroe yang mana sikapnya memuncak awal abd ke-20 dengan keterlibatan Amerika dalam berbagai politik Internasional, khususnya dalam masa perang dingin.
Tradisi demokrasi di Amerika Serikat yang sudah ada sejak awal mulai terbentuknya Bangsa Amerika, Jelas terasa sulit untuk di lepaskan dari kehidupan Bangsa tersebut, termasuk pula dalam pelaksanaan politik luar negerinya.Sampai saat ini Bangsa Amerika yang merupakan salah satu Bangsa terkuat di dunia selalu terlalu terlibat dalam berbagi kasus di berbagai belahan dunia manapun, terutama kasus-kasus yang berupa pelanggaran hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi.
Kaitan antara Doktrin Monroe dengan tradisi demokrasi di Amerika Serikat dapat disimpulkan, antara lain: Pertama, bangsa Amerika selama satu setengah abad (tahun 1817- Perang Dunia II), memegang teguh Doktrin Monroe, karena pada masa tersebut Amerika sedang membangun Bangsanya dan ingin melepaskan diri dari pengaruh Negara-Negara Eropa. Kedua,Bangsa Amerika melepaskan dirinya dari Doktrin Monroe, karena doktrin tersebut pada hakekatnya tidak sesuai dengan tradisi demokrasi Amerika. Artinya doktrin tersebut menghalangi Bangsa Amerika untuk menyebarkan paham demokrasinya keberbagai penjuru dunia dan hanya terbatas di Benua Amerika saja.
Amerika Serikat sekarang ini adalah merupakan salah satu negara yang paling demokratis di dunia. Amerika Serikat telah menjadi pelopor dan teladan dari berbagai bangsa di dunia tentang bagaimana cara mengatur negara dan bangsanya prinsip-prinsip yang demokratis.Amerika Serikat yang sekarang ini merupakan satu-satunya negara adi kuasa di duniaa, setelah hancurnya Uni Soviet, memiliki tanggung jawab dalam mempelopori pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara belahan dunia saat ini

2.2Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia 2
2.2.1 Latar Belakang Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia 2
Pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu angkatan laut Jepang menyerang markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Dampak serangan ini rusak dan tenggelamnya kurang lebih 20 buah kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Dipihak Jepang hanya kehilangan 55 buah pesawat tempur dari 441 pesawat yang dipakai.
Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh wakil laksamana Chaichi Naguma. Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan meuju Pearl Habour tanpa melakukan hubungan radio langsung. Pada tanggal 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di Kepulauan Hawai. Hampir semua kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan di atas tanah, hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. 12 kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawanya. Kapal perang SS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan nyawa.
Tembakan Amerika pertama dilepaskan pada perang dunia II dan korban pertama serangan Pearl Habor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan meneggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah : Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Shoryu, Zuikoku semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan Fighter-bombers. Dari semuanya 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang dan Nagumo memutuskanuntuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur. Strategi yang digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour adalah melumpuhkan Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjuta ketentaraan lanjut bermulai padda jaanuari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak.
Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika sebelum serangan tersebut. Duta dari kedutaan Jepang di Washington,termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu telah mengadakan perbincangan lanjut dengan departemen negara mengenai reaksi Amerika terhadap pergerakan Jepang ke Indo-cina pada musim panas. Serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kaapal induk Amerika yang diletakan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya,dan saratoga berada di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan angkatan laut Puget sound.
Presiden F.D Roosevelt menandatangani Deklarasi perang terhadap Jepang pada hari berikutnya selepas serangan.Kemungkinan yang paling penting, serangan Peearl Haarbor bertindak sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenagkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak sekutu.
Pada tanggal 8 Desember 1941 Kongres Amerika serikat menyatakan perang atas Jepang. Pemerintah Amerika serikat meneruskan pengerahan tentara dan mulai beralih kepada ekonomi perang. Permasalahan tekhnis adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas AS pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok poros, tetapi tetap melakukannya. Ini pasti menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan Amerika untuk memberikan bantuannya kepada Britania Raya. Meskipun berhasil menenggelamkan kapal induk Amerika, tidak membantu Jepang dalam jangka panjang. Karena serangan tersebut membuat Amerika terlibat penuh dalam perang dunia Ke II, mendorong kekalahan blok poros sedunia.saat mendengar bahwa serangan Jepang atas Pearl Harbour akhirnya yang membuat pihak Amerika terlibat dalam perang dunia ke II.

