- Back to Home »
- Sejarah Amerika "Doktrin Monroe, Imperialisme Amerika dan Keterlibatan Amerika dalam Perang dunia II"
Sejarah Amerika "Doktrin Monroe, Imperialisme Amerika dan Keterlibatan Amerika dalam Perang dunia II"
Posted by : Unknown
Senin, 26 Mei 2014
DOKTRIN MONROE
“DOKTRIN MONROE, IMPERIALISME
AMERIKA
DAN
KETERLIBATAN AMERIKA DALAM PERANG DUNIA II”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampuh DrSurantoM.Pd
Disusun Oleh:
Dhevy
Ratna Sari 120210302095
Kelas
B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , berkat
limpahan karunia – Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Doktrin
Monroe, imperialism amerika dan keterlibatan Amerika dalam perang dunia II. Makalah ini dibuat untuk memenuhi penyelesaian materi kuliah
Sejarah Amerika.
Di era globalisasi ini, era yang
penuh persaingan, baik persaingan lokal, nasional dan global. Oleh karena itu
kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Bekal ilmu
pengetahuan saja tidak cukup karena dalam era globalisasi sekarang ini sistem
kerja tidak hanya mengandalkan individu, tetapi juga jaringan kerjasama dengan
pihak -pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan.
Makalah ini dibuat untuk
memberikan arahan dan tuntutan kepada pembaca agar mampu berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat
belajar secara aktif dan kreatif dan mampu mengetahui pentingnya belajar sejarah Amerika khususnya mengenai Doktrin
Monroe, imperialism amerika dan keterlibatan Amerika dalam perang dunia II. Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu selesainya pembuatan makalah ini. Selain itu, kami
pun mengucapakan terima kasih kepada Dosen Pengampu Dr. Suranto M.Pdyang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam pembuatan
makalah ini.
Kami
berharap makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih berkompeten dalam
komunikasi memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran materi Sejarah Amerika.
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Doktrin Monroe, sebenarnya dari nama seorang Presiden Amerika Serikat. Nama
lengkapnya adalah James Monroe, Presiden Amerika Serikat yang ke-5 ( 1817-1825 ).Ia
dilahirkan pada tanggal 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun , ia turut
berjuang dalam tentara revolusi Amerika. Namun keluar dari tentara setelah 4
tahun bertugas . Sewaktu belajar hukum , ia mengikat persahabatan dengan Thomas
Jeffreson , yang ketika itu menjadi Gubernur negara bagian Virgina. Ikatan
persahabatan itu menjadi erat dan berkat bimbingan Thomas Jefferson-lah James
Monroe memasuki lapangan politik.
Keterlibatan
amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang
cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia.
Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang
dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh
daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh
kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt
mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus
selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton
pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh.
Tanggal 6
Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola
Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom
atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom
tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya
yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui
syarat – syarat yang ditetapkan Postdam.Tanggal 2 September 1945 Jepang secara
resmi menyerah.
1.2. Rumusan Masalah?
1. Bagaimana Latar Belakang Doktrin Monroe di Amerika?
2. BagaimanakahPrinsip Doktrin Monroe di amerika?
3. Tujuan Doktrin Monroe di amerika?
4. BagaimanakahPeranan Doktrin Monroe dalam Pelaksanaan Politik di Amerika Serikat dan
Amerika latin?
5. Bagaimanakah
Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat?
6. Bagaimana Doktrin
Monroe dalam Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat?
7. Apa yang Melatar Belakangi Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia II?
8. Bagaimana Jalannya
perang Amerika dalam Perang Dunia II?
9. Apa Dampak dengan Terlibatnya Amerika Serikat Dalam
Perang Dunia ke II?
1.3
Manfaat
dan Tujuan
1. Memahami Latar Belakang Doktrin Monroe di Amerika.
2. Memahami Prinsip Doktrin Monroedi amerika.
3. Memahami Tujuan Doktrin Monroe di amerika.
4. Memahami Peranan Doktrin Monroe dalam Pelaksanaan
Politik di Amerika Serikat dan Amerika latin.
5. Memahami Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat.
6. Memahami Doktrin
Monroe dalam Tradisi Demokrasi di Amerika Serikat.
7. Memahami latar Belakang Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia II.
8. Memahami Jalannya perang Amerika dalam Perang Dunia II.
9. Memahami Dampak dengan Terlibatnya Amerika Serikat Dalam
Perang II?
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DOKTRIN MONROE
2.1.1 Latar Belakang Doktrin Monroe
Doktrin Monroe, sebenarnya dari nama seorang Presiden Amerika Serikat. Nama
lengkapnya adalah James Monroe, Presiden Amerika Serikat yang ke-5 tahun 1817-1825.Ia
dilahirkan pada tanggal 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun , ia turut
berjuang dalam tentara revolusi Amerika. Namun keluar dari tentara setelah 4
tahun bertugas.Sewaktu belajar hukum, ia mengikat persahabatan dengan Thomas
Jeffreson, yang ketika itu menjadi Gubernur negara bagian Virgina. Ikatan
persahabatan itu menjadi erat dan berkat bimbingan Thomas Jefferson-lah James
Monroe memasuki lapangan politik.
Sejak koloni-koloni Inggris berhasil mencapai kemerdekaan, Bangsa-bangsa
Amerika Latin mulai memperjuangkan kemerdekaannya, Sebelum tahun 1821,
Argentina dan Cili telah berhasil mencapai kemerdekaannya dan pada tahun 1822,
di bawah pimpinan Jose de San Martin dan Simon Bolivar, lain-lain Negara di
Amerika Latin juga mendapatkan kebebasannya.
Sejumlah kekuatan inti Eropa pada saat itu membentuk suatu Persekutuan Suci
untuk melindungi diri sendiri terhadap revolusi.Caranya adalah dengan
mengadakan campur tangan dalam negara-negara dimana gerakan rakyat membahayakan
tahta raja-raja.Kebijakan politik ini bertentangan prinsip penentuan nasib
sendiri yang di anut Amerika Serikat .
James Monroe diangkat mejadi presiden pada tahun 1817 hasil yang terbesar
dari pemerintahannya adalah kesuksesannya dalam pelaksanaan politik luar
negeri. Sejak semula, Presiden James Monroe sangat bersimpatik terhadap gerakan
kemerdekaan di negara bagian jajahan Spanyol di Benua Amerika .Ia sebenarnnya
ingin mengakui sesegera mungkin kemerdekaan negara-negara baru itu, tetapi ia
menundanya agar perundingan- perundingan dengan Spanyol mengenai wilayah
Florida jangan sampai gagal.Sesudah perundingan-perundingan itu berakhir dan
Florida menjadi daerah Amerika Serikat, ia segera bertindak dan mengakui
negara- negara baru itu.Ia bahkan mengambil tindakan lebih lanjut lagi. Ia
menyusun naskah yang terkenal sebagai Doktrin Moenroe, yang menjadi salah satu
naskah terpenting bagi Amerika dalam urusan politik luar negerinya dan sumber
dari banyak tindakan berdasarkan prinsip yang tercantum dalam naskah itu .
2.1.2
Prinsip Doktrin Monroe
Tanggal 2 Desember 1823 dihadapan
Kongres, Monroe menyampaikan amanat tahunannya dimana beberapa bagiannya
merupakan Doktrin Monroe :
(
1 ) Berdasarkan keadaan bebas dan merdeka
yang telah mereka perjuangkan dan pelihara, benua-benua Amerika untuk selanjutnya
tidak dapat dijadikan subyek guna kolonisasi di kemudian hari oleh negara Eropa
manapun
( 2) Sistim politik negara-negara persekutuan
tadi secara hakiki sudah berbeda dengan sistem Amerika.Kita akan menganggap
setiap usaha untuk merluaskan sistem ke bagian yang manapun dalam belahan bumi
disini sebagai membahayakan perdamaian dan keamanan kita
( 3) Kita tidak pernah ikut campur tangan
dalam koloni atau wilayah kekuasaaan negara Eropa manapun yang telah ada.