2.2.2 Amerika dalam Perang Dunia 2
Ketidakmampuan AS dalam mempertahankan sikap netralnya dalam urusan Eropa berusaha diperbaiki dalam tahun 1930-an. Antara tahun 1935-1939 dikeluarkan sejumlah kebijaksanaan yang pada prinsipnya berusaha mempertahankan kenetralan untuk tidak memihak negara-negara yang bertikai.Sikap netral itu antara lain ditunjukkan dengan embargo senjata terhadap negara-negara yang bertikai. Namun demikian, sikap netral tersebut juga tidak bisa dipertahankan.Dalam praktek, seringkali sikap netral AS dalam politik luar negerinya bertentangan dengan kepentingannnya sendiri.Keterlibatan AS dalam Perang Dunia II, dapat dijelaskan dari ketidakkonsistenan negara tersebut menjaga politik netralnya.
Sebelum Perang Dunia meletus, AS sudah melenggar sikap netralnya untuk tidak menjual senjata ke Italia dan Ethiopia yang sedang berperang.Ekspor senjata, baja dan minyak bumi AS terhadap negara-negara tersebut semakin meningkat sampai 300 persen.Ketika perang sipil di Spanyol meletus tahun 1936, kelompok Loyalis diembargo.Sebaliknya, kaum pemberontak yang dipimpin oleh Jenderal Franco menerima senjata dari Italia dan Jerman.Petanyaan yang dapat diajukan di sini adalah apakah tindakan AS membantu kelompok yang bertikai yang ingin menghancurkan status quo yang ingin tetap dipertahankan oleh AS itu menunjukkan politik netral AS.
Undang-undang netralitas tahun 1937 memberikan kebebasan kepada Presiden untuk memutuskan aiau melihat apakah konflik antarnegara itu sebagai perang ataukah sekedar kekacauan sipil. Pada bulan Juli 1937 ketika meletus konflik bersenjata antara China dan Jepang dan keduanya tidak menyetakan perang, Presiden AS dihadapkan pada himbauan publik untuk tidak memutuskan bantuan kepada China. Ketika orang-orang AS pada umumnya bersimpati pada China, dilema tersebut tidak pernah dipecahkan.Undang-undang kenetralan terbukti lebih sulit dilaksanakan apabila hal itu bertentangan dengan kepentingan nasional.Menlu Hull pada bulan Juni 1938 meminta industri pesawat terbang AS untuk tidak menjual pesawat kepada negara-negara tertentu yang membom warga sipil seperti yang dilakukan Jepang.Namun demikian, ketika berlangsung Perang Dunia II, AS bersama dengan Inggeris juga melakukan pemboman terhadap warga sipil Jerman yang tidak berdosa.Dalam hal ini kita bisa melihat bahwa AS sendiri bersikap mendua dalam melihat situasi politik internasional.Nampaknya politik luar negeri AS memiliki prinsip moral yang abstrak.
Pada bulan bulan Januari 1939 Presiden F.D. Roosevelt dalam pesan tahunannya menyatakan di depan anggota Kongres bahwa kekakuan politik netral dapat menguntungkan negara agresor dan merugikan pihak korban Namun demikian, pernyataan tersebut tidak diikuti dengan upaya untuk merubahnya. Bahkah usaha menlu Hull untuk melarang ekspor barang-barang AS ke negara-negara yang sedang bertikai tidak diluluskan oleh Kongres sehingga politik netral yang kaku tersebut tetap saja dipertahankan.
Pada tanggal 5 September 1939 Presiden Roosevelt, sesuai dengan hukum, menyatakan embargo senjata terhadap negara-negara yang memulai perang. Pada tanggal 10 September 1939, embargo diberlakukan atas Jerman, Inggeris, Perancis, Polandia, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan dan Kanada. Inggeris dan Perancis yang berusaha untuk mengatasi kesenjangan persenjataan di antara kedua negara dengan Jerman .dengan cara menarik industri Amerika, segera membatalkan pengiriman barang dari AS yang berjumlah 80 juta dollar. Presiden Roosevelt menyatakan bahwa embargo yang diberlakukan secara inklusif merupakan%esuatu yang sangat membahayakan bagi netralitas, keamanan dan sikap damai Amertfca.Dia menyatakan bahwa "saya menyesal bahwa Kongres telah mengesahkan un'dang-undang tersebut, dan saya lebih menyesal lagi tefah menandatanganinya".