(
4 ) Kita tidak pernah ikut campur, dan memang tidak sesuai dengan politik kita
untuk berbuat begitu, dalam peperangan antara negara Eropa yang menyangkut
urusan mereka sendiri.
Empat prinsip Doktrin Monroeyaitu:pertama
kembali kepidato perpindahan George Washington, yang menyatakan bahwa Amerika
Serikat akan bersikap netral dalam konflik di Eropa.Kedua : menyatakan bahwa sesudah ini,
Amerika Serikat akan menganggap Amerika Utara dan Amerika Selatan diluar
batas penaklukan oleh Eropa di sisi lain Doktrin Monroe intinya adalah “Amerika
for the Americans “ yaitu Politik isolasi, artinya dunia luar Amerika jangan mencampuri soal-soal
dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika jangan ikut-ikut dalam soal-soal di
luar Amerika,Pelopor
Pan-Amerikanisme,
artinya seluruh negara-negara di Amerika harus merupakan satu keluarga Bangsa
Amerika dibawah pimpinan Amerika. Dalam tinjauan lain dikemukakan bahwa “Amerika
for the Americans”, berarti orang Amerika jangan ikut-ikut dalam soal-soal
di luar Amerika (berarti merupakan politik isolasi), Amerika for the
Americans, berarti orang luar Amerika jangan ikut campur masalah intern
Amerika (juga berarti menerapkan politik isolasi), Amerika for the Americans
berarti supremasi atau imprealisme USA dalam Benua Amerika yang berujud dalam
bentuk Pan Amerika
Tujuan pokok Doktrin Monroe adalah
mencegah Perancis atau Spanyol untuk meluaskan kembali kekuasaan
kolonialisasinya atas kelas koloni Spanyol di Amerika Tengah dan Selatan, serta
mencegah Rusia untuk memperluas wilayahnya di Amerika Utara. Pada waktu itu,
meskipun bekas koloni Spanyol telah memperoleh kemerdekaanya, namun menurut
Inggris dan Amerika Serikat sifat kemerdekaan itu yang dapat memungkinkan
Spanyol dan Perancis kembali menjajahbekas-bekas koloninya. Ketika Inggris
mengusulkan pernyataan bersama, akan tetapi menolak untuk mengakui
republik-republik di Amerika Selatan, Monroe mengambil tindakan sepihak. Ini
membuktikan bahwa Monroe sama sekali menginginkan kebebasan dari Negara Eropa
manapun, ia sama sekali tidak menghendaki adanya campur tangan pihak luar dalam
masalah-masalah intern (Utara, Selatan), meskipun di satu pihak Monroe
menginginkan dominasi Amerika Serikat terhadap negara-negara Benua Amerika.
Pentingnya doktrin ini dari sudut sejarah telah diramalkan
oleh Thomas Jefferson, ketika dimintai nasihatnya oleh Presiden Monroe pada
tanggal 24 oktober 1823, ia mengatakan bahwa : “ Masalahnyaialah yang paling
penting pernah diberikan kepada saya untuk direnungkan sejak kemerdekaan. Itu
yang menjadikan kita suatu bangsa. Ini menetapkan pedoman dan menunujukkan arah
yang kita rintis dalam melintasi samudera waktu yang akan terbuka di hadapan
kitaGaris kebijaksanaan kita yang pertama dan yang utama ialah, bahwa kita
tidak akan pernah melibatkan diri dalam kancah pertikaian di Eropa, tidak
pernah membolehkan Eropa mencampuri (Sisi sebelah sisi) masalah Atlantik.
Amerika, Utara dan Selatan, mempunyai seperempat kepentingan yang berbeda
dengan kepentingan Eropa serta mempunyai cirinya sendiri. Oleh karena itu,
Amerika harus mempunyai sistemnya sendiri, terpisah dan terlepas yang dimiliki
Eropa. Selagi Eropa bekerja keras untuk menjadi domisili kelaliman
(despotisme), usah kita tentu saja harus menjadikan belahan bumi kita domisili
kebebasan”
Pada
tahun 1823 Amerika mempertaruhkan yaitu yang Pertama, negara baru itu memerlukan waktu
itu untuk mengembangkan lembaga-lembaganya yang membebaskan dirinya
ketergantungan ekonomi dari Eropa, khususnya Inggris. Tidak ada pilihan lain
kecuali politik netralistis. Kedua,
pedagang Amerika ingin dapat memasuki (akses) pasar di Karibia dan
Amerika Latin. Kolonialisme membatasi akses perdagangan ke negara induk.
Republik-republik yang merdeka menawarkan pasar terbuka kepada pedagang yang
banyak akal itu. Masalah ini sama penting untuk Inggris, sebab pada waktu itu
kapal-kapal mereka menguasai lautan.
Doktrin Monroe menangani kedua masalah ini. Doktrin
ini memperkuat tekad Amerika untuk tetap menjauhi persekutuan yang menjerat dan
menjelaskan politiknya terhadap diperkenalkannya kembali kolonialisme.TidakmengherankanDoktrin
Monroe itu mencoba nemadukan idealisme politik dengan kepentingan kapitalis. Selagi melindungi negara-negara yang
baru merdeka dari Spanyol dan Perancis, Amerika Serikat memperoleh persamaan
akses ke pasar Amerika Latin, dengan demikian menjadi saingan untuk para
pedagang Yankee. Akan tetapi, yang menarik keuntungan ialah orang Inggris
bukan orang Amerika. Dengan pelayaran yang besar dan kuat di laut dan modal
mereka di London, Inggris mampu memonopoli perdagangan di Amerika Serikat
selama sisa abad ini.
Dengan pernyataan Monroe yang tegas,
Amerika menjadi dewasa sebagai peserta dalam permainan politik kekuasaan. Dalam
kurang dari setengah abad, Amerika Serikat telah memperoleh konsensi wilayah
dari Inggris di perbatasan Kanada. Membeli wilayah Lousiania dari Napoleon
dengan haraga murah (12 juta dollar) dan memaksa Spanyol untuk menyerahkam
Florida hanya dengan harga 5 juta dollar. Doktrin Monroe memberikan kepada
Amerika status sebagai Negara yang harus diperhitungkan
2.1.4Peranan Doktrin Monroe dalam
Pelaksanaan Politik di Amerika Serikat dan Amerika latin
Doktrin Monroe ini memberikam keabsahan kepada perasaan isolanis
(mengasingkan diri) orang Amerika di adad ke-19, yang sudah berpaling dari
Eropa dalam usaha mencari kekayaan dan kebebasan dari lingkungan dan dominasi
Eropa.Negara ini sibuk dengan pertumbuhan kota-kota, perluasan wilayah,
perkembangan industri, perbudakan, trauma sebelum dan sesudah Perang Saudara.
Perhatian Amerika tidak dipusatkan ke Eropa, akan tetapi pada Amerika Tengah
dan Karibia serta Pasifik.
Isolasionis ini mula-mula dipegang teguh oleh Amerika, Akan
tetapi dengan adanya Perang Amerika-Spanyol (1898), pada hakekatnya Amerika
telah melepaskan politik isolasi ini, karena berhasil menduduki Filipina
(1898), yang berarti Amerika telah keluar dari Benua Amerika. Dengan ikutnya
Amerika terang mulai melepaskan Doktrin Monroenya, tetapi tidak ikut sertanya
Amerika Serikat dalam Gabungan Bangsa-bangsa, Doktrin Monroe masih lagi ingin
dipertahankan. Partisipasi di pihak Sekutu dalam Perang Dunia I merupakan
penyimpangan singkat dari norma, yang dipacu oleh serangan kapal selam Jerman
atas kapal-kapal sipil. Tahun 1920-an dan 1930-an merupakan dasawarsa
isolasionis dan terdapat perlawanan yang sangat sengit terhadap bantuan
Lend-Lease Roosevelt kepada Inggris di Tahun 1940 (bantuan Piagam-sewa).Dalam Perang Dunia II dan sesudah itu
Amerika secara terang-terangan meninggalkn Doktrin Monroe. Serangan Jepang yang
mengejutkan atas Pearl Harbour di Kepulauan Hawai (Panangkalan Angkatan Laut
Amerika Serikat), telah mengubah semua itu. Isolasionisme bukan lagi merupakan
kedudukan yang dapat diterima oleh mayoritas rakyat Amerika. Sekiranya Manroe
hidup kembali sekarang, ia mungkin akan terkejut dengan apa yang dilakukan
prinsip Netralitas ini. Amerika Serikat mempunyai persekutuan yang tetap di
Eropa dan seantero dunia bagaimana jaringan laba-laba yang nyata. Hal ini mudah
dilihat pada dominasi Amerika Serikat di berbagi lembaga Internasional seperti
PBB, NATO, ANZUS dan OAS.