Pada akhir tahun 1939, AS mengajak negara-negara Amerika Latin untuk membicarakan zone keamanan wilayah Amerika dari Perang Dunia II.Dalam pertemuan tersebut disepakati dibentuknya zone keamanan yang membentang di sepanjang 300 mil dari Samudera Pasifik ke Samudera Atlantik. Kawasan tersebut
Namun demikian, dalam kenyataannya kawasan tersebut tidak bisa dipertahankan setelah Inggens dan Jennan berperang di kawasan Montevideo, Uruguay, bulan Desember 1939.
Setelah Jennan menginvasi kawasan Skandinavia pada musim gugur tahun 1940 AS segera meningkatkan persenjiitaannya.Senjata yang dibangun adalah berupa pesawat terbang, kapal perusak dan pendarat.Sampai akhir tahun 1940 telah dikeluarkan sejumlah US $12 milyar untuk pertahanan.Sebagian dari persenjataan tersebut digunakan oleh Inggris yang harus dibayar dengan uang tunai. Ketika Inggris tidak mampu membayarnya dengan tunai maka dicari solusinya dengan cara menggunakan Undang-undang pinjam dan sewa. Kebijaksanaan ini ternyata banyak menimbulkan beban bagi keuangan AS sebab ketika Inggeris terlibat dalam perang, Inggens mengalami banyak kerugian.Pada awal tahun 1941 jumlah kehilangan barang-barang muatan Inggris dan pelayarannya di Atlantik mencapai setengah juta ton per bulan sebagai akibat serangkain kapal selam Jerman.
Pada bulan April 1941 status Laut Merah sebagai kawasan yang tertutup bagi kapal AS, menurut Undang-undang Kenetralan, ditinjau kembali. Presiden Roosevelt mengumumkan bahwa pelayaran kapal-kapal AS di kawasan tersebut akan dilindungi Dengan demikian Undang-Undang Kenetralan tersebut menjadi tidak berlaku lagi setelah pemerintah AS dan rakyatnya "berkolusi" untuk melanggar undang-undangnya sendiri yang dianggap kaku. Pada akhir bulan April, ketika patroli kapal perang AS mencapai daerah 200 mil, perang antara AS dan Jermanpun terjadi.Kapal-kapal perang AS akhirnya tliperintahkan untuk memulai menyerang ketika berhadapan dengan kapal-kapal perang musuh.Dengan demikian, Undang-undang Netralitas tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya sehingga kapal-kapal dagang dan perang AS diizinkan untuk memasuki daerah perang yang semula dilarang menurut ketentuan hukum kenetralan tersebut.
Setelah meletusnya perang dengan Jerman, AS juga harus berhadapan dengan musuh di pasifik, yaitu Jepang.Hubungan AS dengan negara tersebut semakin menegang setelah terjadi perang AS dan Jerman.Pada bulan September 1940 AS memberikan pinjaman sebesar 25 juta dolar kepada China sambil tetap melaksanakan embargo penjualan lempengan besi dan baja.Embargo tersebut tidak berlaku bagi Inggeris dan negara-negara Barat Imnnya.Namun demikian, penjualan bentuk besi dan baja lainnya serta produk minyak masih terus berlangsung.Menurut pengamat diplomasi AS, penjualan tersebut telah menguntungkan mesin perang Jepang yang telah siap untuk menguasai kawasan Pasifik.Pada bulan Juli 1941 Jepang, yang telah menandatangani pakta non agresi dengan Rusia dan mengetahui bahwa Rusia sibuk berperang di Eropa, mulai menyerang Indo-China dan mengalahkan Perancis.AS bersama dengan Inggris segera membekukan aset Jepang di negara tersebut dan menghentikan semua kegiatan dagang dengan Jepang.
Pada awal tahun 1941 Presiden Roosevelt dalam pidatonya di depan Kongres mengatakan bahwa "ketika para dictator telah siap menyatakan perang pada kita, mereka tidak akan lama menunggu jntuk bertindak". Ketika tahun 1941 berakhir, kata-kata Roosevelt ternyata terbukii kebenarannya Bahkan pada saat-saat terakhir perundingan diplomasi antara AS dan Jepang masih berlangsung di Washington , kapal-kapal perang Jepang telah siap di lautan dan dalam saat yang sama mereka menyerang dan menghancurkan Pearl Harbour, kota pelabuhan AS di Hawai tanggal 7 Desember 1941.
Pada tanggal 8 Desernber 19421 AS menerima tantangan tersebut dan menyatakan perang dengan Jepang.Tiga hari kemudian, tanggal 11 Desember 1941, AS juga menerima pernyataan perang dari Jerman dan Italia dan dijawab oleh anggota Kongres bahwa AS harus berhadapan perang dengan negara-negara tersebut.Inggeris dan Kanada segera bergabung dengan AS yang juga diikuti oleh negara-negara Amerika Latin.Pada fctnggal 2 januari 1942 mereka membentuk koalisi untuk mengerahkan segala dumber daya ekonomi dan militer untuk menghadapi negara-negara Axis, Jerman, Italia dan Jepang.
Kemenangan militer AS dan sekutu-sekutunya dalam Perang Dunia II diperoleh dengan waktu yang cukup lama dan sulit.Pada tahun 1942, kekuatan AS dan sekutu-sekutunya berada dibawah tekanan berat negara-negara Axis.Pasukan AS di Corregidor, Philipina, terisolasi dari pasukan lainnya sampai bulan Mei.Pasukan Jepang bukan hanya mampu menghancurkan Pearl Harbour tetapi juga mengalahkan pasukan Inggris di Burma, Belanda di Indonesia dan pangkalan militer Inggris di Singapura.Semua kawasan Asia Tenggara telah jatuh ke tangan pasukan militer Jepang.Sedangkan India, Australia dan Selandia Baru berada di bawah ancaman Jepang.Pada pertempuraii di Midway dan Laut Coral bulan Mei dan Juni, pasukan AS mencatat kemenangan yang berarti.Tanggal 7 Agustus Angkatan Laut AS mendarat di Guadalcanal clan mulai mengadakan penyerangan. Pada pertempuiran di kepulauan Solomon, pasukan AS juga mulai mampu memukul pasukan Jepang yang kehilangan 5 kapal penjelajah dan 12 kapal serangnya Sejak peristiwa itu gelombang kemenangan mulai berada di tangan pasukan AS dan sekutu-sekutunya.Di Afrika Utara, pasukin Jerman yang berhasil mencapai El Alamein, berjarak 70 mil dari Iskandana, tidak mampu bertahan lama untuk menguasai kawasan Afrika Utara. Setelah kedudukan Terusan Suez yang dikuasai Inggris terancam, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Jernderal Montgomery mampu mengusir Rommel dari Mesir.Serangan gabungan pasukan Inggeris dan AS yang terjadi tanggal 8 November 1942 berhasil mengusir kekuatan Axis dari Afrika Utara.
Pasukan Sekutu juga memperoleh kemenangan di pertempuran Rusia.Setelah beberapa lama menguasai Rusia, pasukan Nazi Jerman bisa dikalahkan oleh pasukan AS dan sekutu-sekutunya.Demikian juga dalam pertempuran di Italia, sekutu mulai memperoleh kemenangan sejak tahun 1943.Setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran di Sisilia, Musolini turun dari jabatannya sebagai pemimpin Fasis Italia tanggal 25 Juli 1945. Penggantinya, Marshal Badoglio, sepakat untuk mengadakan gencatan senjata dengan Sekutu dan ditandatangani tanggal 3 September 1943. Namun demikian, pasukan Jerman tidak mengakui gencatan senjata itu dan mulai menyerang pasukan Sekutu.Tanggal 4 Juni 1944 pasukan AS berhasil memasuki Roma dan dua hari kemudiari pasukan lainnya menginvasi Normandia.Demikian juga di kawasan Pasifik, pasukan AS berhasil memperoleh kemenangan. Guam berhasil direbut, Jepang dapat diusir ke Burma dari India, Paris dibebaskan dan Rumania menyerah ke pasukan Rusia Tanggal 2 September 1944 pasukan angkatan darat AS memasuki Jerman. Terjadi pertempuran hebat di Jerman antara pasukan Sekutu dengan pasukan Nazi.Pasukan AS dan Rusia bertemua di Singai Elbe tanggal 26 April 1945 dan V.E. Day (victory in Europe atau hari kemenangan di Eropa) diproklamasikan tanggal 8 Mei 1945.
Pertempuran berdarah di Iwo Jima berhasil dimenangkan sekutu tanggal 17 Maret 1945 dan diikuti dengan invasi ke Yokohama dan Okinawa. Tanggal 6 Agustus, pasukan AS yang telah merebut beberapa pangkalan militer Jepang, menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan membumihanguskan tiga perlima kawasan kota. Dua hari kemudian, Rusia, yang telah menandatangani perjanjian non agresi dengan Jepang, menyatakan perang terhaclap Jepang.Akhirnya tanggal 14 Agustus, Pemerintah Jepang menyatakan menyerah dan menerima semua persayaratan Sekutu, dan perang dunia di Pasifikpun berakhir.