Khususnya
di Amerika Latin, dengan prinsip kedua Doktrin Monroe : memperingatkan kepada
negara-negara Eropa supaya membiarkan Amerika dengan urusannya sendiri. doktrin ini sudah direntangkan untuk
memungkinkan Amerika Serikat menganggap dirinya sebagai penjaga para Negara
tetangga di bagian Selatan. Mungkin ini tidak dielakkan, oleh karena perbedaan
dalam kekuatan antara Utara dan Selatan.
Kebebasan intervensi Amerika Serikat di Amerika Latin, dengan dilakukan oleh perusahaan pemerintah
atau swasta, sudah diperdebatkan sejak Perang Meksiko tahun 1848. Yang sangat mendukung kegiatan itu,
sementara yang lain menentang dengan penuh gairah. Peragaan di depan umum
tentang perbedaan politik merupakan perilaku yang biasa dalam penghidupan di
Amerika, tidak peduli dengan bagaimanapun ketidakpastian hasilnya untuk
Presiden maupun Kongres, akan tetapi sudah menjadi kebiasaan, bahwa Presiden
bertindak menurut keinginannya.
2.1.5TRADISI DEMOKRASI DI AMERIKA SERIKAT
Karakter Bangsa Amerika mulai terbentuk sejak kedatangan
para koloni Inggris pada awal abad ke-17. Parsudi Suparlan dengan mengacu pada
pendapat Luther S.Luedke menyatakan bahwa karakter Bangsa Amerika itu terbentuk
dalam tiga tahap, yaitu : tahap
pertama, karakter Amerika ditandai dengan adanya corak yang
beranekaragam dan majemuk, yang diselimuti oleh metafor “Melting plot”,
seakan-akan keanekaragaman itu tidak terjadi atau hanya sementara saja dan
semangat Puritan, serta impian kaya dalam hal materi. Tahap
kedua,
karakter Bangsa Amerika ditandai oleh adanya ciri-ciri yang mencolok yang
menekankan pada pentingnya konsep warga negara Amerika sebagi ciri utama dari
orng Amerika. Konsep warga negara ini mencakup kesetiaan pada konstitusi
Amerika, hokum-hukumnya dan patriotisme Amerika. Tahap
ketiga,
yaitu yang berlaku sekarang ini, ciri-ciri kebudayaan dan karakter Bangsa
Amerika berkaitan erat dengan sebagai kelanjutan dari tahap kedua, yaitu
keterikatan pada Amerika secara hakiki dalm politik dan ediologi. Keterikatan
ini menyangkut tanggung jawab dalam hal mendukung dan mempertahankan konstitusi
dan system hukum Amerika Serikat yang berakar pada konsep keadilan, hak-hak
individu, dan pemerintahan untuk rakyat dan oleh rakyat.
Karakter Bangsa Amerika ini besumber etika Serikat gabungan
Bangsa-Bangsa, Doktrin Monroe masih lagi ingin dipertahankan. Partisipasi di
pihak sekutu dalam Perang Dunia I merupakan penyimpangan singkat dari norma,
yang dipacu oleh serangan kapal selam Jerman atas kapal-kapal sipil. Tahun
1920-an dan 1930-an merupakan dasawarsa isolanis, dan terdapat perlawanan yang
sangat sengit terhadap bantuan Lend-Lease Roosevelt kepada sejumlah nilai
yang menjadi pegangan Bangsa Amerika, antara lain kemerdekaan, nasionalisme dan
patriotisme, idealisme, dan perfeksionisme, moralitas dan perubahan, demokrasi
dan lain-lain. Demokrasi, merupakan salah satu nilai yang dipegang oleh
Bangsa Amerika sejak awal kedatangan mereka di koloni Amerika.
Sejak awal kedatangan. Sekiranya Manroe hidup kembali
sekarang, ia mungkin akan terkejut dengan apa yang dilakukan prinsip Netralitas
ini. Amerika Serikat mempunyai persekutuan yang tetap di Eropa dan seantero
dunia bagaimana jaringan laba-laba yang nyata. Hal ini mudah dilihat pada
dominasi Amerika Serikat di berbagi lembaga Internasional seperti PBB, NATO,
ANZUS dan OAS. Begitulah nasib yang menimpa negara adikuasa dan demikianlah
taruhan politik.
Salah satu pendekatan baru yang digunakan untuk memahami
karakter nasional adalah lewat analisa nilai-nilai yang mendasari perilaku
orang-orang Amerika. Albert dan William menawarkan sejumlah nilai yang menjadi
pegangan Bangsa Amerika, antara lain kemerdekaan, nasionalisme dan parriotisme,
idealisme, dan perfeksionisme, moralitas dan perubahan, demokrasi dan
lain-lain. Demokrasi, merupakan salah satu nilai yang dipegang oleh
Bangsa Amerika sejak awal kedatangan mereka di koloni Amerika.
Sejak awal kedatangannya di Amerika Kaum Puritan sudah
memimpikan adanya suatu kebebasan dalam menjalankan agamanya di daerah baru
itu. Ini berarti sejak awal datangnya koloni di Amerika, kaum Puritan telah
menjadi perintis kehidupan demokrasi dalam masyarakat Amerika. Nilai kehidupan
demokrasi ini terus berkembang di Amerika Serikat sampai negeri itu merdeka dan
terus pula berkembang sampai sekarang. Amerika Serikat sekarang ini merupakan
salah satu negara yang paling demokratis di dunia. Amerika mengembangkan
nilai-nilai demokrasi karena masyarakat Amerika terdiri dari berbagai macam
bangsa dan beraneka ragam kebudayaan. Pluralisme etnis dan kebudayaan itu
menurut pandangan Amerika hanya bias dikendalikan melalui consensus atau
kesepakatan bersama. Kesepakatan itu tidak lain adalah bagian dari budaya
Amerika.
Kehidupan demokratis di Amerika tercermin antara lain dalam
pemilihan yang sifatnya umum di tingkat nasional, baik yang diselenggarakan
untuk memilih Presiden maupun anggota Senat. Tentunya juga dalam kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat Amerika.
2.1.6Doktrin Monroe dalam Tradisi Demokrasi di
Amerika Serikat
Dalam satu segi, semua Presiden Amerika Serikat sejak
Eisenhower, Presiden ke-34 tahun 1961-1963, kembali kepada perhatian Monroe semula tentang
intervensi Eropa di Amerika Latin, yakni yang bersangkutan dengan Revolusi Uni
Soviet saat itu dengan paham Komintern, yang diterapkan sebagai bagian dari
politik luar negerinya. Setiap pemerintah mencoba menangani bahaya ancaman yang
tersimpul dalam agresi komunis di belahan bumi kita. Akan tetapi dalam hal ini
sekali lagi rakyat Amerika terpecah dalam tanggapannya terhadap masalah ini.
Ada yang menganggap Doktrin Monroe itu secara implisit melarang Amerika Serikat
maupun negara-negara lain untuk mencampuri urusan negara-negara tetangga. Yang
lain lagi berpendapat bahwa kita mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan
memperluas ciri demokrasi kita di belahan bumi ini. Yang lain beranggapan bahwa
terlepas dari maksud Monroe, ancaman terhadap keamanan kita adalah tidak
berarti dan oleh karena itu kita tidak boleh intervensi.