Upaya diplomatik AS dalam mengakhiri PD II dilakukan melalui berbagai pertemuan internasional dan konfermsi dengan negara-negara sekutunya.Selama perang bertangsung, terdapat empat konferensi besar yang dilakukan oleh the Big Three atau "Tiga Besar"yaitu AS, Inggris dan Rusia.Konferensi-konferensi tersebut diselengarakan dalam rangka meng.ikhiri perang sekaligus juga mengkoordinasi strategi militer untuk menentukan serangan serta menciptakan kerangka pikir mengenai masa akhir perang.
Pada Konferensi Moskow yang berlangsung bulan Oktober 1943 dan dihadiri oleh para menteri ketiga negara tersebut disepakati prinsip perdamaian menyeluruh.Artinya, mereka sepakat untuk tidak menciptakan perdamaian secara terpisah, serta menghukum Jerman sebagai negara yang paling bertanggungjawab atas korban sipil. Negara-negara the Big Three juga sepakat untuk meneruskan kerjasama erat setelah perang berakhir, membebaskan Austria, serta sepakat untuk menciptakan organisasi internasional baru yang menghimpun banyak negara termasuk ketiga negara tersebut. Pada Konferensi di Kairo, Mesir, bulan Desember 1943 Presiden Roosevelt, pemimpin Inggeris, Churchill dan pemimpin Nasionalis China Chiang Kai-shek sepakat untuk mengambil alih daerah taklukkan Jepang termasuk pulau Formosa (Taiwan) terhadap China serta merrbebaskan Korea. Sedangkan pada Konferensi Teheran, menyusul pertemuan di Kairo disepakati oleh Roosevelt, Churchill dan Stalin, untuk mengadakan serangan gabungan ke Normandia serta untuk mendukung serangan Rusia ke Jerman, mendukung pasukan Tito di Yugoslavia, serta menciptakan perbatasan baru antara Jerman dan Polandia.
Dalam Konferensi Yalta yang berlangsung bulan Februari 1945, Roosevelt, Churchill dan Stalin sepakat untuk mcmbentuk negara Polandia yang demokratis dan bebas dan ancaman Jerman.Disepjikati juga mengenai pembentukan organisasi internasional baru tanggal 25 April 1945 di San Francisco.Jerman , sebagai negara yang kalah perang, dibagi menjadi beberapa daerah pendudukan dan sejumlah 20 milyar dana harus disediakan untuk reparasi Jerman. Dalam Konferensi Yalta juga disepakati untuk dimasukkannya hak veto dalam organisasi dunia yang akan didirikan, serta diizinkannya Ukraina Soviet dan Byelorussia sebagai negara berdaulat untuk menjadi anggota PBB. Uni Soviet sepakat untuk berperang dengan Jepang selama tiga bulan setelah kekalahan Jerman. Di Asia, Rusia akan memperoleh daerah pendudukannya seperti sebelum perang Rusia Jepang tahun 1905. Keadaan status quoakan tetap dipelihara Mongolia Rusia akan memperoleh kembali wilayah selatan Sakhalin; Port Arthur akan disewakan kepada Rusia sebagai pangkalan angkatan laut. Sedangkan jalan kereta api yang inelintas Manchuria dan China Timur akan dioperasikan bersama oleh pemerintah nasionalis China dan Rusia. Rusia juga akan memperoleh kepulauan Kuril serta keadaan geografis sebelum meletusnya perang dengan Jepang tahun 1905.
Konferensi terakhir selama berlangsungnya perang dunia II adalah Konferensi Postdam yang berlangmng antara bulan Juli-Agustus, Dalam konfernsi tersebut Churchill, Truman dan Stalin sepakat untuk membentuk Dewan Menteri-menteri luar negeri (Council of Foreign Ministers) yang mewakili Inggeris, Perancis Uni Soviet, China Nasionalis dan AS. Dewan tersebut bertugas untuk menciptakan perjanjian damai bagi Italia dan negara-negara setelit Eropa. Sejumlah kesepakatan ekonomi dan politik bagi Jerman juga diputuskan dalam konferensi tersebut. Akhiraya Jerman didemiliterisasi dan Na.d dibubarkan. Ekonomi Jerman disentralisasi Sedangkan Rusia memperoleh konsesi untuk mereparasi daerah pendudukannya di Jerman. Rusia juga menerima perlengkapan industri dan daerah pendudukan Jerman di bagian barat termasuk perlengkapan industri. Mengenai Polandia, Konfernsi sepakat untuk merehabilitasi perbatasannya dan menguasai Prusia Timur, Silesia, Brandenburg dan Pomeria. Sedangkan negara-negara Balkan dan Italia memperoleh hak untuk menjadi anggota PBB,
2.2.3 Jalannya perang
Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh. Negara mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan menciptakan industri baru untuk produksi kapal, kendaraan lapis baja, dan pesawat secara massal. Perekrutan juga berlangsung. Di bawah serangkaian peraturan wajib militer, Amerika Serikat menjadikan angkatan bersenjatanya punya berkekuatan total 15.100.000. Pada akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan wanita menjadi tentara atau bekerja di bidang yang berhubungan dengan perang.