Berbagai
pandangan yang berbeda itu, akhirnya dimenangkan oleh anggapan bahwa Amerika
Serikat mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memperluas ciri demokrasi
tidak hanya di belahan bumi Amerika, melainkan ke luar itu. Sikap ini
dibuktikan dengan pendudukannya atas Filipina (1898), keterlibatannya pada
Perang Dunia I (1914-1918), Pendudukan Hawai(1894), pendudukan Guam, Midway dan
Wake (1894), pemilikan hak tunggal atas terusan Panama (1914). Sejak akhir abad ke19 Amerika
Serikat mulai meninggalkan Doktrin Monroe yang mana sikapnya memuncak awal abd
ke-20 dengan keterlibatan Amerika dalam berbagai politik Internasional,
khususnya dalam masa perang dingin.
Tradisi demokrasi di Amerika Serikat yang sudah ada sejak
awal mulai terbentuknya Bangsa Amerika, Jelas terasa sulit untuk di lepaskan
dari kehidupan Bangsa tersebut, termasuk pula dalam pelaksanaan politik luar
negerinya.Sampai saat ini Bangsa Amerika yang merupakan salah satu Bangsa
terkuat di dunia selalu terlalu terlibat dalam berbagi kasus di berbagai
belahan dunia manapun, terutama kasus-kasus yang berupa pelanggaran hak asasi
manusia dan nilai-nilai demokrasi.
Kaitan antara Doktrin Monroe dengan tradisi demokrasi di Amerika
Serikat dapat disimpulkan, antara lain: Pertama,
bangsa Amerika selama satu setengah abad (tahun 1817- Perang Dunia II),
memegang teguh Doktrin Monroe, karena pada masa tersebut Amerika sedang
membangun Bangsanya dan ingin melepaskan diri dari pengaruh Negara-Negara
Eropa. Kedua,Bangsa Amerika
melepaskan dirinya dari Doktrin Monroe, karena doktrin tersebut pada hakekatnya
tidak sesuai dengan tradisi demokrasi Amerika. Artinya doktrin tersebut
menghalangi Bangsa Amerika untuk menyebarkan paham demokrasinya keberbagai
penjuru dunia dan hanya terbatas di Benua Amerika saja.
Amerika Serikat sekarang ini adalah merupakan salah satu
negara yang paling demokratis di dunia. Amerika Serikat telah menjadi pelopor
dan teladan dari berbagai bangsa di dunia tentang bagaimana cara mengatur
negara dan bangsanya prinsip-prinsip yang demokratis.Amerika Serikat yang
sekarang ini merupakan satu-satunya negara adi kuasa di duniaa, setelah
hancurnya Uni Soviet, memiliki tanggung jawab dalam mempelopori pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara belahan dunia
saat ini
2.2Keterlibatan Amerika Dalam
Perang Dunia 2
2.2.1 Latar
Belakang Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia 2
Pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8
desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia ke II di daerah
pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu angkatan laut Jepang menyerang
markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Dampak serangan ini rusak dan
tenggelamnya kurang lebih 20 buah kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang
rusak dan 2.403 korban jiwa. Dipihak Jepang hanya kehilangan 55 buah pesawat
tempur dari 441 pesawat yang dipakai.
Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal
induk diperintah oleh wakil laksamana Chaichi Naguma. Jepang meninggalkan Teluk
Hitokappu di Kepulauan Kuril dan meuju Pearl Habour tanpa melakukan hubungan
radio langsung. Pada tanggal 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut
mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di Kepulauan Hawai. Hampir
semua kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan di atas tanah, hanya beberapa
pejuang berhasil lolos dan bertempur. 12 kapal perang dan kapal lain
ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan
2.403 orang Amerika kehilangan nyawanya. Kapal perang SS Arizona diledakkan dan
tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan nyawa.
Tembakan Amerika pertama dilepaskan pada perang dunia II dan
korban pertama serangan Pearl Habor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang
dan meneggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Kapal induk Jepang yang terlibat
dalam serangan tersebut adalah : Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Shoryu, Zuikoku
semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang,
pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan Fighter-bombers. Dari semuanya 29
musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang dan
Nagumo memutuskanuntuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur. Strategi yang
digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour tanpa pemberitahuan
sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour adalah melumpuhkan
Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara. Jepang telah
terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun dan telah merampas
Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor
untuk menyokong kelanjuta ketentaraan lanjut bermulai padda jaanuari 1941, dan
latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap
layak.
Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk
memutuskan perundingan dengan Amerika sebelum serangan tersebut. Duta dari
kedutaan Jepang di Washington,termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu telah
mengadakan perbincangan lanjut dengan departemen negara mengenai reaksi Amerika
terhadap pergerakan Jepang ke Indo-cina pada musim panas. Serangan ke atas
Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Salah satu tujuan
Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kaapal induk Amerika yang diletakan di
Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi Enterprise dalam perjalanan
pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya,dan saratoga
berada di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan angkatan laut Puget
sound.
Presiden F.D Roosevelt menandatangani Deklarasi perang terhadap
Jepang pada hari berikutnya selepas serangan.Kemungkinan yang paling penting, serangan
Peearl Haarbor bertindak sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara
untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara
lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan
berperang dan memenagkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong
kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak sekutu.
Pada tanggal 8 Desember 1941 Kongres Amerika serikat
menyatakan perang atas Jepang. Pemerintah Amerika serikat meneruskan pengerahan
tentara dan mulai beralih kepada ekonomi perang. Permasalahan tekhnis adalah
kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas AS pada 11 Desember 1941 sejurus
selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok
poros, tetapi tetap melakukannya. Ini pasti menggandakan kemarahan penduduk
Amerika dan membenarkan Amerika untuk memberikan bantuannya kepada Britania
Raya. Meskipun berhasil menenggelamkan kapal induk Amerika, tidak membantu
Jepang dalam jangka panjang. Karena serangan tersebut membuat Amerika terlibat
penuh dalam perang dunia Ke II, mendorong kekalahan blok poros sedunia.saat
mendengar bahwa serangan Jepang atas Pearl Harbour akhirnya yang membuat pihak
Amerika terlibat dalam perang dunia ke II.
2.2.2
Amerika dalam Perang Dunia 2
Ketidakmampuan
AS dalam mempertahankan sikap netralnya dalam urusan Eropa berusaha diperbaiki
dalam tahun 1930-an. Antara tahun 1935-1939 dikeluarkan sejumlah kebijaksanaan
yang pada prinsipnya berusaha mempertahankan kenetralan untuk tidak memihak
negara-negara yang bertikai.Sikap netral itu antara lain ditunjukkan dengan
embargo senjata terhadap negara-negara yang bertikai. Namun demikian, sikap
netral tersebut juga tidak bisa dipertahankan.Dalam praktek, seringkali sikap
netral AS dalam politik luar negerinya bertentangan dengan kepentingannnya
sendiri.Keterlibatan AS dalam Perang Dunia II, dapat dijelaskan dari
ketidakkonsistenan negara tersebut menjaga politik netralnya.
Sebelum
Perang Dunia meletus, AS sudah melenggar sikap netralnya untuk tidak menjual
senjata ke Italia dan Ethiopia yang sedang berperang.Ekspor senjata, baja dan
minyak bumi AS terhadap negara-negara tersebut semakin meningkat sampai
300 persen.Ketika perang sipil di Spanyol meletus tahun 1936, kelompok Loyalis
diembargo.Sebaliknya, kaum pemberontak yang dipimpin oleh Jenderal Franco
menerima senjata dari Italia dan Jerman.Petanyaan yang dapat diajukan di sini
adalah apakah tindakan AS membantu kelompok yang bertikai yang ingin
menghancurkan status quo yang ingin tetap dipertahankan oleh AS itu menunjukkan
politik netral AS.
Undang-undang
netralitas tahun 1937 memberikan kebebasan kepada Presiden untuk memutuskan
aiau melihat apakah konflik antarnegara itu sebagai perang ataukah sekedar
kekacauan sipil. Pada bulan Juli 1937 ketika meletus konflik bersenjata antara
China dan Jepang dan keduanya tidak menyetakan perang, Presiden AS dihadapkan
pada himbauan publik untuk tidak memutuskan bantuan kepada China. Ketika
orang-orang AS pada umumnya bersimpati pada China, dilema tersebut tidak pernah
dipecahkan.Undang-undang kenetralan terbukti lebih sulit dilaksanakan apabila
hal itu bertentangan dengan kepentingan nasional.Menlu Hull pada bulan Juni 1938
meminta industri pesawat terbang AS untuk tidak menjual pesawat kepada
negara-negara tertentu yang membom warga sipil seperti yang dilakukan
Jepang.Namun demikian, ketika berlangsung Perang Dunia II, AS bersama dengan
Inggeris juga melakukan pemboman terhadap warga sipil Jerman yang tidak
berdosa.Dalam hal ini kita bisa melihat bahwa AS sendiri bersikap mendua dalam
melihat situasi politik internasional.Nampaknya politik luar negeri AS memiliki
prinsip moral yang abstrak.
Pada
bulan bulan Januari 1939 Presiden F.D. Roosevelt dalam pesan tahunannya
menyatakan di depan anggota Kongres bahwa kekakuan politik netral dapat
menguntungkan negara agresor dan merugikan pihak korban Namun demikian,
pernyataan tersebut tidak diikuti dengan upaya untuk merubahnya. Bahkah usaha
menlu Hull untuk melarang ekspor barang-barang AS ke negara-negara yang sedang
bertikai tidak diluluskan oleh Kongres sehingga politik netral yang kaku
tersebut tetap saja dipertahankan.
Pada
tanggal 5 September 1939 Presiden Roosevelt, sesuai dengan hukum, menyatakan
embargo senjata terhadap negara-negara yang memulai perang. Pada tanggal 10
September 1939, embargo diberlakukan atas Jerman, Inggeris, Perancis, Polandia,
Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan dan Kanada. Inggeris dan Perancis
yang berusaha untuk mengatasi kesenjangan persenjataan di antara kedua negara
dengan Jerman .dengan cara menarik industri Amerika, segera membatalkan
pengiriman barang dari AS yang berjumlah 80 juta dollar. Presiden Roosevelt
menyatakan bahwa embargo yang diberlakukan secara inklusif merupakan%esuatu
yang sangat membahayakan bagi netralitas, keamanan dan sikap damai Amertfca.Dia
menyatakan bahwa "saya menyesal bahwa Kongres telah mengesahkan
un'dang-undang tersebut, dan saya lebih menyesal lagi tefah menandatanganinya".
Pada
akhir tahun 1939, AS mengajak negara-negara Amerika Latin untuk membicarakan
zone keamanan wilayah Amerika dari Perang Dunia II.Dalam pertemuan tersebut
disepakati dibentuknya zone keamanan yang membentang di sepanjang 300 mil dari Samudera
Pasifik ke Samudera Atlantik. Kawasan tersebut
Namun demikian, dalam kenyataannya kawasan tersebut tidak bisa
dipertahankan setelah Inggens dan Jennan berperang di kawasan Montevideo,
Uruguay, bulan Desember 1939.
Setelah
Jennan menginvasi kawasan Skandinavia pada musim gugur tahun 1940 AS segera
meningkatkan persenjiitaannya.Senjata yang dibangun adalah berupa pesawat
terbang, kapal perusak dan pendarat.Sampai akhir tahun 1940 telah dikeluarkan
sejumlah US $12 milyar untuk pertahanan.Sebagian dari persenjataan tersebut
digunakan oleh Inggris yang harus dibayar dengan uang tunai. Ketika Inggris
tidak mampu membayarnya dengan tunai maka dicari solusinya dengan cara
menggunakan Undang-undang pinjam dan sewa. Kebijaksanaan ini ternyata banyak
menimbulkan beban bagi keuangan AS sebab ketika Inggeris terlibat dalam perang,
Inggens mengalami banyak kerugian.Pada awal tahun 1941 jumlah kehilangan
barang-barang muatan Inggris dan pelayarannya di Atlantik mencapai setengah
juta ton per bulan sebagai akibat serangkain kapal selam Jerman.
Pada
bulan April 1941 status Laut Merah sebagai kawasan yang tertutup bagi kapal AS,
menurut Undang-undang Kenetralan, ditinjau kembali. Presiden Roosevelt
mengumumkan bahwa pelayaran kapal-kapal AS di kawasan tersebut akan dilindungi
Dengan demikian Undang-Undang Kenetralan tersebut menjadi tidak berlaku lagi
setelah pemerintah AS dan rakyatnya "berkolusi" untuk melanggar
undang-undangnya sendiri yang dianggap kaku. Pada akhir bulan April, ketika
patroli kapal perang AS mencapai daerah 200 mil, perang antara AS dan Jermanpun
terjadi.Kapal-kapal perang AS akhirnya tliperintahkan untuk memulai menyerang
ketika berhadapan dengan kapal-kapal perang musuh.Dengan demikian,
Undang-undang Netralitas tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya sehingga
kapal-kapal dagang dan perang AS diizinkan untuk memasuki daerah perang yang
semula dilarang menurut ketentuan hukum kenetralan tersebut.
Setelah
meletusnya perang dengan Jerman, AS juga harus berhadapan dengan musuh di
pasifik, yaitu Jepang.Hubungan AS dengan negara tersebut semakin menegang
setelah terjadi perang AS dan Jerman.Pada bulan September 1940 AS memberikan
pinjaman sebesar 25 juta dolar kepada China sambil tetap melaksanakan embargo
penjualan lempengan besi dan baja.Embargo tersebut tidak berlaku bagi Inggeris
dan negara-negara Barat Imnnya.Namun demikian, penjualan bentuk besi dan baja
lainnya serta produk minyak masih terus berlangsung.Menurut pengamat diplomasi
AS, penjualan tersebut telah menguntungkan mesin perang Jepang yang telah siap
untuk menguasai kawasan Pasifik.Pada bulan Juli 1941 Jepang, yang telah
menandatangani pakta non agresi dengan Rusia dan mengetahui bahwa Rusia sibuk
berperang di Eropa, mulai menyerang Indo-China dan mengalahkan Perancis.AS
bersama dengan Inggris segera membekukan aset Jepang di negara tersebut dan
menghentikan semua kegiatan dagang dengan Jepang.
Pada
awal tahun 1941 Presiden Roosevelt dalam pidatonya di depan Kongres mengatakan
bahwa "ketika para dictator telah siap menyatakan perang pada kita, mereka
tidak akan lama menunggu jntuk bertindak". Ketika tahun 1941 berakhir,
kata-kata Roosevelt ternyata terbukii kebenarannya Bahkan pada saat-saat
terakhir perundingan diplomasi antara AS dan Jepang masih berlangsung di
Washington , kapal-kapal perang Jepang telah siap di lautan dan dalam saat yang
sama mereka menyerang dan menghancurkan Pearl Harbour, kota pelabuhan AS di
Hawai tanggal 7 Desember 1941.
Pada
tanggal 8 Desernber 19421 AS menerima tantangan tersebut dan menyatakan perang
dengan Jepang.Tiga hari kemudian, tanggal 11 Desember 1941, AS juga menerima
pernyataan perang dari Jerman dan Italia dan dijawab oleh anggota Kongres bahwa
AS harus berhadapan perang dengan negara-negara tersebut.Inggeris dan Kanada
segera bergabung dengan AS yang juga diikuti oleh negara-negara Amerika
Latin.Pada fctnggal 2 januari 1942 mereka membentuk koalisi untuk mengerahkan
segala dumber daya ekonomi dan militer untuk menghadapi negara-negara Axis,
Jerman, Italia dan Jepang.