Serangan ke Amerika Serikat melumpuhkan daya tarik kaum isolasionis dan mobilisasi militer pun bisa dilakukan yang cepat. Namun, akibat serangan Pearl Harbour dan ketakutan akan kegiatan spionase Asia, Amerika juga melakukan tindakan antitoleransi yaitu menawan orang–orang Amerika keturunan Jepang. Pada bulan Februari 1942, hampir 120.000 orang Jepang dan Amerika yang tinggal di California dipindahkan dari rumah mereka dan ditahan di 10 kamp sementara yang kondisinya buruk dan dipagari kawat berduri. Mereka kemudian dipindahkan ke luar kota – kota terpencil di bagian Barat Daya. Hampir 63 persen warga Jepang – Amerika adalah Nisei, lahir di Amerika, dan dengan sendirinya adalah warga Negara Amerika Serikat. Tidak ada bukti kegiatan spionase yang bisa dimunculkan. Bahkan, warga keturunan Jepang – Amerika dari Hawaii dan daratan Amerika Serikat lainnya ikut bertempur dengan gagah berani dalam dua satuan infanteri di Italia. Yang lainnya bertugas sebagai penerjemah di Pasifik. Pada tahun 1983, pemerintah Amerika Serikat mengakui adanya ketidakadilan dalam penahanan tersebut dengan memberikan santunan terbatas kepada orang Jepang  Amerika kala itu yang masih hidup.
Tidak lama setelah Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat memutuskan untuk memusatkan upaya militer mereka di Eropa, di mana pusat kekuatan musuh berada, sementara wilayah Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi dan panas tahun 1942, tentara Inggris bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan menekan Jenderal Jerman Erwin Rommel untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah ancaman Terusan Suez, yang menhubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal 7 November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika utara jajahan Perancis, dan setelah pertempuran habis – habisan, berhasil menimpakan kekalahan besar kepada tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga merupakan titik balik di Medan Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian luar biasa berhasil menghentikan invasi Nazi di gerbang Leningrad dan Moskow serta dapat mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada bulan Juli 1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki Sisilia dan akhir musim panas, pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari kekuatan Fasis. Pasukan Sekutu mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia menyerah tanpa syarat, pertempuran melawan tentara Nazi di Italia berlangsung sengit dan berlarut–larut. Kota Roma tidak bebas hingga tanggal 4 Juni 1944. Sementara pertempuran masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan serbuan udara terhadap jalur kereta, pabrik–pabrik, penyimpanan senjata Jerman serta pesediaan minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada akhir 1943, tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan panjang mengenai strategi, memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk memaksa Jerman mengalihkan lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia. Jenderal Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima tertinggi Sekutu di Eropa. Setelah melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6 Juni 1944 rombongan pertama invasi tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang dilindungi angkatan udara yang hebat, mendarat di pantai Normandia di utara Perancis. Dengan pendirian benteng di pantai setelah terjadi pertempuran sengit, makn banyak tentara yang masuk dan banyak satuan tentara Jerman yang ditangkap setelah terkepung oleh gerakan capit kepiting. Tentara Sekutu mulai bergerak melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944 Paris berhasil dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh perlawanan keras , namun tentara Jerman berhasil maju ke Jerman dari arah barat. Tentara Jerman bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur. Tanggal 8 Mei 1945, semua kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich yang tersisa menyerah.
Sementara itu, tentara Amerika Serikat bergerak maju di Pasifik. Walau pasukan Amerika Serikat dipaksa menyerah di Filipina pada awal 1942, tentara Sekutu menyerang pada bulan–bulan berikutnya. Pada bulan April, Jenderal James Doolittle memimpin pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang Tokyo. Secara militer serangan ini berdampak kecil, namun dengan adanya serangan tersebut memberikan dorongan psikologi yang besar terhadap rakyat. Dalam pertempuran Laut karang yang merupakan pertempuran laut pertama di mana seluruh pertarungan dilakukan oleh pesawat yang lepas landas dari kapal induk. Angkatan laut Jepang menderita kerugian besar sehingga mereka terpaksa membatalkan ide untuk menyerbu Australia. Pertempuran Midway di tengahtengah Samudra Pasifik menjadi titik balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk pertama kali kalah besar. Jepang kehilangan empat kapal induk sehingga langkahnya menyeberangi Pasifik tengah terhenti.