Kemenangan
militer AS dan sekutu-sekutunya dalam Perang Dunia II diperoleh dengan
waktu yang cukup lama dan sulit.Pada tahun 1942, kekuatan AS dan
sekutu-sekutunya berada dibawah tekanan berat negara-negara Axis.Pasukan AS di
Corregidor, Philipina, terisolasi dari pasukan lainnya sampai bulan Mei.Pasukan
Jepang bukan hanya mampu menghancurkan Pearl Harbour tetapi juga mengalahkan
pasukan Inggris di Burma, Belanda di Indonesia dan pangkalan militer Inggris di
Singapura.Semua kawasan Asia Tenggara telah jatuh ke tangan pasukan militer
Jepang.Sedangkan India, Australia dan Selandia Baru berada di bawah ancaman
Jepang.Pada pertempuraii di Midway dan Laut Coral bulan Mei dan Juni, pasukan
AS mencatat kemenangan yang berarti.Tanggal 7 Agustus Angkatan Laut AS mendarat
di Guadalcanal clan mulai mengadakan penyerangan. Pada pertempuiran di
kepulauan Solomon, pasukan AS juga mulai mampu memukul pasukan Jepang yang
kehilangan 5 kapal penjelajah dan 12 kapal serangnya Sejak peristiwa itu
gelombang kemenangan mulai berada di tangan pasukan AS dan sekutu-sekutunya.Di
Afrika Utara, pasukin Jerman yang berhasil mencapai El Alamein, berjarak 70 mil
dari Iskandana, tidak mampu bertahan lama untuk menguasai kawasan Afrika Utara.
Setelah kedudukan Terusan Suez yang dikuasai Inggris terancam, pasukan Inggris
yang dipimpin oleh Jernderal Montgomery mampu mengusir Rommel dari
Mesir.Serangan gabungan pasukan Inggeris dan AS yang terjadi tanggal 8 November
1942 berhasil mengusir kekuatan Axis dari Afrika Utara.
Pasukan
Sekutu juga memperoleh kemenangan di pertempuran Rusia.Setelah beberapa lama
menguasai Rusia, pasukan Nazi Jerman bisa dikalahkan oleh pasukan AS dan
sekutu-sekutunya.Demikian juga dalam pertempuran di Italia, sekutu mulai
memperoleh kemenangan sejak tahun 1943.Setelah mengalami kekalahan dalam
pertempuran di Sisilia, Musolini turun dari jabatannya sebagai pemimpin Fasis
Italia tanggal 25 Juli 1945. Penggantinya, Marshal Badoglio, sepakat untuk
mengadakan gencatan senjata dengan Sekutu dan ditandatangani tanggal 3
September 1943. Namun demikian, pasukan Jerman tidak mengakui gencatan senjata
itu dan mulai menyerang pasukan Sekutu.Tanggal 4 Juni 1944 pasukan AS berhasil
memasuki Roma dan dua hari kemudiari pasukan lainnya menginvasi
Normandia.Demikian juga di kawasan Pasifik, pasukan AS berhasil memperoleh
kemenangan. Guam berhasil direbut, Jepang dapat diusir ke Burma dari India,
Paris dibebaskan dan Rumania menyerah ke pasukan Rusia Tanggal 2 September 1944
pasukan angkatan darat AS memasuki Jerman. Terjadi pertempuran hebat di Jerman
antara pasukan Sekutu dengan pasukan Nazi.Pasukan AS dan Rusia bertemua di
Singai Elbe tanggal 26 April 1945 dan V.E. Day (victory in Europe atau hari
kemenangan di Eropa) diproklamasikan tanggal 8 Mei 1945.
Pertempuran
berdarah di Iwo Jima berhasil dimenangkan sekutu tanggal 17 Maret 1945 dan
diikuti dengan invasi ke Yokohama dan Okinawa. Tanggal 6 Agustus, pasukan AS
yang telah merebut beberapa pangkalan militer Jepang, menjatuhkan bom atom di
kota Hiroshima dan membumihanguskan tiga perlima kawasan kota. Dua hari
kemudian, Rusia, yang telah menandatangani perjanjian non agresi dengan Jepang,
menyatakan perang terhaclap Jepang.Akhirnya tanggal 14 Agustus, Pemerintah
Jepang menyatakan menyerah dan menerima semua persayaratan Sekutu, dan perang
dunia di Pasifikpun berakhir.
Upaya
diplomatik AS dalam mengakhiri PD II dilakukan melalui berbagai pertemuan
internasional dan konfermsi dengan negara-negara sekutunya.Selama perang
bertangsung, terdapat empat konferensi besar yang dilakukan oleh the Big
Three atau "Tiga Besar"yaitu AS, Inggris dan
Rusia.Konferensi-konferensi tersebut diselengarakan dalam rangka meng.ikhiri
perang sekaligus juga mengkoordinasi strategi militer untuk menentukan serangan
serta menciptakan kerangka pikir mengenai masa akhir perang.
Pada
Konferensi Moskow yang berlangsung bulan Oktober 1943 dan dihadiri oleh para
menteri ketiga negara tersebut disepakati prinsip perdamaian
menyeluruh.Artinya, mereka sepakat untuk tidak menciptakan perdamaian secara
terpisah, serta menghukum Jerman sebagai negara yang paling bertanggungjawab
atas korban sipil. Negara-negara the Big Three juga sepakat untuk
meneruskan kerjasama erat setelah perang berakhir, membebaskan Austria, serta
sepakat untuk menciptakan organisasi internasional baru yang menghimpun banyak
negara termasuk ketiga negara tersebut. Pada Konferensi di Kairo, Mesir, bulan
Desember 1943 Presiden Roosevelt, pemimpin Inggeris, Churchill dan pemimpin
Nasionalis China Chiang Kai-shek sepakat untuk mengambil alih daerah taklukkan
Jepang termasuk pulau Formosa (Taiwan) terhadap China serta merrbebaskan Korea.
Sedangkan pada Konferensi Teheran, menyusul pertemuan di Kairo disepakati oleh
Roosevelt, Churchill dan Stalin, untuk mengadakan serangan gabungan ke
Normandia serta untuk mendukung serangan Rusia ke Jerman, mendukung pasukan Tito
di Yugoslavia, serta menciptakan perbatasan baru antara Jerman dan Polandia.
Dalam
Konferensi Yalta yang berlangsung bulan Februari 1945, Roosevelt, Churchill dan
Stalin sepakat untuk mcmbentuk negara Polandia yang demokratis dan bebas dan
ancaman Jerman.Disepjikati juga mengenai pembentukan organisasi internasional
baru tanggal 25 April 1945 di San Francisco.Jerman , sebagai negara yang
kalah perang, dibagi menjadi beberapa daerah pendudukan dan sejumlah 20 milyar
dana harus disediakan untuk reparasi Jerman. Dalam Konferensi Yalta juga
disepakati untuk dimasukkannya hak veto dalam organisasi dunia yang akan
didirikan, serta diizinkannya Ukraina Soviet dan Byelorussia sebagai negara
berdaulat untuk menjadi anggota PBB. Uni Soviet sepakat untuk berperang dengan
Jepang selama tiga bulan setelah kekalahan Jerman. Di Asia, Rusia akan
memperoleh daerah pendudukannya seperti sebelum perang Rusia Jepang tahun 1905.
Keadaan status quoakan tetap dipelihara Mongolia Rusia akan memperoleh kembali
wilayah selatan Sakhalin; Port Arthur akan disewakan kepada Rusia sebagai
pangkalan angkatan laut. Sedangkan jalan kereta api yang inelintas Manchuria
dan China Timur akan dioperasikan bersama oleh pemerintah nasionalis China dan
Rusia. Rusia juga akan memperoleh kepulauan Kuril serta keadaan geografis
sebelum meletusnya perang dengan Jepang tahun 1905.
Konferensi
terakhir selama berlangsungnya perang dunia II adalah Konferensi Postdam yang
berlangmng antara bulan Juli-Agustus, Dalam konfernsi tersebut Churchill,
Truman dan Stalin sepakat untuk membentuk Dewan Menteri-menteri luar negeri
(Council of Foreign Ministers) yang mewakili Inggeris, Perancis Uni Soviet,
China Nasionalis dan AS. Dewan tersebut bertugas untuk menciptakan perjanjian
damai bagi Italia dan negara-negara setelit Eropa. Sejumlah kesepakatan ekonomi
dan politik bagi Jerman juga diputuskan dalam konferensi tersebut. Akhiraya
Jerman didemiliterisasi dan Na.d dibubarkan. Ekonomi Jerman disentralisasi
Sedangkan Rusia memperoleh konsesi untuk mereparasi daerah pendudukannya di
Jerman. Rusia juga menerima perlengkapan industri dan daerah pendudukan Jerman
di bagian barat termasuk perlengkapan industri. Mengenai Polandia, Konfernsi
sepakat untuk merehabilitasi perbatasannya dan menguasai Prusia Timur, Silesia,
Brandenburg dan Pomeria. Sedangkan negara-negara Balkan dan Italia memperoleh
hak untuk menjadi anggota PBB,
2.2.3 Jalannya perang
Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh
kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt
mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus
selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton
pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh. Negara mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan menciptakan
industri baru untuk produksi kapal, kendaraan lapis baja, dan pesawat secara
massal. Perekrutan juga berlangsung. Di bawah serangkaian peraturan wajib
militer, Amerika Serikat menjadikan angkatan bersenjatanya punya berkekuatan
total 15.100.000. Pada akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan wanita menjadi
tentara atau bekerja di bidang yang berhubungan dengan perang.
Serangan ke Amerika Serikat melumpuhkan daya tarik kaum
isolasionis dan mobilisasi militer pun bisa dilakukan yang cepat. Namun, akibat
serangan Pearl Harbour dan ketakutan akan kegiatan spionase Asia, Amerika juga
melakukan tindakan antitoleransi yaitu menawan orang–orang Amerika keturunan
Jepang. Pada bulan Februari 1942, hampir 120.000 orang Jepang dan Amerika yang tinggal di California
dipindahkan dari rumah mereka dan ditahan di 10 kamp sementara yang kondisinya
buruk dan dipagari kawat berduri. Mereka kemudian dipindahkan ke luar kota –
kota terpencil di bagian Barat Daya. Hampir 63 persen warga Jepang – Amerika
adalah Nisei, lahir di Amerika, dan dengan sendirinya adalah warga Negara
Amerika Serikat. Tidak ada bukti kegiatan spionase yang bisa dimunculkan.
Bahkan, warga keturunan Jepang – Amerika dari Hawaii dan daratan Amerika
Serikat lainnya ikut bertempur dengan gagah berani dalam dua satuan infanteri
di Italia. Yang lainnya bertugas sebagai penerjemah di Pasifik. Pada tahun
1983, pemerintah Amerika Serikat mengakui adanya ketidakadilan dalam penahanan
tersebut dengan memberikan santunan terbatas kepada orang Jepang Amerika kala itu yang masih hidup.
Tidak lama setelah Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat
memutuskan untuk memusatkan upaya militer mereka di Eropa, di mana pusat
kekuatan musuh berada, sementara wilayah Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi
dan panas tahun 1942, tentara Inggris bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan
menekan Jenderal Jerman Erwin Rommel untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah
ancaman Terusan Suez, yang menhubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal 7 November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika
utara jajahan Perancis, dan setelah pertempuran habis – habisan, berhasil
menimpakan kekalahan besar kepada tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga
merupakan titik balik di Medan Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian
luar biasa berhasil menghentikan invasi Nazi di gerbang Leningrad dan Moskow
serta dapat mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada bulan Juli 1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki
Sisilia dan akhir musim panas, pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari
kekuatan Fasis. Pasukan Sekutu mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia
menyerah tanpa syarat, pertempuran melawan tentara Nazi di Italia berlangsung
sengit dan berlarut–larut. Kota Roma tidak bebas hingga tanggal 4 Juni 1944.
Sementara pertempuran masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan
serbuan udara terhadap jalur kereta, pabrik–pabrik, penyimpanan senjata Jerman
serta pesediaan minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada akhir 1943, tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan
panjang mengenai strategi, memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk
memaksa Jerman mengalihkan lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia.
Jenderal Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima
tertinggi Sekutu di Eropa. Setelah melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6
Juni 1944 rombongan pertama invasi tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada
yang dilindungi angkatan udara yang hebat, mendarat di pantai Normandia di
utara Perancis. Dengan pendirian benteng di pantai setelah terjadi pertempuran
sengit, makn banyak tentara yang masuk dan banyak satuan tentara Jerman yang
ditangkap setelah terkepung oleh gerakan capit kepiting. Tentara Sekutu mulai
bergerak melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944 Paris
berhasil dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh
perlawanan keras , namun tentara Jerman berhasil maju ke Jerman dari arah
barat. Tentara Jerman bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur.
Tanggal 8 Mei 1945, semua kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich
yang tersisa menyerah.
Sementara itu, tentara Amerika Serikat bergerak maju di
Pasifik. Walau pasukan Amerika Serikat dipaksa menyerah di Filipina pada awal
1942, tentara Sekutu menyerang pada bulan–bulan berikutnya. Pada bulan April,
Jenderal James Doolittle memimpin pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang
Tokyo. Secara militer serangan ini berdampak kecil, namun dengan adanya
serangan tersebut memberikan dorongan psikologi yang besar terhadap rakyat.
Dalam pertempuran Laut karang yang merupakan pertempuran laut pertama di mana
seluruh pertarungan dilakukan oleh pesawat yang lepas landas dari kapal induk.
Angkatan laut Jepang menderita kerugian besar sehingga mereka terpaksa
membatalkan ide untuk menyerbu Australia. Pertempuran Midway di tengahtengah
Samudra Pasifik menjadi titik balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk
pertama kali kalah besar. Jepang kehilangan empat kapal induk sehingga
langkahnya menyeberangi Pasifik tengah terhenti.
Pertempuran lain–lain juga menyumbang kesuksesan Sekutu.
Guadalcanal, sebuah kemenangan yang menentukan untuk Amerika Serikat, manandai
aksi ofensif pertama Amerika Serikat di Pasifik selama dua tahun berikutnya,
pasukan Amerika dan australia yang mencari jalan untuk bergerak ke arah utara
kepulauan Pasifik, berhasil menguasai Kepulauan Solomon, Gilbert, Marshall,
Mariana, dan Bonin melalui serangan amfibi.
Perang di Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah,
dan pertempuran–pertempuran pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada
awal Juni 1944, Pertempuran Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang,
memaksa Perdana Menteri Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas
MacArthur yang dua tahun sebelumnya dengan enggan meninggalkan Filipina agar
tidak ditangkap Jepang. Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut
Amerika Serikat. Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan
Laut Jepang dan mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada bulan Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah
mengambil alih Manila. Amerika Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun
Bonin, yang terletak di tengah–tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang.
Namun, Japang tetap bersikukuh mempertahankan pulau tersebut dengan
memanfaatkan pulau tersebut dengan memanfaatkan gua–gua alami dana dataran
berkarang. Pengeboman Amerika Serikat mendapat perlawanan keras Jepang di darat
dan serangan bunuh diri kamikaze di
udara. Pasukan Amerika Serikat merebut pulau tersebut pda pertengahan Maret,
namun harus kehilangan 6.000 nyawa marinirnya, sementara itu hampir seluruh
tentara Jepang tewas. Sejak saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara
besar–besaran ke pelabuhan dan bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus,
Angkatan Udara ke 20 melancarkan gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala
pemerintahan Amerika Serikat, Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah
daerah di pinggir kota Berlin, mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk
membahas operasi melawan Jepang, kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan
untuk masa depan Jerman.
Konferensi tersebut sepakat untuk membantu pendidikan ulang
bagi generasi Jerman yang dibesarkan dalam ajaran Nazisme dan menetapkan
prinsip – prinsip umum untuk pembangunan kembali kehidupan politik yang
demokratis di negara tersebut. Para anggota konferensi juga membahas klaim
perbaikan yang dibebankan kepada Jerman, dan bersepakat untuk mengadili para
pemimpin Nazi yang dituduh melkukan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta dan
membantu memindahkan lahan industri dan properti yang dilakukan Uni Soviet. Namun,
klaim Soviet yang sudah diajukan di Yalta, untuk perbaikan sebesar $10 miliar
tetap menjadi kontroversi.
Sehari menjelang Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom
diledakkan di Alamogordo, New Mexico. Peristiwa ini menandai titik puncak riset
intensif selama tiga tahun di sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika
Serikat yang dikenal dengan nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ).