Pertempuran lain–lain juga menyumbang kesuksesan Sekutu. Guadalcanal, sebuah kemenangan yang menentukan untuk Amerika Serikat, manandai aksi ofensif pertama Amerika Serikat di Pasifik selama dua tahun berikutnya, pasukan Amerika dan australia yang mencari jalan untuk bergerak ke arah utara kepulauan Pasifik, berhasil menguasai Kepulauan Solomon, Gilbert, Marshall, Mariana, dan Bonin melalui serangan amfibi.
Perang di Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah, dan pertempuran–pertempuran pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada awal Juni 1944, Pertempuran Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang, memaksa Perdana Menteri Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas MacArthur yang dua tahun sebelumnya dengan enggan meninggalkan Filipina agar tidak ditangkap Jepang. Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan Laut Jepang dan mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada bulan Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah mengambil alih Manila. Amerika Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun Bonin, yang terletak di tengah–tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang. Namun, Japang tetap bersikukuh mempertahankan pulau tersebut dengan memanfaatkan pulau tersebut dengan memanfaatkan gua–gua alami dana dataran berkarang. Pengeboman Amerika Serikat mendapat perlawanan keras Jepang di darat dan serangan bunuh diri kamikaze di udara. Pasukan Amerika Serikat merebut pulau tersebut pda pertengahan Maret, namun harus kehilangan 6.000 nyawa marinirnya, sementara itu hampir seluruh tentara Jepang tewas. Sejak saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara besar–besaran ke pelabuhan dan bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus, Angkatan Udara ke 20 melancarkan gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala pemerintahan Amerika Serikat, Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah daerah di pinggir kota Berlin, mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk membahas operasi melawan Jepang, kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan untuk masa depan Jerman.
Konferensi tersebut sepakat untuk membantu pendidikan ulang bagi generasi Jerman yang dibesarkan dalam ajaran Nazisme dan menetapkan prinsip – prinsip umum untuk pembangunan kembali kehidupan politik yang demokratis di negara tersebut. Para anggota konferensi juga membahas klaim perbaikan yang dibebankan kepada Jerman, dan bersepakat untuk mengadili para pemimpin Nazi yang dituduh melkukan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta dan membantu memindahkan lahan industri dan properti yang dilakukan Uni Soviet. Namun, klaim Soviet yang sudah diajukan di Yalta, untuk perbaikan sebesar $10 miliar tetap menjadi kontroversi.
Sehari menjelang Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom diledakkan di Alamogordo, New Mexico. Peristiwa ini menandai titik puncak riset intensif selama tiga tahun di sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ). Presiden Truman, yang memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang menyerah lebih cepat dengan jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi darat, memerintahkan penggunaan bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26 Juli, menjanjikan tidak akan mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka menyerah. Namun, bila tidak Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah komite yang terdiri dari pejabat militer, pejabat politik, serta ilmuwan Amerika Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru tersebut. Truman telah menuliskan bahwa hanya instalasi militer yang boleh diserang. Menteri Perang Henry L. Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa Kyoto, ibukota kuno Jepang dan tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan Negara dan agama, tidak dijadikan sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan operasi militer, akhirnya terpilih.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah. Pada bulan November 1945 di Nurenberg, Jerman, pengadilan pidana para pemimpin Nazi yang diusulkan di Postdam berlangsung. Di hadapan para juri terkemuka dari Inggris, Perancis. Uni Soviet dan Amerika Serikat para pemimpin Nazi ini tak hanya didakwa merencanakan dan mengobarkan peran, tetapi juga melanggar hukum perang dan kemanusiaan dengan genosida yang sistematis, yang dikenal dengan Holocaust, terhadap Yahudi Eropa dan kelompok–kelompok lainnya. Pengadilan berlangsung lebih dari 10 bulan dan menghasilkan vonis bersalah terhadap seluruh terdakwa, kecuali tiga orang.
Salah satu keputusan paling jauh jangkauannya mengenai bentuk dunia pascaperang terjadi pada tanggal 25 April 1945, menjelang berakhirnya perang di Eropa, walau konflik masih berkecamuk di Pasifik. Perwakilan dari 50 negara bertemu di San Francisco, California untuk mendirikan kerangka kerja PBB. Konstitusi yang mereka rancang menggambarkan garis besar organisasi dunia di mana perbedaan–perbedaan internasional dapat dibicarakan secara damai, serta adanya tekad bersama memerangi kelaparan dan penyakit. Sangat berbeda dengan penolakannya terhadap keanggotaan Amerika Serikat di Liga Bangsa–Bangsa setelah Perang Dunia I, Senat Amerika Serikat langsung meratifikasi Piagam PBB dengan suara 89 berbanding 2. Langkah ini memastikan akhir semangat menutup diri sebagai elemen dominan kebijakan luar negeri Amerika dan memberi isyarat kepada dunia bahwa Amerika Serikat beniat mengambil peran penting dalam urusan internasional.Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai

2.2.4Dampak Terlibatnya Amerika Serikat Ke Dalam Perang II
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut. Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis (paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaituMunculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania. Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin. Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina.

2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat. Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika. Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
~ Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
~Mengurangi penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~ Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
~Memberikanbahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~ Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang.Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE) Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank). Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.




















3.1 Simpulan
Strategi Doktrin Monroe yaitu Pemahaman John Quincy Adams yang mendalam mengenai kepentingan Inggeris atas kawasan Amerika serta ikatan antara Amerika Utara dan Selatan dapat membantu kita memahami Doktrin Monroe. Adams menyadari bahwa disamping adanya saling pemahaman antara AS dan Inggris, AS hanya tetap menjaga imperium daratan dan perdagangan di benua Amerika. Kesempatan mengklaim hak-hak tambahan secara terbuka muncul pada tahun 1821 ketika Tsar Rusia, Alexander I, menyatakan bahwa semua kawasan di bagian utara Amerikamulai dari garis 51 derajat dan sepanjang seratus mil dari pantai ke kawasan Pasifik menjadi milik Rusia dan tertutup bagi kepentingan non-Rusia. Tsar Rusia didesak oleh perusahaan gabungan Rusia-Amerika untuk mengumumkan bahwa wilayah kekuasaan Rusia di Amerika Utara yang memanjang dari Alaska ke pantai barat hingga ke San Fransisco adalah milik Rusia, Pengumuman tersebut mendorong berkembangnya minat perdagangan dan perikanan di kawasan tersebut. Sejak tahun 1796, orang-orang Amerika, bukan Rusia, memonopoli perdagangan kulit binatang di kawasan tersebut dan membentuk jaringan dagang antara New England, Asia dan Pantai Barat Daya. Perdagangan tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Dalam menjawab pengumuman Tsar tersebut, Adams menemui pajabat Rusia pada tanggal 17 Juli 1823. Dalam pertemuan tersebut Adams menyatakan bahwa AS akan menentang ambisi Rusia dalam mengklaim teritorial baru di Amerika. AS juga akan tetap memegang prinsip bahwa benua Amerika tidak dapat digunakan lagi untuk membangun wilayah koloni oleh bangsa Eropa. Sikap tegas Adams bukan hanya ditujukan kepada Rusia tetapi juga terhadap Inggris yang masih menguasai kawasan barat daya, terutama Oregon. Lima hari kemudian, Adam kembali mengulangi pernyataan yang sama terhadap Inggris. Benua Amerika tidak lagi bisa digunakan sebagai tempat kolonisasi. Kawasan Pasifik harus tetap terbuka bagi pelayaran bagi semua bangsa seperti halnya Atlantik", Adams mengingatkan Inggris bahwa dihapuskannya daerah koloni Inggris di pantai barat daya tidak akan merugikan Amerika Serikat
Pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan.kala itu angkatan laut Jepang menyerang markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Sehingga membuet keterlibatan amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam.Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.




DAFTAR PUSTAKA
Chodjim,Achmad. Makrifat dan Makna Kehidupan. PT. Serambi Ilmu Semesta Jakarta.2007








{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<






    SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    BalasHapus
  2. Dalam makalah ini cukup banyak yang mengutip dari buku Garis Besar Sejarah Dunia. Akan tetapi mengapa dalam daftar pustaka tidak dicantumkan dan saya rasa agak tidak relevan konteks permasalahan yang ingin dibahas dengan buku MAKRIFAT DAN MAKNA KEHIDUPAN

    Sebagai masukan perlu sekali bagi penulis untuk cermat dan mencantumkan seluruh sumber yang dipakai untuk menghindari tindak plagiarisme. Terima kasih

    BalasHapus

Popular Post

- Copyright © 2013 Dhevy Ratnasari Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan | Distributed by Rocking Templates -