Presiden Truman, yang memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang
menyerah lebih cepat dengan jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi
darat, memerintahkan penggunaan bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga
hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26
Juli, menjanjikan tidak akan mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka
menyerah. Namun, bila tidak Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah komite yang terdiri dari pejabat militer, pejabat
politik, serta ilmuwan Amerika Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru
tersebut. Truman telah menuliskan bahwa hanya instalasi militer yang boleh
diserang. Menteri Perang Henry L. Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa
Kyoto, ibukota kuno Jepang dan tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan
Negara dan agama, tidak dijadikan sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan
operasi militer, akhirnya terpilih.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota
Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di
Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses
berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul
kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan
Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah. Pada bulan
November 1945 di Nurenberg, Jerman, pengadilan pidana para pemimpin Nazi yang
diusulkan di Postdam berlangsung. Di hadapan para juri terkemuka dari Inggris,
Perancis. Uni Soviet dan Amerika Serikat para pemimpin Nazi ini tak hanya
didakwa merencanakan dan mengobarkan peran, tetapi juga melanggar hukum perang
dan kemanusiaan dengan genosida yang sistematis, yang dikenal dengan Holocaust,
terhadap Yahudi Eropa dan kelompok–kelompok lainnya. Pengadilan berlangsung
lebih dari 10 bulan dan menghasilkan vonis bersalah terhadap seluruh terdakwa,
kecuali tiga orang.
Salah satu keputusan paling jauh jangkauannya mengenai
bentuk dunia pascaperang terjadi pada tanggal 25 April 1945, menjelang
berakhirnya perang di Eropa, walau konflik masih berkecamuk di Pasifik. Perwakilan
dari 50 negara bertemu di San Francisco, California untuk mendirikan kerangka
kerja PBB. Konstitusi yang mereka rancang menggambarkan garis besar organisasi
dunia di mana perbedaan–perbedaan internasional dapat dibicarakan secara damai,
serta adanya tekad bersama memerangi kelaparan dan penyakit. Sangat berbeda
dengan penolakannya terhadap keanggotaan Amerika Serikat di Liga Bangsa–Bangsa
setelah Perang Dunia I, Senat Amerika Serikat langsung meratifikasi Piagam PBB
dengan suara 89 berbanding 2. Langkah ini memastikan akhir semangat menutup
diri sebagai elemen dominan kebijakan luar negeri Amerika dan memberi isyarat
kepada dunia bahwa Amerika Serikat beniat mengambil peran penting dalam urusan
internasional.Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939,
dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika
Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of
Surrender di
atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945,
6 tahun setelah perang dimulai
2.2.4Dampak Terlibatnya Amerika Serikat Ke Dalam Perang II
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat,
dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran
Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan
persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di
tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar
seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad
memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.Muncul masalah baru yaitu
adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara
anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan
berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa)
yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara
psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut. Uni Soviet dan Amerika
Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai
cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana
negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina,
Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang
selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak
negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika
Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang
berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis (paham
yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup)
sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki
suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia).
Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaituMunculnya
politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai
dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara
Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan
sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi
kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk
Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia,
Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania. Berdirinya pakta pertahanan
memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah
pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin. Munculnya negara-negara baru dan
merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti
Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina.
2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal,
sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem
ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat
pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran
berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan
Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga
menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan,
pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat. Amerika Serikat
memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi
untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka
negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni
Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar
pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat
kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan
negara peminjam pada Amerika. Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa
program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1)
Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2)
Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
~
Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran
pendapatan yang berimbang.
~Mengurangi
penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara
peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~
Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi
perekonomian yang sehat.
~Memberikanbahan
yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~
Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3)
Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan
yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.Dengan Marshall
Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara
negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951
maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap
kemungkinan meluasnya paham komunis.
b.
Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani
dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis
dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan
gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c.
Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang.Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
d.
Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta
pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika
Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Tahun 1957 terbentuklah kerjasama
dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman
Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama
Eropa (PBE) Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang
meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan
Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi
di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh
aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada
pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah,
pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil
tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola
Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan
perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara
merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan
negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.Negara-negara
di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan
perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.Jerman dan Jepang
tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari
Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan
perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund)
dan Bank Dunia (World Bank). Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan
menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi
dan pembangunan ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para
ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya
korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation
Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan
dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan
Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan
ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB)
dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara
Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal
dengan Marshall Plan.
3.1 Simpulan
Strategi
Doktrin Monroe yaitu
Pemahaman John Quincy Adams yang mendalam mengenai kepentingan Inggeris atas
kawasan Amerika serta ikatan antara Amerika Utara dan Selatan dapat membantu
kita memahami Doktrin Monroe. Adams menyadari bahwa disamping adanya saling
pemahaman antara AS dan Inggris, AS hanya
tetap menjaga imperium daratan dan perdagangan di benua Amerika. Kesempatan
mengklaim hak-hak tambahan secara terbuka muncul pada tahun 1821 ketika Tsar
Rusia, Alexander I, menyatakan bahwa semua kawasan di bagian utara Amerikamulai
dari garis 51 derajat dan sepanjang seratus mil dari pantai ke kawasan Pasifik
menjadi milik Rusia dan tertutup bagi kepentingan non-Rusia. Tsar Rusia didesak
oleh perusahaan gabungan Rusia-Amerika untuk mengumumkan bahwa wilayah
kekuasaan Rusia di Amerika Utara yang memanjang dari Alaska ke pantai barat
hingga ke San Fransisco adalah milik Rusia, Pengumuman tersebut mendorong
berkembangnya minat perdagangan dan perikanan di kawasan tersebut. Sejak tahun
1796, orang-orang Amerika, bukan Rusia, memonopoli perdagangan kulit binatang
di kawasan tersebut dan membentuk jaringan dagang antara New England, Asia dan
Pantai Barat Daya. Perdagangan tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat
besar.
Dalam
menjawab pengumuman Tsar tersebut, Adams menemui pajabat Rusia pada tanggal 17
Juli 1823. Dalam pertemuan tersebut Adams menyatakan bahwa AS akan menentang
ambisi Rusia dalam mengklaim teritorial baru di Amerika. AS juga akan tetap
memegang prinsip bahwa benua Amerika tidak dapat digunakan lagi untuk membangun
wilayah koloni oleh bangsa Eropa. Sikap tegas Adams bukan hanya ditujukan
kepada Rusia tetapi juga terhadap Inggris yang masih menguasai kawasan barat
daya, terutama Oregon. Lima hari kemudian, Adam kembali mengulangi pernyataan
yang sama terhadap Inggris. Benua Amerika tidak lagi bisa digunakan sebagai
tempat kolonisasi. Kawasan Pasifik harus tetap terbuka bagi pelayaran bagi
semua bangsa seperti halnya Atlantik", Adams mengingatkan Inggris bahwa
dihapuskannya daerah koloni Inggris di pantai barat daya tidak akan merugikan
Amerika Serikat
Pengeboman
Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika
kepada perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan.kala itu
angkatan laut Jepang menyerang markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Sehingga membuet keterlibatan
amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang
cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia.
Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang
dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh
daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh
kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt
mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus
selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton
pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh.
Tanggal 6
Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola
Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom
atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom
tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya
yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui
syarat – syarat yang ditetapkan Postdam.Tanggal 2 September 1945, Jepang secara
resmi menyerah.
DAFTAR PUSTAKA
Chodjim,Achmad.
Makrifat dan Makna Kehidupan. PT. Serambi Ilmu Semesta Jakarta.2007
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
Dalam makalah ini cukup banyak yang mengutip dari buku Garis Besar Sejarah Dunia. Akan tetapi mengapa dalam daftar pustaka tidak dicantumkan dan saya rasa agak tidak relevan konteks permasalahan yang ingin dibahas dengan buku MAKRIFAT DAN MAKNA KEHIDUPAN
BalasHapusSebagai masukan perlu sekali bagi penulis untuk cermat dan mencantumkan seluruh sumber yang dipakai untuk menghindari tindak plagiarisme. Terima kasih